Selasa, Desember 24, 2024
27.3 C
Jakarta

Kardinal Marc Ouellet Membantah Tuduhan Penyerangan Seksual

Kardinal Marc Oullet. IST

VATIKAN, Pena Katolik – Kardinal Marc Ouellet “dengan tegas menyangkal telah melakukan tindakan tak pantas” selama menjadi Uskup Agung Quebec antara tahun 2008 dan 2010. Kardinal Ouellet menyampaikan ini dalam sebuah pernyataan yang dirilis 19 Agustus 2022 oleh Takhta Suci. tKhta SUci juga akan mengumumkan hasil investigasi di Kanada. Pernyataan ini setelah adanya gugatan class action di Kanada pada 16 Agustus 2022. Gugatan ini menuduh Perfek Kongregasi Para Uskup ini telah melakukan penyerangan seksual.

“Setelah mengetahui tuduhan palsu yang dibuat terhadap saya oleh pelapor (P.), saya dengan tegas menyangkal telah membuat gerakan yang tidak pantas terhadapnya dan saya menganggap penafsiran dan penyebaran tuduhan ini sebagai pelecehan seksual,” kata mantan Uskup Agung Quebec dari 2002 hingga 2010 itu dalam pernyataan, yang dirilis dalam bahasa Prancis dan Italia.

“Jika penyelidikan sipil dibuka, saya akan berpartisipasi secara aktif sehingga kebenaran ditegakkan dan ketidakbersalahan saya diakui,” tutupnya.

Salah satu korban yang diduga, disebut ‘F’, mengklaim bahwa Kardinal Ouellet membuat gerakan yang tidak pantas terhadapnya antara tahun 2008 dan 2010 ketika dia sedang magang sebagai pekerja pastoral. Dia diduga memeluknya erat-erat, memijat bahunya, serta melakukan beberapa tindakan lain yang menurut “F” menupakan tindakan penyerangan secara seksual.

Pada hari Kamis, kurang dari 48 jam setelah kasus ini diumumkan, Paus Fransiskus, setelah ada penyelidikan di internal Gereja, ia mengumumkan bahwa “tidak ada cukup elemen untuk membuka penyelidikan kanonik atas serangan seksual yang diduga dilakukan Kardinal Ouellet terhadap orang ‘F.’” Paus mendasarkan keputusannya pada temuan penyelidikan yang telah dipercayakan kepada Pastor Jacques Servais yang dilakukan pada awal 2021.

Tuduhan menutup-nutupi?

Pernyataan Vatikan ini menuai kritik. Pengacara yang bertanggung jawab atas gugatan class action terhadap Keuskupan Agung Quebec mengatakan dia merasakan “upaya yang jelas untuk menutup-nutupi”. Beberapa suara telah menunjukkan kemungkinan kedekatan antara kardinal Kanada dan Pastor Jacques Servais, S.J. Sebuah kedekatan yang, seperti yang dikatakan oleh media Kanada Présence, tidak akan secara resmi menghormati Motu proprio “Vos estis lux mundi” yang diberlakukan oleh Vatikan pada tahun 2019 dan yang ketentuan bahwa penyidik ​​tidak memiliki benturan kepentingan. Jika prosedur kanonik tidak akan dibuka, kasus ini harus dilanjutkan di peradilan sipil Kanada.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini