32.5 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Bacaan dan Renungan Injil Hari Selasa 10 Mei 2022;

BERITA LAIN

More

    Bacaan I: Kisah Para Rasul 11:19-26

    BANYAK saudara telah tersebar karena penganiayaan yang timbul sesudah Stefanus dihukum mati. Mereka tersebar sampai ke Fenisia, Siprus dan Antiokhia; namun mereka memberitakan Injil kepada orang-orang Yahudi saja.

    Akan tetapi di antara mereka ada beberapa orang Siprus dan orang Kirene yang tiba di Antiokhia, dan berbicara juga kepada orang-orang Yunani; mereka ini memberitakan Injil, bahwa Yesus adalah Tuhan.

    Tangan Tuhan menyertai mereka, dan sejumlah besar orang menjadi percaya dan berbalik kepada Tuhan. Maka sampailah kabar tentang mereka itu kepada jemaat di Yerusalem.

    Lalu jemaat di Yerusalem itu mengutus Barnabas ke Antiokhia. Setelah Barnabas datang dan melihat kasih karunia Allah, bersukacitalah ia.

    Ia menasihati mereka, supaya mereka semua tetap setia kepada Tuhan. Karena Barnabas adalah orang baik, penuh dengan Roh Kudus dan iman, sejumlah orang dibawa kepada Tuhan.

    Lalu pergilah Barnabas ke Tarsus untuk mencari Saulus; dan setelah bertemu dengan dia, ia membawanya ke Antiokhia.

    Mereka tinggal bersama-sama dengan jemaat itu satu tahun lamanya, sambil mengajar banyak orang. Di Antiokhialah murid-murid itu untuk pertama kalinya dsebut Kristen.

    Mazmur Tanggapan: Mzm 87:1b-3.4-5.6-7

    Ref. Pujilah Tuhan, hai segala bangsa!

    • Di gunung-gunung yang kudus ada kota yang dibangun-Nya; Tuhan lebih mencintai pintu-pintu gerbang Sion daripada segala tempat kediaman Yakub. Hal-hal yang mulia dikatakan tentang engkau, ya kota Allah.
    • Aku menyebut Rahab dan Babel di antara orang-orang yang mengenal Aku, bahkan tentang Filistea, Tirus dan Etiopia Kukatakan, “Ini dilahirkan di sana.” Tetapi tentang Sion dikatakan, “Tiap-tiap orang dilahirkan di dalamnya,” dan Dia, Yang Mahatinggi, menegakkannya.
    • Pada waktu mencatat bangsa-bangsa Tuhan menghitung, “Ini dilahirkan di sana.” Dan orang menyanyi-nyanyi sambil menari beramai-ramai, “Semua mendapatkan rumah di dalammu.”

    Pacaan Injil: Yohanes 10:22-30

    Pada hari raya Pentahbisan Bait Allah di Yerusalem, ketika itu musim dingin, Yesus berjalan-jalan di Bait Allah, di serambi Salomo.

    Dan orang-orang Yahudi mengelilingi Dia dan berkata kepada-Nya, “Berapa lama lagi Engkau membiarkan kami hidup dalam kebimbangan?

    Jikalau Engkau Mesias, katakanlah terus terang kepada kami.” Yesus menjawab mereka, “Aku telah mengatakannya kepada kamu, tetapi kamu tidak percaya; pekerjaan-pekerjaan yang Kulakukan dalam nama Bapa-Ku

    itulah yang memberikan kesaksian tentang Aku, tetapi kamu tidak percaya, karena kamu tidak termasuk domba-domba-Ku.

    Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku dan Aku mengenal mereka dan mereka mengikut Aku. Aku memberikan hidup yang kekal kepada mereka dan mereka pasti tdak akan binasa sampai selama-lamanya dan seorang pun tidak akan merebut mereka dari tangan-Ku.

    Bapa-ku, yang memberikan mereka kepada-Ku, lebih besar daripada siapa pun, dan seorang pun tidak dapat merebut mereka dari tangan Bapa. Aku dan Bapa adalah satu.

    Demikianlah Injil Tuhan

    Motivasi Baik dan Buruk

    ADA sepasang suami istri yang hari ini merayakan ulang tahun pernikahan mereka. Sejak sore mereka berdua pergi untuk makan malam di luar. Anak gadisnya di rumah ingin membuatkan kue tart dari resep yang didapat dari sebuah majalah. Inilah pertama kalinya ia belajar membuat kue. Ia akan mencoba membuat kue terbaik untuk dipersembahkan kepada papa dan mamanya dihari istimewa ini. Ia sudah membeli semua bahan yang diperlukan, dan begitu mobil yang dikendarai papa dan mamanya keluar dari pagar rumah, ia segera berlari ke dapur untuk membuat kue. Ia sangat sibuk dengan kuenya sehingga tidak terasa waktu berlalu begitu cepat. Hari sudah malam dan mungkin sebentar lagi papa dan mamanya akan pulang.

    Ia mengangkat kuenya dari oven. Ia mencicipinya dan lapisan luarnya terasa agak pahit karena gosong. Ia menarik nafas sambil memandang dapur yang berantakan. Blender dan mixer yang kotor, ada tepung yang bertaburan di lantai dan meja, ditambah lagi dengan mangkok-mangkok kotor yang belum sempat dibereskan. Mana yang lebih dahulu harus dikerjakan, apakah menyelesaikan lapisan coklat di kuenya atau membereskan dapur yang berantakan? Akhirnya Ia memutuskan untuk menyelesaikan kuenya. Ketika kuenya selesai ia mendengar suara mobil memasuki halaman rumah. Ia segera mematikan lampu dan berharap ketika papa dan mamanya masuk ke dapur akan senang dengan kejutan itu. Benar saja, papa dan mamanya berjalan berdampingan menuju dapur dan ketika mereka sampai di pintu, anaknya menyalakan lampu sambil berteriak, “Surprise..!”

     Mereka tersenyum dan sang anak memeluk papa dan mamanya sambil mengucapkan selamat atas pernikahan indah mereka. Namun beberapa saat kemudian raut wajah sang mama berubah dan menjadi marah, “Coba lihat, apa yang sudah kau perbuat di dapur ini sehingga sangat berantakan. Sudah berapa kali mama katakan kepadamu untuk segera merapikan sendiri segala sesuatu yang sudah kau buat menjadi kacau.” “Tetapi, Mah..,” belum sempat anaknya menjelaskan semuanya, sang mama sudah berpaling berjalan menuju kamarnya sambil berkata, “Seharusnya mama mengawasimu merapikan semua ini sekarang juga, tetapi sekarang mama sedang kesal.

    Besok pagi mama mau semua sudah rapi.” “Sayang coba lihat ke meja itu,” kata suaminya mencoba meredakan amarah istrinya. “Aku tahu, bahwa meja itu juga sudah sangat berantakan dan aku juga tidak akan tahan melihatnya,” kata istrinya sambil berjalan. Sang anak hanya terdiam. Ia menangis dan memeluk papanya sambil berkata, “Pa, bahkan mama tidak melirik sedikitpun ke kue itu.” Papanya membelai rambut anaknya sambil berkata, “Sayang, banyak orang tua yang menderita penyakit ketidakmampuan melihat gambaran secara menyeluruh karena terpengaruh oleh hal-hal kecil. Dan itu yang terjadi kepada Mama. Besok setelah Mama tahu kau membuat kue untuknya, hatinya pasti akan terharu.”

       Kita seringkali gagal melihat motivasi baik yang terbungkus oleh suatu keadaan yang buruk. ketidakmampuan melihat gambaran secara menyeluruh membutakan kita, sehingga kita tidak bisa melihat bentuk cinta kasih atau penghargaan yang dipersiapkan oleh orang-orang yang kita kasihi. Ada seorang ibu yang mencubit anaknya hingga memar karena anaknya memecahkan 2 buah piring yang akan dicuci anaknya. Manakah yang lebih berharga, terbentuknya kerajinan anak atau harga 2 piring yang pecah itu? Jangan lukai perasaan orang yang kita kasihi karena hal-hal yang kecil, telusuri motivasi awal mereka ketika melakukan suatu hal kemudian bimbing mereka untuk melakukannya dengan cara yang lebih baik. Tuhan Yesus memberkati.

    Doa

    Tuhan Yesus, ampunilah aku yang seringkali gagal melihat kebaikan-kebaikan yang dilakukan sesamaku, karena pandanganku yang negatif. Amin.

    +BDGY

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI