Senin, Desember 23, 2024
32 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Injil Hari Sabtu 24 September 2022; Minggu Biasa ke-XXV; Santo Gerardus dari Hungaria

Bacaan Pertama: Pengkhotbah 11:9-12:8

Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu, sebelum debu kembali menjadi tanah seperti semula, dan roh kembali kepada Allah.

Bersukarialah, hai para pemuda, dalam kemudaanmu. Biarlah hatimu bergembira pada masa mudamu, dan turutilah keinginan hati dan pandangan matamu. Tetapi ketahuilah bahwa karena segala hal ini Allah akan membawa engkau ke pengadilan!

Buanglah kesedihan dari hatimu dan jauhkanlah penderitaan dari tubuhmu, karena masa muda dan fajar hidup adalah kesia-siaan. Ingatlah akan Penciptamu pada masa mudamu sebelum tiba hari-hari yang malang dan mendekat tahun-tahun yang kaukatakan,

‘Tiada kesenangan bagiku di dalamnya’, sebelum matahari dan terang, bulan dan bintang-bintang menjadi gelap, dan awan-awan datang kembali sesudah hujan; pada waktu penjaga-penjaga rumah gemetar, dan orang-orang kuat membungkuk, dan wanita-wanita penggiling berhenti karena berkurang jumlahnya, dan yang melihat dari jendela semuanya menjadi kabur; sebelum pintu-pintu di tepi jalan tertutup, dan bunyi penggilingan menjadi lemah, dan suara menjadi seperti kicauan burung, dan semua penyanyi wanita tunduk; sebelum orang menjadi takut berdiri di ketinggian, dan ketakutan ada di jalan, sebelum pohon badam berbunga, dan belalang menyeret dirinya dengan susah payah, dan nafsu makan tak dapat dibangkitkan lagi karena manusia pergi ke rumahnya yang kekal, dan peratap-peratap berkeliaran di jalan; sebelum rantai perak diputuskan dan pelita emas dipecahkan, sebelum tempayan dihancurkan dekat mata air dan roda timba dirusakkan di atas sumur, dan debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya. Kesia-siaan atas kesia-siaan, kata Pengkotbah, segala sesuatu adalah kesia-siaan!

Mazmur Tanggapan: Mzm 90:3-4.5-6.12-13.14.17

Ref. Tuhan penjaga dan benteng perkasa dalam lindungan-Nya aman sentosa.

  • Engkau mengembalikan manusia kepada debu, hanya dengan berkata, “Kembalilah, hai anak-anak manusia!” Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin atau seperti satu giliran jaga di waktu malam.
  • Engkau menghanyutkan manusia seperti orang mimpi seperti rumput yang bertumbuh: di waktu pagi tumbuh dan berkembang, di waktu petang sudah lisut dan layu.
  • Ajarlah kami menghitung hari-hari kami, hingga kami beroleh hati yang bijaksana. Kembalilah, ya Tuhan, berapa lama lagi? Dan sayangilah hamba-hamba-Mu.
  • Kenyangkanlah kami di waktu pagi dengan kasih setia-Mu, supaya kami bersorak-sorai dan bersukacita sepanjang hayat. Kiranya kemurahan Tuhan melimpah atas kami. Teguhkanlah perbuatan tangan kami, ya, perbuatan tangan kami, teguhkanlah!

Bait Pengantar Injil: 2 Tim 1:10b

Ref. Alleluya.

Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut dan menerangi hidup dengan Injil.

Bacaan Injil: Lukas 9:43b-45

Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia. Mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada-Nya.

Semua orang heran karena segala yang dilakukan Yesus. Lalu Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Dengarkan dan camkanlah segala perkataan-Ku ini: Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.”

Mereka tidak mengerti perkataan itu, sebab artinya tersembunyi bagi mereka, sehingga mereka tidak dapat memahaminya. Dan mereka tidak berani menanyakan arti perkataan itu kepada Yesus.

Demikianlah Injil Tuhan

Selubung Penutup Mata Batin

Saudari-saudari yang terkasih, terkadang dalam perjalanan hidup ini kita tak mengerti maksud dan rencana Tuhan, semacam ada selubung yang menutup mata batin ini sehingga tak melihat dan tak merasakan rahmat Allah.

Menghadapi semuanya itu kita perlu bersabar. Kita perlu berserah dan percaya bahwa pada akhirnya semuanya akan menjadi jelas dan kita pun akan semakin mengerti.

Para murid dipanggil secara khusus untuk mengikuti Yesus dan tinggal bersama-Nya. Mereka menerima rahmat khusus dan juga pengajaran-pengajaran khusus dari Yesus. Namun, ternyata tidak semua sabda, tindakan dan proyek yang harus dikerjakan Yesus dapat mereka pahami.

Mereka tidak paham ketika Yesus yang bisa membuat banyak mukjizat dan sangat dikagumi banyak orang kok mengatakan bahwa diri-Nya harus menderita sengsara. Namun, kendati tidak paham, mereka tetap setia mengikuti-Nya sampai akhir.

Baru setelah semuanya terjadi, setelah Yesus menderita, wafat dan bangkit, mereka mulai dapat memahami apa yang telah terjadi, apa yang telah mereka lihat dan dengar. Mungkin seperti pengalaman kita saat ujian.

Saat kita mendengarkan penjelasan guru/dosen lalu belajar dari beberapa buku, rasanya kita tidak mudah mengerti. Tapi kita tetap setia mempelajarinya. Saat ujian tiba, mungkin kita bisa menjawab secara kebetulan atau malah tidak bisa menjawab, lalu guru/dosen memberikan jawaban yang benar.

Nah, sejak saat itulah kita baru mengerti. Maka, ndak usah kuatir kalau banyak hal tentang misteri iman kita yang sampai saat ini belum kita pahami. Yang penting, kita tetap setia dan tidak pernah berhenti belajar serta berlerasi dengan Tuhan.

Suatu saat, kita akan memahaminya, entah saat kita masih di dunia ini atau saat kita nantinya sudah berjumpa dengan Tuhan secara langsung di surga.

Doa

Ya Allah, Engkau telah memperbarui perjanjian-Mu dengan kami dalam diri Yesus Kristus, Putra-Mu. Ia datang ke dunia dan mengorbankan hidup-Nya di kayu salib untuk menggenapi karya penyelamatan-Mu. Kami mohon, semoga kami tidak menyia-nyiakan pengorbanan-Nya itu dengan senantiasa memperbarui hidup kami. Sebab Dialah Tuhan, Pengantara kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber https://renunganhariankatolik.org/

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini