VATIKAN, Pena Katolik – Paus Fransiskus berbicara kepada para peserta dalam Sidang Pleno Akademi Ilmu Pengetahuan Kepausan, 10 September 2022. Paus menekankan pentingnya menggunakan pengetahuan ilmiah untuk menyelamatkan “ibu bumi” dan menghindari konflik.
Selama tiga hari, Sidang Pleno Akademi Ilmu Pengetahuan Kepausan berlangsung dengan tema “Ilmu Dasar untuk Pembangunan Manusia, Perdamaian, dan Kesehatan Planet”. Menyambut para peserta, Paus Fransiskus merenungkan cara terbaik untuk menggunakan pengetahuan “sains dasar” untuk memecahkan beberapa tantangan paling mendesak di dunia, termasuk perubahan iklim dan perang yang sedang berlangsung.
Ilmu Dasar
Dalam pidatonya, Paus Fransiskus memulai dengan refleksi tentang sejarah Akademi Ilmu Pengetahuan Kepausan, yang dimulai pada tahun 1603. Akademi ini, kata Paus, unik pada tempatnya di dalam institusi keagamaan, “merangkul dan mendorong semangat untuk penelitian ilmiah” sebagai cara untuk mengekspresikan “cinta akan kebenaran dan pengetahuan tentang dunia.”
Kemampuan kita untuk secara kreatif bertanya-tanya dan bertanya ‘mengapa’, muncul dari perspektif Kristiani yang mendalam dalam kontemplasi,” ujarnya.
Paus Fransiskus menyerukan “pendekatan saling terkait” yang mencerminkan meningkatnya kebutuhan akan studi interdisipliner yang dapat membantu “memberikan jawaban atas pertanyaan utama umat manusia”. Dorongan menuju pencapaian ilmiah, lanjut Paus Fransiskus, “harus selalu diarahkan pada kebutuhan persaudaraan, keadilan, dan perdamaian”, untuk “membantu memenuhi tantangan besar yang dihadapi keluarga manusia dan lingkungan kita.”
Paus mengucapkan selamat kepada Akademi atas sejarahnya yang luas dalam menangani berbagai keadaan darurat global dan upaya dalam terlibat dengan politik dan sains, selalu menggunakan penemuan sains dan teknologi untuk memberi manfaat bagi orang-orang, terutama yang paling kurang beruntung.
Kumpulan Para Ilmuan Dunia
Akademi Ilmu Pengetahuan Kepausan (Latin: Pontificia Academia Scientiarum) adalah sebuah akademi ilmiah yang merupakan salah satu lembaga yang ada di Kuria Vatikan. Akademi inididirikan secara resmi pada tahun 1936 oleh Paus Pius XI. Tujuannya adalah untuk mempromosikan kemajuan matematika, fisika, dan ilmu alam dan studi masalah epistemologis terkait. Akademi ini sebelumnya bernama Accademia Pontificia dei Nuovi Lincei (Akademi Kepausan Lynx Baru) yang sudah ada sejak 1847.
Sejarah paling awal akademi ini bermula dari Accademia dei Lincei yang didirikan di Roma pada tahun 1603 oleh Federico Cesi (1585–1630), seorang ahli botani dan naturalis muda. Sebagai pemimpin pertama akademi ini adalah Galileo Galilei.
Beberapa nama terkenal yang pernah tergabung dalam akademi ini di antaranya, Stepen Hawking, Guglielmo Marconi, George Porter dan masih banyak lagi pemikir dunia. Saat ini, akademi ini dipimpin oleh Joachim von Braun, ilmuan penelitia pertanian asal Universitas Bonn, Jerman.