Pen@ Katolik

Bacaan Injil dan Renungan Harian Katolik Rabu 16 Februari 2022

Bacaan I: Yak. 1:19-27

Mzm: 15:2-3ab.3cd-4ab.5

Bacaan Injil: Mrk. 8:22-26

PADA suatu hari Yesus dan murid-murid-Nya tiba di Betsaida. Di situ orang membawa kepada Yesus seorang buta dan mereka memohon supaya Ia menjamah dia. Yesus lalu memegang tangan orang buta itu dan membawa dia ke luar kampung. Lalu Ia meludahi mata si buta, dan meletakkan tangan di atasnya, Ia bertanya, “Sudahkah kaulihat sesuatu?” Orang itu memandang ke depan, lalu berkata, “Aku melihat orang! Kulihat mereka berjalan-jalan, tetapi tampaknya seperti pohon-pohon yang berjalan.” Yesus kemudian meletakkan tangan-Nya lagi pada mata orang itu. Maka orang itu sungguh-sungguh melihat dan telah sembuh, sehingga ia dapat melihat segala sesuatu dengan jelas. Sesudah itu Yesus menyuruh dia pulang ke rumahnya dan berkata, “Jangan masuk ke kampung!”

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus.

Semua Pernah Melakukan Kesalahan

ADA seorang gadis buta yang membenci dirinya sendiri karena kebutaannya. Bukan hanya dirinya sendiri yang ia benci, tetapi orang lain juga. Satu-satunya orang yang tidak dibenci, hanyalah kekasihnya. Kekasihnya itu selalu mendampingi serta menghiburnya. “Aku berjanji akan menikah denganmu jika aku bisa melihat,” kata gadis buta itu kepada kekasihnya. Ketika suatu hari ada orang yang mendonorkan mata kepadanya, gadis buta itupun bisa melihat dunia. “Sekarang kamu sudah bisa melihat, maukah kamu menikah denganku?” kata kekasihnya.

Betapa kagetnya gadis itu ketika mengetahui bahwa ternyata kekasihnya buta dan ia tidak bersedia menikah dengannya. Kekasihnya yang selalu setia menemaninya ketika gadis itu masih buta, pergi dengan air mata berlinang. Ia meninggalkan sepucuk surat untuk gadis itu, “Kekasihku tersayang, tolong jaga baik-baik mata saya.” Ternyata yang mendonorkan mata itu tidak lain adalah kekasihnya.

   Tidak sedikit orang di dunia ini yang ketika status atau keadaannya berubah menjadi lebih baik, maka pikiran dan sikap hidupnya pun berubah. Terkadang manusia lupa akan kehidupannya yang lama, bagaimana Tuhan sudah mengangkat serta memberkatinya hingga menjadi seperti sekarang ini. Ia melupakan Tuhan dan tidak ingat untuk bersyukur kepada-Nya. Seperti pepatah yang mengatakan, “Lupa kacang akan kulitnya,” demikianlah ia. Biarlah kita belajar menjadi orang-orang yang selalu bersyukur dan tahu berterima kasih, sambil mengingat bahwa banyak orang yang keadaannya jauh lebih memprihatinkan daripada kita.

Hari ini sebelum kita berpikir untuk mengucapkan kata-kata kasar, ingatlah akan seseorang yang tidak bisa berbicara. Sebelum kita mengeluh karena rasa makanan, ingatlah orang yang tidak memiliki apa-apa untuk dimakan. Sebelum kita mengeluh tentang suami atau istri kita, ingatlah seseorang yang sangat merindukan pasangan hidup namun belum mendapatkannya. Hari ini sebelum kita mengeluh tentang hidup yang kita jalani, ingatlah seseorang yang mati pada usia muda. Ketika kita mulai mengeluh mengenai anak-anak kita, ingatlah pasangan yang sampai hari ini masih menangis kepada Tuhan meminta anak, tetapi mereka belum mendapatkannya.

Sebelum kita marah-marah dan mengeluh karena rumah kita yang bocor, kotor atau kurang besar, ingatlah para gelandangan yang tidak memunyai rumah. Sebelum kita mengeluh karena harus menyetir terlalu jauh, ingatlah seseorang yang harus menempuh jarak yang sama jauhnya hanya dengan berjalan kaki. Ketika kita mengeluh tentang pekerjaan kita, ingatlah orang cacat dan para pengangguran yang sangat menginginkan pekerjaan itu. Ketika kita menuding seseorang karena kesalahan yang diperbuatnya, ingatlah bahwa tidak seorangpun di dunia ini yang tidak pernah melakukan kesalahan. 

   Bagaimanapun kondisi hidup kita saat ini, ingatlah bahwa hidup ini adalah anugerah terindah dari Tuhan. Jalanilah setiap keadaan dengan ucapan syukur dan rasa terima kasih, maka damai sejahtera Tuhan akan senantiasa mengisi hari-hari hidup kita.  Tuhan Yesus memberkati.

Doa:

Tuhan Yesus, ajarilah aku untuk bersyukur atas segala sesuatu yang telah kau berikan kepadaku. Janganlah hatiku berpaling dan melupakan engkau yang sudah menjadi penolongku. Amin.

+BDGY.