MANADO, Pena Katolik – Kongregasi Suster Jesus Maria Joseph (SJMJ) akan memperingati 200 karyanya di Nusantara. Perayaan syukur ini akan bertempat di Kota Tomohon, Sulawesi Utara. Misa Puncak perayaan pada Jumat 29 Juli 2022 di di Gereja Katolik Hati Kudus Yesus Paslaten, Tomohon.
Rencananya, perayaan syukur ini akan dihadiri perwakilan dari 22 keuskupan yang memiliki unit karya SJMJ.
Terkait itu, delapan Uskup memastikan hadir dalam perayaan nanti. Dua di antaranya, Uskup Manado, Mgr Benedictus Estephanus Rolly Untu MSC dan Uskup Manado Emiritus, Mgr Joseph Theodorus Suwatan. MSC. Selain itu Uskup Banjarmasin; Uskup Padang; Uskup Samarinda; Uskup Purwokerto dan Uskup Merauke
“Bagi yang tidak hadir akan diwakili para Vikjen Keuskupan,” kata Suster Justien Tiwow, Provinsial SJMJ Provinsi Manado.
Pemerintah Provinsi, Wakil Gubernur Sulut, Steven Kandouw; Wali Kota dan Wawali Tomohon, Caroll Senduk dan Wenny Lumentut memastikan hadir dalam puncak acara. Terkait itu, Suster Monica SR Suparlan SJMJ, Ketua Panitia Lokal mengatakan, sebelum puncak acara, akan diawali Salve Agung (Adorasi) di Panti Samadi.
“Selanjutnya Perayaan Ekaristi dan syukuran dan lanjut dengan pementasan teatrikal 200 tahun sejarah SJMJ,” kata Suster Monica.
Dari Belanda
Kongregasi Suster-Suster SJMJ Adalah sebuah lembaga religius apostolik yang didirikan di Belanda pada tahun 1822 oleh P. Mathias Wolff, seorang imam Yesuit yang berasal dari Luxemburg. Status Kongregasi SJMJ adalah Kepausan. Rumah Induk yang sejak pendiriannya, kurang lebih 196 tahun, berada di Belanda, pada bulan April 2018 dipindahkan di Yogyakarta- Keuskupan Agung Semarang. Indonesia.
Karya apostolis Kongregasi SJMJ pertama-tama di bidang Pendidikan. Sebagai seorang anak pada zamannya, P. Mathias Wolff menyadari pentingnya Pendidikan dan pengajaran demi kesejahteraan masyarakat. Para suster pertama memberikan perhatian dalam bidang ini dan sampai sekarang Pendidikan tetap merupakan inti dari tradisi kami. Dalam perkembangan selanjutnya kami juga memberikan pelayanan dalam bidang kesehatan, sosial dan pastoral.
