34.5 C
Jakarta
Tuesday, April 30, 2024

Uskup Pemba, Mozambique: “Jangan lupakan tragedi Cabo Delgado”

BERITA LAIN

More
    Seorang anak tengah mengambil air di wilayah Cabo Delgado yang dilanda konflik sejak 2017. IST

    MAPUTO, Pena Katolik – “Ketidakamanan merajalela, pengungsi masih banyak. Saya pribadi meminta Anda, orang-orang yang mengenal saya, untuk berdoa. Berdoa untuk saya, dan berdoa untuk perdamaian”. Ini adalah seruan yang disampaikan Mgr. Mgr. António Juliasse Ferreira Sandramo, Uskup Pemba, ibu kota provinsi Cabo Delgado di Mozambik. Kota ini telah dihancurkan oleh kekerasan kelompok jihad sejak 2017.

    Pada tahun lalu, tentara Mozambik, berkat bantuan militer asing, terutama yang dikirim dari Rwanda, telah merebut kembali sebagian besar wilayah yang telah jatuh ke tangan para jihadis. Namun ketidakamanan tetap ada serta tragedi pengungsi (lebih dari 850.000) masih belum terpecahkan.

    Bahkan, Mgr. Sandramo menekankan bahwa situasi keamanan di provinsi tersebut, yang telah sangat terpengaruh oleh terorisme, masih rentan, dan bahwa penduduk yang terlantar tetap membutuhkan bantuan kemanusiaan.

    “Serangan terus terjadi – sang uskup melaporkan – terutama di wilayah Nangade, banyak desa diserang dalam tiga bulan terakhir. Sebagai gereja, kami hanya dapat membantu mereka yang terpaksa pindah dari satu tempat ke tempat lain secara manusiawi. Masalah keamanan adalah di tangan pemerintah dan mitra internasional”, tegasnya.

    Selain pembunuhan biadab, para teroris telah menghancurkan infrastruktur sosial dan ekonomi, terutama di distrik utara Cabo Delgado, di antaranya gereja dan tempat tinggal milik Gereja Katolik. Uskup Pemba itu mengatakan, untuk saat ini, tidak ada rencana untuk membangun kembali mereka.

    “Yang paling serius adalah Muidumbe, di mana gereja dan rumah imam, di mana kami memiliki stasiun radio komunitas, semuanya dihancurkan. Jadi, di sana, tentu saja, kami akan membutuhkan banyak investasi untuk membangun kembali misi paroki. Dan kami juga melihat gereja di Mocímboa da Praia hancur”, kata Mgr. Sandramo kepada Agenzia Fides, 5 Mei 2022.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI