Sabtu, Juli 27, 2024
30.6 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Injil Hari Rabu 25 Mei 2022; Santo Gregorius VII, Paus dan Pengaku Iman

Bacaan I: Kisah Para Rasul 17:15.22-18:1

PADA waktu itu terjadilah kerusuhan di kota Berea. Maka Paulus pergi dari sana. Orang-orang yang mengiringi Paulus menemaninya sampai di kota Atena, lalu kembali dengan pesan kepada Silas dan Timotius, supaya mereka selekas mungkin menyusul Paulus.

Di Atena Paulus pergi berdiri di atas Aeropagus dan berkata, “Hai orang-orang Atena, aku lihat, bahwa dalam segala hal kamu sangat beribadah kepada dewa-dewa.

Sebab ketika aku berjalan-jalan di kotamu dan melihat-lihat barang pujaanmu, aku menjumpai juga sebuah mezbah dengan tulisan: Kepada Allah yang tidak dikenal. Apa yang kamu sembah tanpa mengenalnya, itulah yang kuberitakan kepada kamu.

Allah yang telah menjadikan bumi dan segala isinya, Ia, yang adalah Tuhan atas langit dan bumi, tidak diam dalam kuil-kuil buatan tangan manusia.

Ia juga tidak dilayani oleh tangan manusia, seolah-olah Ia kekurangan apa-apa, karena Dialah yang memberikan hidup, nafas dan segala sesuatu kepada semua orang.

Dari satu orang saja Allah telah menjadikan semua bangsa dan umat manusia untuk mendiami seluruh muka bumi, dan Ia telah menentukan musim-musim bagi mereka serta batas-batas kediaman mereka.

Maksudnya supaya mereka mencari Dia dan mudah-mudahan menjamah serta menemukan Dia, walaupun Ia tidak jauh dari kita masing-masing.

Sebab di dalam Dia kita hidup, kita bergerak, kita ada, seperti yang telah dikatakan juga oleh pujangga-pujanggamu: Sebab kita ini dari keturunan Allah juga.”

Karena kita berasal dari keturunan Allah, kita tidak boleh berpikir bahwa keadaan ilahi sama seperti emas atau perak atau batu, ciptaan kesenian dan keahlian manusia.

Dengan tidak memandang lagi zaman kebodohan, maka sekarang Allah memberikan kepada manusia, bahwa di mana-mana semua orang harus bertobat.

Karena Allah telah menetapkan suatu hari, pada waktu mana Ia dengan adil akan menghakimi dunia dengan perantaraan seorang yang telah ditentukan-Nya, sesudah Ia memberikan kepada semua orang suatu bukti tentang hal itu dengan membangkitkan orang itu dari antara orang mati.”

Ketika mereka mendengar tentang kebangkitan orang mati, maka ada yang mengejek, dan yang lain berkata, “Lain kali saja kami mendengar engkau berbicara tentang hal itu.”

Lalu Paulus pergi meninggalkan mereka. Tetapi beberapa orang laki-laki menggabungkan diri dengan Paulus dan menjadi percaya, di antaranya juga Dionisius, anggota majelis Aeropagus dan seorang perempuan bernama Damaris, dan juga orang-orang lain bersama-sama dengan mereka. Kemudian Paulus meninggalkan Atena, lalu pergi ke Korintus.

Mazmur Tanggapan: Mzm 148:1-2.11-12b.12c-14a.14bcd

Ref. Surga dan bumi penuh dengan kemuliaan-Mu.

  • Pujilah Tuhan di surga, pujilah Dia di tempat tinggi! Pujilah Dia, hai segala malaikat-Nya, pujilah Dia, hai segala tentara-Nya!
  • Pujilah Tuhan, hai raja-raja di bumi dan segala bangsa, pembesar-pembesar dan semua pemerintah dunia. Pujilah Tuhan, hai teruna dan anak-anak dara, orang tua dan orang muda!
  • Biarlah semuanya memuji-muji Tuhan, sebab hanya nama-Nya yang tinggi luhur, keagungan-Nya mengatasi bumi dan langit
  • Ia telah meninggikan tanduk umat-Nya, menjadi puji-pujian bagi semua orang yang dikasihi-Nya, bagi orang Israel, umat yang dekat pada-Nya.

Bacaan Injil: Yohanes 16:12-15

DALAM amanat perpisahan-Nya Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Masih banyak hal yang harus Kukatakan kepadamu tetapi sekarang kamu belum dapat menanggungnya. Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran sebab Ia tidak akan berkata-kata dari diri-Nya sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-Nya itulah yang akan dikatakan-Nya dan Ia akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang.

Ia akan memuliakan Aku, sebab Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku. Segala sesuatu yang Bapa punya, adalah Aku punya; sebab itu Aku berkata: Ia akan memberitakan kepadamu apa yang diterimanya dari pada-Ku.”

Demikianlah Injil Tuhan.

ROH KEBENARAN.

MASIH merupakan kelanjutan dari amanat perpisahan-NYA, sebelum TUHAN YESUS naik ke Surga: Dalam Bacaan Injil hari ini, TUHAN YESUS berbicara tentang ROH KEBENARAN: “IA akan memimpin kamu ke dalam seluruh Kebenaran; sebab IA tidak akan berkata-kata dari Diri-NYA sendiri, tetapi segala sesuatu yang didengar-NYA itulah yang akan dikatakan-NYA, dan IA akan memberitakan kepadamu hal-hal yang akan datang. IA akan memuliakan AKU, sebab IA akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-NYA dari pada-KU. Segala sesuatu yang BAPA punya, adalah AKU punya; sebab itu AKU berkata: IA akan memberitakan kepadamu apa yang diterima-NYA dari pada-KU.” (Yoh.16: 13-15).

Tidak mudah menerima pemberitaan  seluruh kebenaran yang diwartakan TUHAN YESUS, karena itu para murid memerlukan PENOLONG, PEMBELA, PENERANG, PERANTARA, PENASEHAT, PENGHIBUR dan PENGUAT, yaitu ROH KUDUS. DIA-lah yang akan memimpin dan membimbing seluruh pelayanan dan pengabdian para murid-NYA itu. Apa yang diucapkan dan diajarkan oleh YESUS selama itu, masih sulit sekali untuk bisa dicerna. Karena itu mereka akan dibantu oleh ROH KUDUS yang menunjukkan Kebenaran sejati sesuai dengan yang diajarkan oleh YESUS. ROH KUDUS itulah TERANG dan KEKUATAN. I

A memberikan pengetahuan untuk membedakan kebenaran dan kepalsuan (mana yang benar, mana yang hoax), yang baik dan yang jahat, yang lurus dan yang bengkok. Dengan bimbingan-NYA, para murid dan pengikut-NYA diharapkan mampu dan setia dalam perilaku serta perbuatan-perbuatan kecil bagi TUHAN dan berjuang menolak semua bentuk kepalsuan, ketidak-jujuran, kebencian, balas dendam dan segala manifestasi dosa sekecil apa pun yang bisa merusak relasi kita dengan TUHAN dan sesama manusia. IA melambangkan kehadiran ALLAH yang kontinyu dan meneguhkan hati para pengikut-NYA yang setia.

IA tidak bisa dilihat, tetapi Kehadiran-NYA sangat dirasakan oleh batin kita yang peka. Peran-NYA sangat penting dan vital untuk menerangi dan membimbing Gereja serta umat-NYA dalam mengimani YESUS KRISTUS sebagai “JALAN, KEBENARAN dan HIDUP.” (lihat Yoh.14: 6). Hanya berkat ROH KUDUS, Gereja kita masih tetap exist selama 2000 tahun lebih, meski badai dan topan datang bertubi-tubi.

Peran ROH KUDUS terwujud dalam seluruh pelayanan dan pewartaan Paulus dan rekan-rekannya serta semua murid dan penganut-NYA yang setia. Dalam Bacaan Pertama, dikisahkan Paulus dengan gagah berani mewartakan Injil di Athena, Yunani, yang terkenal dengan gudang ilmu pengetahuan, para pemikir dan budayawan besar. Sebagai bangsa yang mengagungkan ratio, akal budi dan nalar sehat, tidak mudah untuk menerima ajaran tentang sesuatu yang dianggap “tidak masuk akal”. Tetapi karena pewartaan Injil ini dianggap sesuatu yang “baru” dan “aneh”. maka mereka pun ingin mendengarkannya. Paulus dengan penuh keyakinan berdiri di mimbar Areopagus mewartakan suatu kebenaran yaitu ALLAH “yang tidak dikenal” (menurut mereka), tetapi mereka sembah dan puja di mezbah-mezbah.

Paulus mencoba memperkenalkan ALLAH Sejati yang mencipta langit dan bumi serta seluruh isinya. DIA-lah yang memberikan nafas. Karena DIA-lah kita dapat hidup, ada dan bergerak. Semula mereka tertarik mendengarkannya. Tetapi ketika Paulus mulai mengajarkan tentang penghakiman terakhir, perlunya bertobat dan tentang kebangkitan, mereka mulai bersikap “sinis,” mundur teratur dan menolaknya.

Namun demikian, ROH KUDUS telah membuka dan menggerakkan hati beberapa orang Yunani menjadi tertarik dan percaya pada ajaran Paulus. Mereka itu antara lain Dionisius, anggota Majelis Areopagus, Damaris, seorang perempuan dan beberapa orang lainnya. Semua itu bisa terjadi karena peran ROH KUDUS yang menerangi hati orang-orang yang lebih mengandalkan ratio dari pada iman yang perlu dihayati dan diresapi dalam suatu olah batin. Sejauh mana kita sadari tentang peran ROH KUDUS dalam hidup kita? Apakah kita sering berdoa kepada ROH KUDUS?

Kalau kita refleksikan secara jujur, kita pun pada zaman sekarang mirip seperti orang-orang Athena itu. Pertama, mereka menyembah dewa-dewa, atau “allah” yang tidak dikenal. Kita saat ini sudah mengimani ALLAH yang benar dan kita kenal, tetapi kita pun – terutama ketika sedang panik, stress, bingung, kesepian, “bete” atau mengalami kekecewaan berat dan patah hati – lebih sering mencari “allah-allah lain yang tidak dikenal”, daripada pergi bersujud di hadapan ALLAH yang kita kenal yang bertahta dalam Sakramen Maha Kudus.

“Allah-allah” lain itu dapat berupa hp, tv, film, berbagai game, cafe, ataupun berbagai hiburan yang  tidak sehat terutama yang mengundang kenikmatan daging dan lain-lain. Mereka itulah merupakan “berhala-berhala baru.” Apakah kita salah seorang penyembah “berhala baru” itu?

Kedua, seperti orang Athena yang segan mendengarkan “pertobatan”, kita pun sering kurang bergairah bila sampai para diskusi atau pembicaraan yang berisi ajakan untuk mawas diri, koreksi diri atau perbaikan internal. Biasanya kita lebih mudah menunjuk kesalahan pada pihak lain daripada mengakui kelemahan diri sendiri. Padahal dengan melakukan pertobatan atau koreksi diri itu akan lebih mudah dilakukan suatu pembaharuan. Bagaimana dengan kita?

Doa

Ya ROH KUDUS, ROH HIKMAT dan KEBENARAN, pimpinlah aku dalam menentukan pilihan-pilihan nilai dan cara hidup menurut Kehendak-MU, hingga aku tidak keliru dan sesat. Bunda Maria dan Bapa Yusuf, bimbinglah aku selalu, agar peka terhadap kehadiran ROH KUDUS. Amin.

PK/hr.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini