JAYAPURA, Pena Katolik – Mgr Leo Laba Ladja OFM mentahbiskan tiga imam baru di Paroki Kristus Terang Dunia Waena, Minggu 8 Mei 2022. Ketiga Imam baru tersebut, yakni Romo Daniel Gobai OFM dari paroki Sang Penebus Sentani Kabupaten Jayapura, Romo Oksianus K. Bukega dari Paroki St. Maria Bintang Timur Abmisil, Pegunungan Bintang dan Romo Fransiskus A.W. Batlayeri dari Paroki Roh Kudus Mabilabol Oksibil, Pegunungan Bintang. Ketiga Imam baru ini telah mengikuti masa diakonat oleh Uskup Mgr Leo Laba Ladjar OFM di Paroki Kathedral Kristus Raja Dok V Jayapura, sejak 21 November 2021 Lalu.
Ibadah penthabisan imam ini dipimpin langsung oleh Mgr Leo Laba Ladjar. Dalam homilinya, Uskup Leo mengatakan menjadi seorang imam hal yang perlu ditanamkan pada setiap peribadinya berani melepaskan kepentingan pribadi selain berdasar pada ajaran Agama Katholik. Yang artinya dalam setiap pewartaan harus berdasar pada pengenalan Yesus Kristus. Hal ini sangat penting untuk dijalankan setiap kali memwartakan Kerajaan Allah kepada umat.
“Saudara saudari yang terkasih pada zaman kita ini, kita dihadapkan dengan begitu banyak tantangan, banyak orang tidak beragama atau tidak bertuhan, namun ada juga orang beragama tapi ungkapan agama itu bukan sebagai ungkapan persatuan Yesus Kristus yang tersalib, tetapi justru agama dimanupulasi atau dipolitisasi, karena kepentingan politik.”tutur Uskup Leo.
Saat ini, lanjut Uskup Leo, banyak orang berbicara tentang agama, tentang gereja tentang injil, tetapi hanya untuk kepentingan duniawi semata mata. Hal ini akan menjadi tantangan bagi calon imam baru apakah mereka bisa menghadapi tantangan tersebut atau justru memanfaatkan agama menjadi ruang politisasi. Uskup Jayapura itu mengharapkan agar calon Imam baru ini mampu menghadapi tantangan zaman dengan tetap berdasar pada ajaran Katholik
“Saat ini ada berbagai macam motif para pelayan sabda memanipulasi agama hanya untuk kepentingan pribadi. Hal ini akan menjadi tantangan besar bagi suadara saudaraku ( imam Baru), mestinya kalian harus bisa berdiri di atas kebenaran hati. Harus berani mewartakan kerajaan Allah kepada umat”, ungkap Leo Laba Ladjar.
Menurutnya mengenal kepribadian Yesus Kristus sangatlah penting agar dalam mewartakan Injil betul betul murni karena perintah injil, bukan karena kepentingan politik maupun kepentingan lainnya dengan memanipulasi agama.
“Apabila kita mewartakan injil sesuai dengan dasar ajaran katholik maka akan dijadikan pedoman hidup bagi orang lain yang dalam hal ini umat katholik. Kita harus bersedia menjadi seperti Yesus yang berani menanggung segala tantangan, digantung di kayu salib demi keselamatan umat manusia. Hal ini menjadi point penting bagi setiap para pelayan sabda, kiranya kita bisa menghadapi tantangan dunia saat ini. Karena itu yang paling utama yang kalian lakukan adalah mengenal Yesus sedalam-dalamnya, sebagai putra Allah yang menjadi manusia,” pesannya.
Kepada para imam baru diharapkan untuk mengenal kepribadian Yesus Kristus lewat cara-cara seperti setia dalam doa, setia membaca dan merenungkan kitab suci, serta setia dalam sakramen. Jika tekun melakukan itu, maka itu merupakan bagian dari perwartaan injil. Tanpa harus menjadi pengkhotbah politik untuk menerapkan pesan Tuhan karena kepentingan pribadi.