DILI, Pena Katolik – Uskup Dili, Mgr. Dom Virgilio do Carmo da Silva meminta para calon presiden Timor Leste untuk menghormati kesakralan Pekan Suci. Ia meminta, menghentikan kampanye selama Pekan Suci.
“Mengingat mayoritas keyakinan masyarakat, kami mengingatkan para kandidat selama kampanye untuk mencoba menciptakan lingkungan yang sehat dan saling menghormati,” katanya Sabtu 9 April 2022.
Kampanye pemilihan Presiden Timor Leste dimulai pada 2 April dan putaran kedua pemilihan akan diadakan pada 19 April 2022. Jajak pendapat telah mempertemukan dua tokoh politik veteran, Jose Ramos-Horta dan petahana Francisco “Lu-Olo” Guterres.
Peraih Nobel Perdamaian dan mantan presiden Ramos Horta memimpin pemilihan putaran pertama 19 Maret yang diikuti oleh 16 calon termasuk seorang mantan imam Katolik. Namun, peraih suara terbanyak masih gagal mencapai 50 persen plus satu yang diperlukan untuk memastikan kemenangan segera. Guterres hanya mampu mengumpulkan 22,11 persen suara.
Mgr. da Silva mengatakan konferensi para uskup telah meminta agar periode kampanye yang dijadwalkan berlangsung hingga 16 April. Ia mendesak saat Sabtu Suci kampanye dapat dijadwalkan ulang. Ia berharap agar kedua calon tetap mematuhi jadwal, terutama menghindari kampanye selama Triduum Paskah.
“Kami mengirim surat kepada perdana menteri dan presiden Komisi Pemilihan Umum [CNE] dengan rendah hati meminta mereka untuk membatalkan kegiatan kampanye selama Pekan Suci, setidaknya selama Triduum Paskah,” kata Wakil Presiden Konferensi Waligereja Timor Leste (CET).
Sebelumnya, Mgr. da Silva mendapat tanggapan negatif dari pemerintah, hal ini karena kalender kampanye sudah disahkan oleh parlemen. Ia mengatakan CNE bersedia mengubah kebijakannya dengan menghadirkan kalender baru untuk kampanye yang hanya akan berlangsung hingga 13 April.
“Akhirnya kedua kandidat juga menyesuaikan perubahan kalender masing-masing sesuai kalender CNE,” katanya.
Mgr. da Silva berharap agar kedua calon tetap mematuhi jadwal, terutama menghindari kampanye selama Triduum Paskah, seperti yang telah diatur CNE. Ia mengatakan Gereja terus mengingatkan rakyat Timor Leste untuk “menghindari saling menyerang dan mempromosikan harmoni dan rasa hormat di antara mereka sendiri.”
Dalam surat pastoral yang telah didistribusikan ke seluruh negeri, para uskup mengatakan bahwa selama kampanye pemilihan semua warga negara harus bekerja dengan cinta, karena semua ini untuk kebaikan semua.
Terinspirasi oleh kata-kata Paus Fransiskus, para uskup mengatakan dalam surat itu bahwa “mereka yang menjalankan politik dengan cinta akan menemukan bahwa politik adalah jalan menuju kebaikan semua, bukan mencari kekuasaan dan ketenaran.”