26.1 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bacaan dan Renungan Injil Hari Selasa 13 September 2022; Peringatan Wajib Santo Yohanes Krisostomus

BERITA LAIN

More

    Bacaan Pertama: 1 Korintus 12:12-14,27-31a

    Kalian semua adalah tubuh Kristus, dan masing-masing anggotanya.

    Saudara-saudara, sebagaimana tubuh itu satu, meskipun anggotanya banyak, dan semua anggota itu, sekalipun banyak, merupakan satu tubuh saja, demikian pula Kristus. Sebab kita semua telah dibaptis dalam satu Roh menjadi satu tubuh, dan juga diberi minum dari satu Roh, entah kita orang Yahudi, entah bukan Yahudi, entah budak entah orang merdeka.

    Sebab tubuh tidak terdiri atas satu anggota saja, tetapi atas banyak anggota. Kalian semua adalah tubuh Kristus, dan masing-masing adalah anggotanya. Dan Allah telah menentukan beberapa orang di dalam jemaat: pertama sebagai rasul, kedua sebagai nabi, ketiga sebagai pengajar.

    Selanjutnya Ia menentukan mereka yang mendapat kurnia untuk mengadakan mukjizat, untuk menyembuhkan, untuk melayani, untuk memimpin, dan untuk berbicara dalam bahasa roh.

    Adakah mereka semua rasul, atau nabi, atau pengajar? Adakah semua mendapat karunia untuk mengadakan mukjizat, atau untuk menyembuhkan, atau untuk berbicara dalam bahasa roh, atau untuk menafsirkan bahasa roh? Maka berusahalah untuk memperoleh karunia-karunia yang utama.

    Mazmur Tanggapan: Mzm. 100:2.3.4.5

    Ref. Kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.

    • Beribadahlah kepada Tuhan dengan sukacita, datanglah ke hadapan-Nya dengan sorak-sorai.
    • Ketahuilah, bahwa Tuhanlah Allah; Dialah yang menjadikan kita, dan punya Dialah kita; kita ini umat-Nya dan kawanan domba gembalaan-Nya.
    • Masuklah melaui pintu gerbang-Nya dengan nyanyian syukur, masuklah ke pelataran-Nya dengan puji-pujian, bersyukurlah kepada-Nya, dan pujilah nama-Nya.
    • Sebab Tuhan itu baik, kasih setia-Nya untuk selama-lamanya, dan kesetiaan-Nya tetap turun temurun.

    Bait Pengantar Injil: Lukas 7:16

    Ref. Alleluya.

    Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, dan Allah mengunjungi umat-Nya. Alleluya.

    Bacaan Injil: Lukas 7:11-17

    Hai pemuda, bangkitlah!

    Pada suatu ketika pergilah Yesus ke sebuah kota bernama Nain. Para murid serta banyak orang pergi bersama Dia. Ketika Ia mendekati pintu gerbang kota, ada orang mati diusung keluar, yatu anak laki-laki tunggal seorang ibu yang sudah janda.

    Banyak orang kota itu menyertai janda tersebut. Melihat janda itu tergeraklah hati Tuhan oleh belas kasih. Lalu Tuhan berkata kepadanya, “Jangan menangis!” Dihampiri-Nya usungan jenasah itu dan disentuh-Nya. Maka para pengusung berhenti. Tuhan berkata, “Hai Pemuda, Aku berkata kepadamu, bangkitlah!” Maka bangunlah pemuda itu, duduk, dan mulai berbicara. Yesus lalu menyerahkannya kepada ibunya.

    Semua orang itu ketakutan dan mereka memuliakan Allah sambil berkata, “Seorang nabi besar telah muncul di tengah-tengah kita, “ dan “Allah telah mengunjungi umat-Nya.” Maka tersiarlah kabar tentang Yesus ke seluruh Yudea dan ke seluruh daerah sekitarnya.

    Demikianlah Injil Tuhan

    Renungan Hari Selasa 13 September 2022

    Sesuai konteksnya, seorang janda termasuk dalam golongan yang lemah, baik secara ekonomi, sosial, maupun keagamaan. Maka perikopa hari ini memberi gambaran yang jelas bagaimana situasi janda dalam kisah ini.

    Janda itu menjadi semakin lemah karena harapan satu-satunya untuk masa depan sudah hilang dengan kematian anak laki-laki tunggalnya. Bisa jadi janda itu sudah dampai pada titik tanpa harapan, kehancuran lura dalam.

    Yesus yang datang mengubah segalanya. Janda itu menjadi tersapa oleh kasih Allah. Yesus dihadapan orang banyak menampakkan kuasa-Nya atas kematian. Dengan kata-kata yang penuh kuasa, Yesus memberi perintah kepada anak yang sudah meninggal itu supaya bangkit.

    Dan demikianlah yang terjadi, semua orang yang hadir melihatnya. Yesus melakukan itu di pintu gerbang kota, tempat keluar masukkan seseorang dari dan menuju ke kota. Pemuda yang meninggal hendak dibawa keluar dari kota, hendak dipisahkan dari ibunya.

    Namun Yesus yang datang menjadikan semuanya berbalik, sang ibu janda tidak jadi dipisahkan dengan anak laki-laki tunggalnya. Keselamatan datang atas janda itu. Tidak hanya itu, keselamatan juga datang kepada semua orang yang menyaksikan peristiwa itu.

    Fokus dalam pembicaraan ini bukan pada peristiwa kebangkitan anak muda itu. Fokus dalam perikopa ini adalah Yesus yang menjumpai janda yang ditinggal mati anak laki-lakinya. Alasan Yesus membangkitkan anak muda itu bukan karena ia kasihan pada anak itu, tetapi Yesus melihat janda itu dan tergeraklah Ia akan belas kasih pada janda itu.

    Janda itu kiranya tidak banyak mengenal Yesus. Bukan ia yang meminta kepada Yesus supaya anaknya dihidupkan. Juga tidak terjadi dialog antara janda itu dengan Yesus. Yesus lah yang mempunyai peran aktif untuk datang dan menjumpai janda itu. Kasih Yesus kepada mereka yang lemah membuahkan kebangkitan dan harapan baru bagi mereka yang mau terbuka menerima tawaran dari-Nya.

    Bagi kita, Yesus tidak pernah tinggal diam membiarkan kita dalam situasi tanpa harapan. Seperti Ia datang kepada janda itu, Yesus juga senantiasa datang kepada kita dan menyapa kita.

    Situasi tanpa harapan dan kesedihan yang mendalam seringkali menutup mata kita akan hadirnya Yesus dalam peristiwa itu. Namun bukan berarti bahwa Yesus tidak datang dan menghampiri kita. Ia datang dan selalu memberi harapan baru akan kehidupan.

    Apa yang perlu kita lakukan ketika dalam titik lemah adalah menerima pengalaman itu namun sekaligus memperkenankan Allah hadir dalam pengalaman itu. Biarkanlah dalam ketidakmengertian kita Allah berkarya dalam diri kita.

    Kita tidak pernah tahu persis bagaimana jalan pikiran dan rencana Allah. Menerima pengalaman yang tidak enak menjadi jalan yang paling baik untuk tetap bertahan untuk tetap hidup dan membangun harapan masa depan dengan lebih baik.

    Doa

    Ya Allah, Engkau telah menguatkan Gereja-Mu dengan pelayanan yang mengagumkan melalui kesaksian para gembala dan martir-Mu yang kudus, Santo Kornelius dan Siprianus. Bantulah Gereja-Mu untuk bersedia mengampuni dan sabar terhadap anggota-anggotanya yang tersesat, bahkan memberontak.

    Berilah kami kekuatan untuk ikut serta mewartakan dan menghadirkan karya keselamatan Putra-Mu di tengah-tengah masyarakat kami sampai kami Kauperkenankan untuk menikmati kepenuhan karya keselamatan-Mu itu. Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

    Sumber https://renunganhariankatolik.org/

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI