Bacaan dan Renungan Injil Hari Rabu 10 Agustus 2022; Pesta Santo Laurensius, Martir

0
743

Bacaan I: 2Kor. 9:6-10

Saudara-saudara, orang yang menabur sedikit, akan menuai sedikit pula. Sebaliknya orang yang menabur banyak akan menuai banyak pula. Hendaklah masing-masing memberi menurut kerelaan hatinya, jangan dengan sedih hati atau terpaksa.

Sebab Allah mengasihi orang yang memberi dengan sukacita. Dan Allah sanggup melimpahkan segala kasih karunia kepada kamu, supaya kamu senantiasa berkecukupan di dalam segala sesuatu, malah berkelebihan di dalam pelbagai kebajikan.

Seperti ada tertulis, “Ia murah hati, orang miskin diberi-Nya derma, kebenaran-Nya tetap untuk selama-lamanya.” Dia yang menyediakan benih bagi penabur, dan roti untuk dimakan, Dia jugalah yang akan menyediakan benih bagi kamu; Dialah yang akan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.

Mazmur Tanggapan: Mzm. 112: 1-2, 5-6, 7-8, 9

Ref. Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman.

  • Berbahagialah orang yang takwa pada Tuhan, yang sangat suka akan segala perintah-Nya. Anak cucunya akan perkasa di bumi; keturunan orang benar akan diberkati.
  • Orang baik menaruh belaskasihan dan memberi pinjaman, ia melakukan segala urusan dengan semestinya. Orang jujur tidak pernah goyah; ia akan dikenang selama-lamanya.
  • Ia tidak takut kepada kabar buruk, hatinya tabah, penuh kepercayaan kepada Tuhan. Hatinya teguh, ia tidak takut, sehingga ia mengalahkan para lawannya.
  • Ia murah hati, orang miskin diberinya derma; kebajikannya tetap untuk selama-lamanya, tanduknya meninggi dalam kemuliaan.

Bait Pengantar Injil: Yoh 8:12bc

Ref. Alleluya.

Akulah terang dunia. Barangsiapa mengikuti Aku, ia tidak berjalan dalam kegelapan, tetapi mempunyai terang hidup.

Bacaan Injil: Yoh. 12:24-26

Menjelang akhir hidup-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika mati, ia akan menghasilkan banyak buah.

Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya. Tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeliharanya untuk hidup yang kekal.

Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikuti Aku, dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.”

Demikianlah Injil Tuhan

Karya dan Tugas Pelayanan

Banyak orangtua yang heran dengan pengalaman-pengalaman ini. Anak mereka pandai dan jadi juara, bisa menerima beasiswa untuk studi ke luar negeri, atau bisa mendapat ikatan dinas dan diterima bekerja di tempat yang menjanjikan, padahal mereka sendiri, orangtuanya, tidak lulus SD, wawasannya terbatas, penghasilannya pas-pasan, dan seterusnya. Memang banyak peristiwa mengagumkan terjadi dalam hidup kita atau keluarga kita, padahal diri kita ini orang biasa-biasa saja dan tidak berbuat apa-apa.

Tentu akan ada banyak kemungkinan jawaban: karena memang ada usaha, ada perjuangan, orangnya tahan banting, berdisiplin dan seterusnya. Akan tetapi, satu jawaban yang mungkin paling mendasar adalah apa yang dikatakan Santo Paulus pada bacaan pertama hari ini: “Ia yang menyediakan benih bagi para penabur, dan roti untuk dimakan, Ia juga yang akan menyediakan benih bagi kamu, dan melipatgandakannya dan menumbuhkan buah-buah kebenaranmu.”

Jadi, Tuhanlah yang sebenarnya membuat itu semua, Tuhanlah yang memungkinkan itu semua, dan terutama: Tuhanlah yang melipatgandakannya! Tuhan melipatgandakan, artinya Tuhan yang membuat berbagai peristiwa yang mengagumkan dalam hidup kita maupun orang-orang di sekitar kita. Itu sebuah pelipatgandaan yang asal-usulnya dari Tuhan sendiri.

Pada banyak hal, saat kita diutus untuk berkarya dalam suatu tugas pelayanan atau jabatan tertentu, Tuhan sebenarnya hanya menghendaki agar kita berani untuk membuat langkah-langkah konkret sesuai tugas pelayanan kita itu.

Namun, bagaimana langkah itu dapat menjadi sebuah gerakan yang mengagumkan dan mengherankan akhirnya mesti kita serahkan kepada Tuhan. Dialah yang sanggup melipatgandakannya.

Doa

Allah Bapa, cahaya abadi yang cemerlang, karena cinta kasih ang berapi-api, Santo Laurensius menjadi pelayan-Mu yang setia dan martir-Mu yang mulia. Semoga kami mengasihi yang dikasihinya dan melaksanakan yang diajarkannya.

Dengan pengantaraan Yesus Kristus, Putra-Mu, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Dikau dan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. Amin.

Sumber https://renunganhariankatolik.org/

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here