VATIKAN, Pena Katolik – Prelatus Opus Dei, Msgr. Fernando Ocáriz, telah meminta para anggota Opus Dei untuk berdoa bagi proses reformasi yang diperintahkan oleh Paus Fransiskus atas Institusi Gerejawi Opus Dei. Proses ini sudah dimulau 4 Agustus 2022.
“Teruslah berdoa untuk pekerjaan yang telah dipercayakan paus kepada kita,” ujar Mgr. Ocariz.
Apa Perintaj Paus?
Pada tanggal 22 Juli, Vatikan menerbitkan surat apostolik dalam bentuk motu proprio berjudul Ad karisma tuendum ‘untuk menjaga karisma’, di mana Paus Fransiskus memerintahkan reformasi Opus Dei. Di antara ketentuan Paus adalah bahwa prelatus yang memimpin Opus Dei mulai sekarang tidak lagi menjadi uskup. Lembaga ini lalu harus menyesuaikan anggaran dasar dan menyajikan laporan tahunan. Untuk urusan ini, laporan akan disampaikan kepada untuk dikasteri untuk klerus, yang sebelumnya Opus Dei melaporkan kepada dikasteri untuk uskup.
Opus Dei menjelaskan bahwa keputusan bahwa prelatus tidak boleh lagi menjadi uskup adalah sebuah keputusan Tahta Suci. Hal ini untuk memperkuat dimensi karismatik, alih-alih dimensi hierarkis institusi. Mgr. Ocáriz, 77, bukan seorang uskup dan, karena dokumen kepausan, tidak akan ditahbiskan seperti itu.
Dengan menetapkan bahwa laporan tahunan harus disajikan tentang situasi prelatur dan perkembangan karya kerasulannya, peraturan sebelumnya yang mengharuskannya setiap lima tahun telah diubah. Dokumen kepausan juga mensyaratkan penyesuaian statuta, yang harus diusulkan oleh Opus Dei sendiri dan kemudian harus disetujui oleh badan-badan Vatikan yang berwenang.
Apa itu Opus Dei?
Opus Dei adalah prelatur pribadi, satu-satunya di Gereja Katolik. Didirikan di Spanyol oleh St. Josemaria Escrivá de Balaguer pada tahun 1928 dan saat ini ada di 68 negara.
Prelatur Pribadi adalah suatu tantanan yuridiksi gerejawi yang dicanangkan oleh Konsili Vatikan II dan oleh Kitab Hukum Kanonik dan yang diciptakan untuk memenuhi berbagai kebutuhan pastoral yang sifatnya spesifik dengan fleksibilitas yang lebih luas. Opus Dei adalah suatu institusi yang tersebar di seluruh dunia yang terdiri dari para imam dan kaum awam, wanita dan pria, yang menjalankan panggilan hidup yang sama untuk menyebarkan cita-cita akan kesucian hidup di tengah dunia dan mengupayakan pengudusan dalam pekerjaan sehari-hari.
Dengan karakteristik ini, Opus Dei tidaklah cocok bila secara kanonik dikelompokkan ke dalam kategori kongregasi kaum religius atau institute sekulir. Namun, dengan status sebagai Prelatur pribadi, Opus Dei memiliki suatu tantanan hukum Gerejawi yang sepenuhnya sesuai dengan karisma dasar dan struktur sosiologinya.
Opus Dei berarti “Pekerjaan Tuhan” dalam bahasa Latin, itulah sebabnya para anggotanya biasanya menyebutnya sebagai “Pekerjaan”. Penekanan khusus atau karismanya adalah pengudusan melalui pekerjaan sehari-hari.
