26.1 C
Jakarta
Saturday, April 27, 2024

Wanita yang Meyakinkan Paus Pius XII untuk Menguduskan Dunia, Saksi Keempat Fatima

BERITA LAIN

More
    Alexandrina Maria da Costa. IST

    PORTUGAL, Pena Katolik – Ini adalah kisah Alexandrina Maria da Costa, seorang wanita Portugal yang meyakinkan seorang paus untuk menguduskan dunia kepada Hati Maria yang Tak Bernoda. Alexandrina lahir di Balasar, Portugal, pada 30 Maret 1904. Dia memiliki masa kecil yang bahagia, tetapi pada usia 14 tahun, dia melompat keluar dari jendela 12 kaki dari tanah untuk melarikan diri dari seorang pria yang mencoba melecehkannya. Dia terluka parah. Bertahun-tahun kemudian, dia menjadi lumpuh total.

    Alexandrina menghabiskan 30 tahun hidupnya di tempat tidur. Dia merindukan kesembuhan, tetapi menyadari bahwa bagian dari panggilannya adalah menerima penderitaannya.

    Setiap hari Jumat selama empat tahun berturut-turut, dia menghidupkan kembali saat-saat Sengsara. Bahkan dalam kesakitan yang berat dan menentang, dia akan merangkak keluar dari tempat tidur dan berdoa selama tiga jam. Dia mengalami penderitaan Sengsara Kristus selama 182 hari Jumat berturut-turut.

    Pentahbisan Dunia

    Saar berusia 24 tahun, Alexandrina mulai memiliki pengalaman mistis. Di bawah bimbingan pembimbing rohaninya, dia mulai menuliskan semua yang Yesus katakan kepadanya di atas kertas. Salah satu permintaan ini adalah pentahbisan dunia kepada Hati Maria yang Tak Bernoda.

    Permintaan ini membutuhkan waktu enam tahun, hingga akhirnya terpenuhi. Pada tahun 1936, atas perintah Yesus, dia bertanya kepada Bapa Suci, melalui Pastor Pinho [pengarah spiritualnya], untuk pentahbisan dunia kepada Hati Maria yang Tak Bernoda. Permintaan ini diperbarui beberapa kali sampai tahun 1941, ketika Tahta Suci menanyai Uskup Agung Braga tiga kali tentang Alexandrina.

    Akhirnya pada tanggal 31 Oktober 1942, Pius XII menguduskan dunia kepada Hati Maria yang Tak Bernoda dengan pesan yang dikirimkan dari Fatima dalam bahasa Portugis. Tindakan ini diulangi di Roma di Basilika Santo Petrus pada tanggal 8 Desember tahun yang sama tahun 1942. Dia mengikuti pesan Bunda Maria dari Fatima ke surat itu, mendorong semua orang untuk melakukan penebusan dosa, berdoa Rosario, menjalani hidup tanpa dosa, dan menerima Ekaristi.

    Ekaristi dan Nubuat Kematiannya

    Selama lebih dari 13 tahun, Alexandrina menjalin relasi eksklusif dengan Ekaristi. Pada saat yang sama, dia mengabdikan dirinya dengan rajin untuk layanan spiritual di paroki tempat dia berasal. Banyak orang datang dari jauh untuk mendengarkan nasihatnya. Bahkan banyak orang menjadi Katolik setelah berbicara dengannya.

    Beberapa penulis menobatkannya sebagai salah satu mistikus modern. Kematian Alexandrina diungkapkan kepadanya sebelumnya. Pada tanggal 7 Januari 1955 telah diumumkan sebelumnya bahwa itu akan menjadi tahun kematiannya. Memang, pada tanggal 12 Oktober dia meminta untuk menerima Sakramen Pengurapan Orang Sakit. Pada tanggal 13, saaat peringatan penampakan terakhir Bunda Maria dari Fatima, dia terdengar berseru. “Saya bahagia karena saya akan pergi ke surga.” Pada pukul 19.30 hari itu, dia meninggal.

    Alexandrina dibeatifikasi oleh Paus Yohanes Paulus II pada tahun 2004. Di Portugal, banyak juga yang menyebutnya sebagai “Saksi Keempat Fatima.”

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI