Senin, Desember 23, 2024
26.7 C
Jakarta

Kencan Dengan Tuhan Minggu, 24 Juli 2022: Belajar dari Musa

Biblical Moses walks through the Sinai desert, the wilderness, in search of the Promised Land, 3d render painting

Bacaan: Keluaran 33:13-14

Maka sekarang, jika aku kiranya mendapat kasih karunia di hadapan-Mu, beritahukanlah kiranya jalan-Mu kepadaku, sehingga aku mengenal Engkau, supaya aku tetap mendapat kasih karunia di hadapan-Mu. Ingatlah, bahwa bangsa ini umat-Mu.” Lalu Ia berfirman: “Aku sendiri hendak membimbing engkau dan memberikan ketenteraman kepadamu.”

Renungan:

Dokter Howard Hendricks mengisahkan dirinya ketika masih muda, sebelum ia menikah. Ia menyadari bahwa beberapa Ibu tertentu berusaha menginginkan dia untuk menjadi suami bagi putri-putri mereka. Bahkan suatu hari ada seorang ibu berkata kepadanya, “Howard, aku hanya ingin kau tahu bahwa aku terus berdoa agar kau bisa menjadi menantuku.” Dokter Howard selalu berhenti pada bagian itu dari kisah tersebut jika ia menjelaskan kepada orang lain dan kemudian bertanya dengan serius kepada mereka, “Pernahkah anda bersyukur kepada Tuhan atas doa yang tidak dikabulkan?” Ya, barangkali jika Tuhan mengabulkan doa sang Ibu, Howard tidak akan sebahagia dengan istrinya yang sekarang. Dan ibu itu tidak sebahagia sekarang.

Saat Musa sedang berdua dengan Allah di gunung Sinai, ia berdoa agar Allah sendiri yang memimpin bangsa yang besar itu. Ia berkata bahwa jika Allah tidak membimbing mereka, maka janganlah suruh ia berangkat menuju ke negeri Kanaan. Namun sebenarnya dalam doa Musa, ia juga hendak menanyakan jalan-Nya, jalan yang bagaimana yang kelak dia dan umat Israel tempuh di kemudian hari. Apakah Allah menjawabnya? Tidak, Ia hanya berkata bahwa Dia sendiri yang akan membimbing dan memberi ketentraman kepadanya.

Bisakah kita bayangkan bila Allah menjawab doa Musa? Bagaimana kalau Allah memberitahu Musa tentang bangsa Israel yang akan memberontak di padang gurun? Bagaimana jika Allah menyingkapkan hari esok, tentang tidak masuknya dirinya ke negeri perjanjian oleh sebab ketidaktaatannya? Kira-kira masih mau kah Musa memimpin bangsa itu? Masih bersemangatkah Musa berjalan ke negeri yang berlimpah susu dan madu itu? Rasanya tidak.

Pasti belum apa-apa Musa sudah menyerah lebih dulu. Hatinya ciut Dan harapannya patah. Namun beruntung Allah tidak menjelaskan tentang jalan, rencana atau cenario yang akan terjadi. Marilah kita renungkan, pernahkah kita bersyukur atas doa yang tidak dikabulkan Allah? Mungkin kita jarang melakukannya. Tetapi hari ini kita perlu memahami jika Dia menolak permintaan kita, berarti itu pun sama baiknya dengan saat dia mengabulkan permintaan kita. Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, terima kasih atas doa yang tidak Kau kabulkan untukku. Aku percaya kehendak-Mulah yang terbaik bagiku. Amin. (Dod).

Selamat pagi dan merayakan ibadah suci Minggu.Tuhan Yesus Yang Maharahim dn Sang Raja Damai membentengi kita sekeluarga dn umat manusia dimuka bumi yang berserah padaNya dengan para malaikat yang kudus dan menutup bungkus dengan DarahNya Yang Mahakudus serta melindungi kita sekel dan manusia diseluruh dunia yang berserah padaNya dari pandemi Covid 19 dan mendamaikan peperangan di Ukraina dn dunia serta memberi kesejahteraan dn kesehatan prima sepanjang tahun 2022.Amen.

Michael Utama OP

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini