Minggu, Desember 22, 2024
29.9 C
Jakarta

“Kelahiran” Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero, Sudah Mencetak Ribuan Imam dan Puluhan Uskup

STFT Ledalero yang saat ini menjadi Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif IFTK Ledalero. Dok. IST

MAUMERE, Pena Katolik – Pada tanggal 16 Juni 2022 Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengeluarkan Surat Keputusan Nomor 439/E/O/2022 tentang Izin Perubahan Bentuk Sekolah Tinggi Filsafat Katolik Ledalero di Kabupaten Sikkan menjadi Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif (IFTK) Ledalero di Kabupaten Sikka  Provinsi Nusa Tenggara Timur yang diselenggarakan oleh Yayasan Persekolhan Santu Paulus Ende.

Selain perubahan bentuk, IFTK Ledalero juga mendapat izin untuk menyelenggarakan dua program studi (Prodi) baru yakni Prodi Kewirausahaan dan Prodi Desain Komunikasi Visual (DKV). Biaya kuliah untuk kedua prodi ini adalah 6 juta rupiah per tahun atau 3 juta rupiah per semester. SK ini dtandatangani oleh Plt Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset dan Teknologi Prof. Ir. Nizam, M.Sc., DIC, Ph.D., IPU, Asean Eng.

Mengapa IFTK

Pertama, sampai sekarang STFK Ledalero dikenal sebagai sebuah lembaga pendidikan tinggi yang sangat bermutu di NTT, akan tetapi kontribusinya terbatas pada bidang filsafat dan teologi. Pembukaan Institut Filsafat dan Teknologi Kreatif Ledalero adalah salah satu ikhtiar untuk memperluas kontribusi SVD (Serikat Sabda Allah) sebagai pemilik lembaga pendidikan tinggi ini dalam  meningkatkan kualitas sumber daya manusia secara khusus di NTT yang terkenal sebagai wilayah terkebelakang dalam bidang pendidikann dan Indonesia pada umumnya. Kedua prodi baru ini akan berkontribusi dalam meningkatkan kualitas sumber daya generasi muda NTT yang merupakan salah satu daerah asal dari para korban human trafficking. Kedua prodi ini diharapkan dapat mempersiapkan para tenaga kerja asal NTT untuk berkompetisi secara kualitatif di bursa pasar kerja baik pada tingkat nasional maupun internasional.

Kedua, beberapa tahun terakhir pemerintah melakukan pembenahan terhadap sistem pendidikan tinggi terkait dengan jumlah mahasiswa, pendanaan, dan sumber daya manusia. Sekolah tinggi dengan jumlah mahasiswa di bawah 1000 orang dipaksa oleh pemerintah untuk ditutup atau bergabung dengan universitas terdekat. Tidak tertutup kemungkinan bahwa persoalan ini akan menimpa STFK Ledalero jika hanya mengandalkan mahasiswa dari prodi filsafat dengan  jumlah yang sangat terbatas.

Beberapa Catatan Historis

STFK Ledalero yang merupakan institusi asal dari IFTK Ledalero mendapat pengakuan dari pemerintah Republik Indonesia lewat Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pada tahun 1969. Namun sesungguhnya umur STFK Ledalero sudah lebih tua dari itu, sebab kegiatan belajar mengajar filsafat dan teologi sudah berlangsung di Mataloko (Flores Barat) sejak tahun 1932 dan kemudian berpindah ke Ledalero pada tahun 1937. Dalam sejarahnya yang panjang STFK Ledalero sudah menghasilkan 6324 alumni dengan perincian 21 orang uskup, 1962 imam dan 4383 (69,3%) awam. 500-an lebih di antaranya sedang bekerja sebagai misionaris di mancanegara.

Mahasiwa yang kuliah di STFK Ledalero sekarang berjumlah pada 1315 orang. Mereka semua terbagi ke dalam 15 Konvik (biara) dan satu peguyuban mahasiswa awam. Sebagian besar dari para mahasiswa tersebut adalah calon pastor atau calon romo. Sekarang STFK Ledalero mengelola tiga program studi yakni Prodi S1 Filsafat, Prodi S1 Pendidikan Keagamaan Katolik dan Prodi Magister Teologi. Prodi PKK dan Magister Teologi berada di bawah Bimas Katolik, Kementerian Agama RI.

Infrastruktur

Untuk menunjang rencana perubahan institusi dan pembukaan dua prodi baru sekarang sedang dibangun gedung baru 3 lantai di kompleks Candraditya, Maumere dengan ukuran 71×32 meter. Proses pembangunan gedung sekarang sudah mencapai 70-an%.

Di lokasi yang sama juga Pemerintah Republik Indonesia lewat Kementerian PUPR sedang membangun gedung dengan ukuran yang sama untuk kepentingan pengembangan STFK menjadi IFTK Ledalero. (Bagian Humas IFTK LEDALERO, 22 Juni 2022)

Puluhan Uskup

IFTK (STFK Ledalero) berdiri sejak tahun 1932, hingga saat ini STFK Ledalero sudah menghasilkan 21 uskup yang kini tersebasar di berbagai belahan dunia. Selain telah menghasilan 21 uskup STFK Ledalero juga sudah mencetak 1.962 pastor dan 4.386 atau 69,3 persen awam dari total alumni sebanyak 6.324 orang.

Saat ini terdapat 1.315 Mahasiswa yang terdiri dari mahasiswa jenjang Strata Satu dan mahasiswa Magister yang sedang kuliah di STFK Ledalero. Untuk mahasiswa yang merupakan frater dan bruder semua terbagi ke dalam 15 Konvik (biara) dan satu paguyuban mahasiswa awam.

“Sebagian besar dari para mahasiswa tersebut adalah calon pastor atau calon pastor,” ungkap Romo Otto Gusti Madung SVD Rektor IFTK.

Dari total tersebut mahasiswa yang sementara kuliah ini terbagi dalam tiga program studi Prodi S1 Filsafat, Prodi S1 Pendidikan Keagamaan Katolik (PKK) dan Prodi Magister Teologi. Sedangkan, Prodi PKK dan Magister Teologi berada di bawah Bimas Katolik Kementerian Agama RI.

Sebagai bentuk dukungan pemerintah, saat ini, Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian PUPR sedang membangun gedung dengan ukuran yang sama untuk kepentingan pengembangan STFK menjadi IFTK Ledalero.

Meski pengajaran filsafat dan teologi dimulai sejak tahun 1932, sesungguhnya umur STFK Ledalero sudah lebih tua dari itu. Kegiatan belajar mengajar filsafat dan teologi sudah berlangsung di Mataloko, Flores Barat, sejak tahun 1932. Baru kemudian pindah ke Ledalero tahun 1937.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini