MANADO, Pena Katolik – Uskup Manado, Mgr. Benedictus Esthepanus Rolly Untu MSC menyerukan untuk merefleksikan arti salib dalam kehidupan berbudaya. Ini ia sampaikan dalam perayaan Salib Suci yang merupakan rangkaian peringatan 154 tahun kembalinya Iman Gereja Katolik di Keuskupan Manado, di Emmanuel Amphitheatre Lotta, Pineleng, Minahasa, Rabu 14 September 2022.
“Pertumbuhan iman Katolik lewat Tanda Salib bertumbuh dalam budaya dan bahasa yang kita pakai,” kata Uskup.
Mgr. Rolly menunjukkan pentingnya melihat kembali makna Salib dalam kehidupan sehari-hari. Lewat Salib itu, lanjutnya, ada gambaran keselamatan dunia dimulai yang ditinggikan.
Perayaan ini diawali dengan Kirab Salib Yubileum oleh Legio Christi dari Keuskupan Manado ke Lotta. Selanjutnya dilaksanakan perayaan Ekaristi oleh Uskup bersama sejumlah Pastor, serta diakhiri dengan pentas budaya.
Peringatan 154 tahun kembalinya iman Katolik di Keuskupan Manado berdasarkan hitungan 14 September 1868. Tanggal itu adalah saat kedatangan Pastor Johanes De Vries SJ di Kema. Misionaris inilah yang membawa kembali kekatolikkan hingga berkembang sampai saat ini di Manado.
Sebelumnya tahun 1536 sampai 1540, ada seorang bernama Antonio Galvao. Ia seorang yang dihormati, seorang Kristen yang murni, pandai dan penguasa yang simpatik, pelaut yang berani dan dapat mempertahankan kesejahteraan dan ketertiban. Bahkan ia mengaku bahwa ia mampu mengajarkan katekismus.