Sabtu, Juli 27, 2024
30.6 C
Jakarta

Paus dalam Angelus: Berdoalah bagi Mereka yang Bersalah Kepadamu

Paus Fransiskus. Vatican News

VATIKAN, Pena Katolik – Selama Angelus Minggu, 20 Februari 2022, Paus Fransiskus mengundang orang untuk mengikuti teladan Yesus yaitu dengan bereaksi terhadap kesalahan dengan kebaikan, daripada kemarahan atau kekerasan.

Paus Fransiskus merefleksikan Injil hari itu dengan fokus pada bimbingan hidup dasar yang Yesus berikan kepada murid-muridnya. Dia mencatat bahwa Tuhan mengacu pada “situasi yang paling sulit, situasi yang merupakan ujian lakmus bagi kita.”

Paus menjelaskan bahwa muridnya “dipanggil untuk tidak menyerah pada naluri dan kebencian, tetapi untuk melangkah lebih jauh, lebih jauh lagi.” Menggambar dari Injil Lukas, Paus Fransiskus menggarisbawahi bahwa Yesus berkata: “Kasihilah musuhmu, berbuat baiklah kepada mereka yang membencimu” dan “Jika ada yang memukul pipimu, berikan juga pipi yang lain.”

Paus melanjutkan dengan mempertimbangkan rasa ketidakadilan yang kita rasakan dalam “memberikan pipi yang lain”. Dia menggambarkan bagaimana Yesus, selama persidangannya yang tidak adil di hadapan imam besar, menerima tamparan dari salah satu penjaga.

“Tuhan kemudian meminta pertanggungjawaban tentang kejahatan yang diterima. Memberikan pipi yang lain. Ini tidak berarti menderita dalam diam, menyerah pada ketidakadilan. Dengan pertanyaannya, Yesus mencela apa yang tidak adil. Tapi dia melakukannya tanpa kemarahan atau kekerasan, melainkan dengan kebaikan.”

Mengatasi kejahatan dengan kebaikan

Paus menjelaskan bahwa kelemahlembutan Yesus adalah respons yang lebih kuat daripada pemukulan yang diterimanya. Membalikkan pipi yang lain bukanlah mundurnya si pecundang, tetapi tindakan orang yang memiliki kekuatan batin yang lebih besar, yang mengalahkan kejahatan dengan kebaikan.”

Berbicara kepada umat beriman di Lapangan Santo Petrus, Paus Fransiskus mengatakan “kasih yang diberikan secara cuma-cuma dan tidak layak yang kita terima dari Yesus yang membangkitkan di dalam hati cara melakukan hal-hal yang serupa dengan-Nya, yang menolak semua pembalasan.”

Menanyakan apakah mungkin bagi seseorang untuk mencintai musuh-musuhnya, Paus berkata, “jika itu hanya bergantung pada kita, itu tidak mungkin.” Tetapi dengan Roh Yesus “kita dapat membalas kejahatan dengan kebaikan, kita dapat mengasihi mereka yang menyakiti kita.” Paus Fransiskus menyesali betapa sedihnya ketika orang-orang yang bangga menjadi orang Kristen “melihat orang lain sebagai musuh dan berpikir untuk berperang satu sama lain.”

Sebagai penutup, Paus mendesak orang-orang untuk berdoa bagi mereka yang melakukan kesalahan kepada kita dan meminta Roh Kudus untuk bertindak di dalam hati kita. Ikuti teladan Yesus, katanya, “lemah lembut, selama persidangannya.”

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini