Sabtu, Juli 27, 2024
30.6 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Injil Hari Minggu 21 Agustus 2022; Minggu Biasa ke-XXI

Bacaan I: Yes 66:18-21

Mereka akan membawa semua saudaramu dari antara segala bangsa. Beginilah firman Tuhan, “Aku mengenal segala perbuatan dan rancangan. Aku datang untuk mengumpulkan segala bangsa dari semua bahasa, dan mereka itu akan datang serta melihat kemuliaan-Ku.

Aku akan menaruh tanda di tengah-tengah mereka, dan akan mengutus dari antara mereka orang-orang yang terluput; mereka ini akan Kuutus kepada bangsa-bangsa, yakni Tarsis, Pul dan Lud; mereka akan Kuutus ke Mesekh dan Rosy, ke Tubai dan Yawan, ke pulau-pulau yang jauh, yang belum pernah mendengar kabar tentang Aku, dan yang belum pernah melihat kemuliaan-Ku, supaya mereka memberitakan kemuliaan-Ku di antara bangsa-bangsa.

Mereka itu akan membawa semua saudaramu dari segala bangsa sebagai kurban untuk Tuhan; mereka akan membawanya di atas kuda dan kereta dan di atas usungan, di atas bagal dan unta betina yang cepat, ke atas gunung-Ku yang kudus, ke Yerusalem, sama seperti orang Israel membawa kurban dalam wadah yang tahir ke dalam rumah Tuhan. Juga dari antara mereka akan Kuambil imam-imam dan orang-orang Lewi.”

Mazmur Tanggapan: Mzm 117:1.2; Ul: Mrk 16:15

Ref. Pergi ke seluruh dunia, wartakanlah Injil!

  • Pujilah Tuhan, hai segala bangsa, megahkanlah Dia, hai segala suku bangsa!
  • Sebab kasih-Nya hebat atas kita, dan kesetiaan Tuhan untuk selama-lamanya!

Bacaan II: Ibr 12:5-7.11-13

Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya.

SAUDARA-saudara, janganlah kamu lupa akan nasihat yang berbicara kepada kamu seperti kepada anak-anak, “Hai anakku, janganlah meremehkan didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan oleh-Nya; karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang diakui-Nya sebagai anak.”

Jika kamu menerima hajaran, maka di situ Allah memperlakukan kamu sebagai anak. Di manakah ada anak yang tidak dihajar oleh ayahnya? Memang tiap-tiap hajaran pada waktu diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita.

Namun, kemudian ia menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih oleh-Nya. Sebab itu kuatkanlah tangan yang lemah dan lutut yang goyah; dan luruskanlah jalan bagi kakimu, sehingga yang pincang jangan terpelecok, tetapi menjadi sembuh.

Bait Pengantar Injil: Yohanes 14:6

Ref. Alleluya, alleluya, alleluya.

Akulah jalan, kebenaran dan hidup, sabda Tuhan. Tidak seorang pun datang kepada Bapa, kalau tidak melalui Aku.

Bacaan Injil: Luk 13:22-30

Orang akan datang dari Timur dan Barat dan mereka duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem Yesus berkeliling dari kota ke kota dan dari desa ke desa sambil mengajar. Maka bertanyalah orang kepada-Nya, “Tuhan, sedikit sajakah orang yang diselamatkan?” Jawab Yesus kepada orang-orang di situ, “Berjuanglah untuk masuk melalui pintu yang sempit itu! Sebab Aku berkata kepadamu, ‘Banyak orang akan berusaha untuk masuk, tetapi tidak akan dapat.

Jika tuan rumah telah bangkit dan menutup pintu, kamu akan berdiri di luar, dan mengetuk-ngetuk pintu sambil berkata: Tuan, bukakan kami pintu! Tetapi Ia akan berkata, ‘Aku tidak tahu dari mana kamu datang’.

Maka kamu akan berkata, ‘Kami telah makan dan minum di hadapan-Mu, dan Engkau telah mengajar di jalan-jalan kota kami’. Tetapi Ia akan berkata kepadamu: Aku tidak tahu dari mana kamu datang.

Enyahlah dari hadapan-Ku, hai kamu sekalian yang melakukan kejahatan!” Di sanalah akan terdapat ratap dan kertak gigi, apabila kamu akan melihat Abraham dan Ishak dan Yakub dan semua nabi ada di dalam Kerajaan Allah, tetapi kamu sendiri dicampakkan ke luar.

Dan orang akan datang dari Timur dan Barat, dari Utara dan Selatan, dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah. Dan ingatlah, ada orang yang terakhir yang akan menjadi terdahulu, dan ada orang yang terdahulu yang akan menjadi terakhir.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Keselamatan

Kita bisa merenungkan beberapa hal dari Injil hari ini. Pertama, tidak banyak orang yang memikirkan tentang keselamatan setelah kehidupan di dunia. Masih banyak orang yang sangat yakin bahwa besok saya masih hidup.

Maka tidak pernah ada persiapan untuk kemungkinan meninggal. Maka hidupnya hari ini pun menjadi hidup yang tidak siap untuk jika sewaktu-waktu Tuhan memanggil. Atau mungkin ada begitu banyak orang yang tidak percaya adanya hidup setelah kematian.

Orang menjadi kehilangan makna terdalam dari hidup di dunia. Orang menjadi merasa dirinya hidup sendiri, berasal dari diri sendiri, dan menuju kepada kematian. Kita sebagai orang beriman semoga setiap saat sadar dan siap jika Dia yang kita rindukan datang menjemput.

Kedua, keselamatan kita sepenuhnya merupakan rahmat dari Allah. Namun demikian, cara dan hidup kita juga akan kita pertanggungjawabkan kelak dihadapan Allah. Pertanyaannya adalah apakah cara dan hidup kita sudah mencerminkan perjuangan untuk mendapat keselamatan?

Atau jangan-jangan karena sudah merasa yakin akan selamat kemudian justru hidup seenaknya. Maka ketika pintu hendak ditutup, kita baru berteriak minta masuk. Kesiapan kita ikut menetukan apakah kita masuk sebelum pintu ditutup, atau kita bagian dari yang masih di luar pintu.

Ketiga, tidak ada jaminan pasti bahwa yang sudah lama ikut makan minum bersama pasti akan lebih dahulu masuk dalam perjamuan abadi. Seringkali karena merasa sudah lama menjadi orang katolik, maka punya hak untuk masuk yang pertama.

Justru Yesus mengingatkan kita bahawa “orang akan datang dari Timur dan Barat dan dari Utara dan Selatan dan mereka akan duduk makan di dalam Kerajaan Allah”. Artinya orang yang tidak menenal Allah pun yang berasal dari mana saja punya kesempatan yang sama.

Sekali lagi pertanyaanya adalah apakah kita yang sudah lama menjadi orang Katolik, tetap hidup sebagai orang katolik dengan segala keutamaannya? Atau justru menolak rahmat itu dengan sikap-sikap yang tidak pantas?

Jaminan utama keselamatan bukan soal lama atau sebentarnya menjadi orang Katolik, tetapi bagaimana kita mau dan mampu menerima rahmat keselamatan yang ditawarkan kepada kita masing-masing.

Doa

Allah Bapa yang Mahakuasa, warta gembira-mu Kautujukan kepada semua orang dan semua orang hendak Kausatukan menjadi satu umat kesayangan-Mu. Kami mohon, patahkanlah ketegaran hati kami agar kami layak diterima sebagai umat pilihan-Mu dalam Kerajaan-Mu. Dengan pengantaraan Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang bersama Dikau dalam persatuan Roh Kudus, hidup dan berkuasa, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber https://renunganhariankatolik.org/

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini