Paus Fransiskus Berencana mengunjungi Makam Celestinus V, Sinyal Pengunduran Diri?

0
942
Paus Fransiskus di hadapan Patung Bunda Maria Ratu damai. Pena Katolik

VATIKAN, Pena Katolik – Paus Benediktus XVI mengunjungi makam Paus Celestinus V, yang mundur sebagai Paus tahun 1294. Namun, ada alasan yang luput dari pemahaman banyak orang.

Pada hari Minggu, 28 Agustus 2022 nanti, sehari setelah Konsistori pengangkatan 21 kardinal baru, termasuk 16 elektoral, Paus Fransiskus akan melakukan perjalanan ke L’Aquila, sebuah kota yang dilanda gempa bumi pada tahun 2009. Kunjungan ini akan menjadi kunjungan pastoral pertama Paus Fransiskus ke Italia pada tahun 2022. Kunjungan ini dilakukan setelah sebelumnya dibatalkan karena alasan kesehatan. Sebelumnya, Paus ingin ke L’Aquila pada 27 Februari.

Hamper 10 tahun lalu, Kota L’Aquila dikunjungi oleh Paus Benediktus XVI, pada tanggal 28 April 2009, empat tahun sebelum mengundurkan diri sebagai Paus. Kunjungan ini dilakukan Paus Benediktus XVI sebagai tanda belas kasih kepada mereka yang terkena dampak gempa bumi tanggal 6 April 2009, yang menewaskan hampir 300 orang dan menyebabkan 65.000 orang kehilangan tempat tinggal.

Dalam kunjungan tersebut, Paus asal Jerman itu memberikan penghormatan kepada Paus Celestine V yang disemayamkan di kota itu. Celestine adalah seorang biarawan yang terpilih menduduki Tahta St Petrus pada usia 85, yang lalu mengundurkan diri beberapa bulan kemudian. Ia menjabat sebagai paus dari 5 Juli hingga 13 Desember 1294.

Benediktus XVI meletakkan pallium wolnya di atas peti mati Paus Celestine. Di kemudian hari, tindakan Paus Benediktus XVI ini ditafsirkan, a posteriori, sebagai tanda pengunduran dirinya di kemudian hari. Setelah kunjungan itu, empat tahun kemudian, Paus Benediktus XVI mengundurkan diri dan digantikan Paus Fransiskus.

Sebelum pengunduran diri Paus Benediktus XVI, celestinus adalah satu-satunya Paus yang mengundurkan diri tanpa situasi perpecahan atau skandal dalam Gereja.

Ada faktor kunci lain dari warisan Celestinus. Paus ini mengusulkan periode waktu yang didedikasikan untuk pengampunan dosa. Usulan ini yang kemudian hari menjadi dasar pelaksanaan tahun Yubelium pertama pada tahun 1300 di Roma oleh Paus Bonifasius VIII. Tradisi ini terus berlanjut sejak itu. Di mana Tahun Suci berikutnya dijadwalkan pada tahun 2025.

Paus Benediktus XVI saat mengunjungi makam Paus Celestinus V di L’Aquila. Dok. Aleteia

Kunjungan Fransiskus

Paus Fransiskus telah menetapkan tema Tahun Suci 2025 dan mulai mempersiapkannya. Ia menetapkan tema “Peziarah harapan”. Tahun Suci ini akan menjadi yang kedua yang ditetapkan Paus Fransiskus. Sebelumnya tahun 2015, ia menetapkan Tahun Suci Khusus Kerahiman Ilahi.

Namun, rencana kunjungan Paus Fransiskus ke L’Aquila tak ayal mengundang beragam spekulasi, terutama apakah ia akan mengikuti jejak Benediktus XVI? Pengamat Vatikan, yang sudah dengan hati-hati mempertimbangkan kesehatan Paus, dan usianya yang ke-85, dengan cepat berspekulasi apakah perjalanan Paus Fransiskus mengunjungi makam Paus Celestinus V mungkin memiliki nilai simbolis yang sama.

Musim panas lalu, hanya sebulan setelah operasi usus besar yang sulit, Paus mengabaikan rumor pensiun. “Saya hidup,” kata Paus Fransiskus menanggapi pertanyaan wartawan Carlos Herrera tentang kesembuhannya sejak operasi pada awal Juli. Mengenai spekulasi pers tentang kemungkinan pengunduran diri, Uskup Roma itu menjawab: “Ketika paus sakit, selalu ada angin sepoi-sepoi atau badai tentang konklaf.”

Namun, sejak itu, lutut Francis mulai membuatnya sakit parah, sehingga dia harus menggunakan kursi roda untuk sebagian besar acara. Paus mengatakan kepada para uskup Italia pada bulan Mei bahwa dia tidak tertarik pada operasi untuk memperbaiki kondisi lutut. Paus mengatakan bahwa anestesi umum untuk operasi usus besarnya pada tahun 2021 telah membawa efek samping yang tidak menyenangkan, dan karena itu, ia tidak menginginkan operasi untuk lututnya.

Sebuah surat kabar Jerman melaporkan bahwa pada kesempatan itu, dia melangkah lebih jauh dengan mengatakan dia lebih baik mengundurkan diri daripada menjalani operasi lain.

Kepausan singkat?

Dalam sebuah wawancara dengan Televisa Meksiko pada tahun 2015 (hanya dua tahun kepausannya), Paus Fransiskus memiliki “perasaan yang tidak jelas” bahwa masa kepausannya akan singkat. “Empat atau lima tahun, atau saya tidak tahu, dua atau tiga. Yah, dua sudah berlalu. Ini adalah sensasi yang agak kabur. Mungkin tidak,” begitu Paus Fransiskus saat itu.

Pada bulan Maret tahun ini, Paus Fransiskus menandai sembilan tahun ia sebagai Penerus Petrus. Bagaimanapun, dalam wawancara yang sama itu, dia bersikeras bahwa pengunduran diri Benediktus XVI telah memberi pengaruh bagi Gereja, membangun preseden yang serupa dengan uskup di keuskupan selain Roma, di mana uskup emeritus adalah hal biasa.

“Sekitar 70 tahun yang lalu, kita tidak memiliki uskup emeritus dan sekarang kita memiliki 1.400 uskup,” katanya.

Benediktus tidak boleh dianggap sebagai pengecualian, lanjut Paus Fransiskus. Bahkan jika dia yang pertama mengundurkan diri selama berabad-abad, dia tidak akan menjadi satu-satunya.

“Saya pikir apa yang dilakukan Paus Benediktus adalah membuka pintu,” kata Fransiskus. “Saya pikir apa yang dilakukan Benediktus dengan banyak keberanian adalah membuka pintu bagi paus emeritus.”

Perjalanan Fransiskus ke L’Aquila akan diringkas. Helikopter Kepausan akan lepas landas pada pukul 8:00 pagi dari Vatikan, dan akan mendarat pada pukul 8:25 pagi di stadion Gran Sasso di L’Aquila . Sebuah mobil kemudian akan membawanya ke Piazza Duomo, di depan katedral, di mana ia akan disambut oleh otoritas sipil dan agama, termasuk Kardinal Giuseppe Petrocchi, Uskup Agung L’Aquila. Dia kemudian akan melakukan kunjungan pribadi singkat ke katedral yang masih rusak akibat gempa 2009.

Fransiskus kemudian akan melakukan perjalanan dengan mobil ke Basilika Santa Maria di Collemaggio, dan akan merayakan Misa di luar ruangan di alun-alun, dari mana dia kemudian akan mengucapkan doa Angelus sebelum melanjutkan ke ritus pembukaan Pintu Suci.

Kunjungannya merupakan bagian dari “Celestinus Gradon”, sebuah perayaan Yobelium yang diadakan setiap tahun di L’Aquila pada akhir Agustus, sejak diumumkan oleh Paus Celestinus V pada tahun 1294.

Misa yang dipimpin Paus Fransiskus akan berakhir sekitar pukul 12:30. Ia lalu akan naik helikopternya sekitar pukul 12:45 dari stadion Gran Sasso, untuk kembali ke Vatikan sekitar pukul 13:15.

Ini adalah perjalanan pertama Paus Fransiskus yang direncanakan tahun ini di Italia. Dia tidak melakukan perjalanan ke Florence pada 27 Februari untuk pertemuan para uskup dan walikota Mediterania, karena lututnya yang sakit.

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here