26.1 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bacaan Injil Hari Sabtu 12 Maret 2022; PEKAN PRAPASKAH I

BERITA LAIN

More

    Bacaan I: Ul.26:16-19

    DI padang gurun seberang Sungai Yordan Musa berbicara kepada bangsanya, “Pada hari ini Tuhan, Allahmu, memerintahkan engkau melakukan ketetapan dan peraturan; lakukanlah semuanya itu dengan setia, dengan segenap hatimu dan segenap jiwamu.

    Pada hari ini engkau telah menerima janji dari Tuhan: Ia akan menjadi Allahmu, dan engkau pun akan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan berpegang pada ketetapan, perintah serta peraturan-Nya, dan mendengarkan suara-Nya.

    Dan pada hari ini pula Tuhan telah menerima janji dari padamu bahwa engkau akan menjadi umat kesayangan-Nya, seperti yang dijanjikan-Nya kepadamu, dan bahwa engkau akan berpegang pada segala perintah-Nya.

    Ia pun akan mengangkat engkau di atas segala bangsa seperti telah dijanjikan-Nya, untuk menjadi terpuji, ternama dan terhormat. Maka engkau akan menjadi umat yang kudus bagi Tuhan, Allahmu, seperti yang dijanjikan-Nya.”

    Mazmur Tanggapan: Mzm 119:1-2.4-5.7-8

    Ref. Berbahagialah orang yang hidup menurut Taurat Tuhan.

    • Berbahagialah orang-orang yang hidupnya tidak bercela, yang hidup menurut Taurat Tuhan. Berbahagialah orang-orang yang memegang peringatan-peringatan-Nya, yang mencari Dia dengan segenap hati.
    • Engkau sendiri telah menyampaikan titah-titah-Mu, supaya dipegang dengan sungguh-sunguh. Kiranya hidupku mantap untuk berpegang pada ketetapan-Mu!
    • Aku akan bersyukur kepada-Mu dengan hati jujur, apabila aku belajar hukum-hukum-Mu yang adil. Aku akan berpegang pada ketetapan-ketetapan-Mu, janganlah tinggalkan aku sama sekali.

    Bacaan Injil: Mat 5:43-48

    “Haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu di surga sempurna adanya.”

    DALAM khotbah di bukit Yesus berkata kepada murid-murid-Nya, “Kamu telah mendengar firman: Kasihilah sesamamu manusia dan bencilah musuhmu. Tetapi Aku berkata kepadamu: Kasihilah musuh-musuhmu, dan berdoalah bagi mereka yang menganiaya kamu.

    Karena dengan demikian kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di surga. Sebab Ia membuat matahari-Nya terbit bagi orang-orang yang jahat dan bagi orang yang baik pula, hujan pun diturunkan-Nya bagi orang yang benar dan juga orang yang tidak benar.

    Apabila kamu mengasihi orang yang mengasihi kamu, apakah upahmu? Bukankah pemungut cukai juga berbuat demikian? Dan apabila kamu hanya memberi salam kepada saudara-saudaramu saja, apakah lebihnya daripada perbuatan orang lain?

    Bukankah orang yang tidak mengenal Allah pun berbuat demikian? Karena itu haruslah kamu sempurna, sebagaimana Bapamu yang di surga sempurna adanya.”

    Demikianlah Injil Tuhan

    Impian

      Ada sekumpulan ulat sedang berupaya keluar dari kepompong yang nantinya akan menjadi kupu-kupu yang indah. Di tengah kerja keras itu, seorang petani ulat menarik dan memasukkan ulat-ulat yang ada kedalam sebuah wadah yang berisi air panas. Kumpulan ulat itupun akhirnya mati semua. Setelah ditiriskan dan dijemur, sang petani memisahkan gulungan putih yang melekat pada setiap ulat. Setelah serat-serat itu terkumpul, diproseslah menjadi bahan pakaian yakni kain sutra yang harganya sangat mahal. Ulat-ulat itu memang tidak pernah menjadi kupu-kupu yang indah, yang menghiasi taman-taman. Namun mereka tetap berguna, bahkan memberi nilai yang berbeda bagi manusia.

       Apakah saat ini ada sebuah kejadian yang membuat mimpi-mimpi kita menjadi hancur. Ada beberapa orang yang karena kecelakaan maut menguburkan banyak impian besar mereka. Karena kecelakaan lalu harus duduk di kursi roda bahkan ada yang sampai tidak jadi menikah. Karena kecelakaan mobil ada yang gagal kuliah di luar negeri lalu harus kembali ke tanah air dan menjalani pengobatan. Semua impian, harapan dan segala rencana pada akhirnya berantakan. Tidak seperti yang mereka pikirkan selama ini. Stres dan depresi pasti menguasai mereka. Namun, mereka memilih bangkit dari keterpurukan dan menata hidup kembali. Mereka memimpikan mimpi yang baru, yang lebih besar dan yang lebih gila dari sebelumnya. Mereka menjalani hidup yang sama sekali berbeda. Tidak mudah memang menerima kenyataan yang ada, tetapi jika orang-orang itu bisa melalui badai yang ada, kita pun sudah seharusnya bisa melewati hal yang sama.

       Tidak semua mimpi menjadi kenyataan itu fakta. Tidak semua yang kita rencanakan, sekalipun sudah sedemikian matang akan menjadi kenyataan. Memang membutuhkan waktu untuk memulihkan diri. Perlu proses untuk menghadapi mimpi buruk tersebut. Akan tetapi percayalah, jika Tuhan mengizinkan semua mimpi kita hancur berantakan, berarti Ia sedang merancang sesuatu yang lebih besar dan yang lebih dahsyat bagi kehidupan pribadi dan karir kita. Imanilah itu! Tuhan Yesus memberkati.

    Doa:

    Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk dapat menerima semua kehendak-Mu yang mungkin tidak seperti yang aku inginkan. Yakinkan aku bahwa kehendak-Mu lah yang terbaik bagi hidupku. Amin. (Dod).

    +BDGY.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI