Kamis, Desember 26, 2024
25.4 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Hari Kamis 3 Februari 2022

Bacaan Pertama: 1 Raja-Raja 2:1-4.10-12

“Aku akan mengakhiri perjalananku yang fana ini. Kuatkanlah hatimu, dan berlakulah kesatria.”

SAAT kematian Daud sudah mendekat. Pada suatu hari ia berpesan kepada Salomo, anaknya: “Aku ini akan mengakhiri perjalananku yang fana. Maka kuatkanlah hatimu dan berlakulah ksatria. Lakukanlah kewajibanmu dengan setia terhadap Tuhan, Allahmu, dengan hidup menurut jalan yang ditunjukkan-Nya, dan dengan tetap mengikuti segala ketetapan, perintah, peraturan dan ketentuan-Nya, seperti yang tertulis dalam hukum Musa.

Semoga dengan demikian engkau beruntung dalam segala yang kaulakukan dan dalam segala yang kautuju, dan semoga Tuhan menepati janji yang diucapkan-Nya tentang aku, yakni: Jika anak-anakmu laki-laki tetap hidup di hadapan-Ku dengan setia, dengan segenap hati dan dengan segenap jiwa, maka keturunanmu takkan terputus dari takhta kerajaan Israel.”

Kemudian Daud mendapat istirahat bersama-sama nenek moyangnya, dan ia dikuburkan di kota Daud. Jadi Daud memerintah orang Israel selama empat puluh tahun; di Hebron ia memerintah tujuh tahun dan di Yerusalem tiga puluh tiga tahun. Kemudian Salomo duduk di atas takhta Daud, ayahnya dan menjadi kokohlah kerajaannya.

Demikianlah Sabda Tuhan

U. Syukur Kepada Allah.

Kidung Tanggapan: 1Tawarikh 29:10.11ab.11d-12a.12bcd

Ref. Ya Tuhan, Engkau menguasai segala-galanya.

  • Terpujilah Engkau, ya Tuhan, Allahnya bapa kami Israel , dari sediakala sampai selama-lamanya.
  • Ya Tuhan, milik-Mulah kebesaran dan kejayaan, kehormatan, kemasyhuran dan keagungan, ya segala-galanya yang ada di langit dan di bumi.
  • Ya Tuhan, milik-Mulah kerajaan. Engkaulah yang tertinggi melebihi segala-galanya. Sebab kekayaan dan kemuliaan berasal dari pada-Mu.
  • Engkaulah yang berkuasa atas segala-galanya. Dalam tangan-Mulah kekuatan dan kejayaan, dalam tangan-Mulah kuasa untuk memperluas dan memperkokoh kerajaan.

Bait Pengantar Injil: Alleluya

Ref. Alleluya

Ayat. Kerajaan Allah sudah dekat. Percayalah kepada Injil.

Bacaan Injil: Markus 6:7-13

“Yesus mengutus murid-murid-Nya.”

SEKALI peristiwa, Yesus memanggil kedua belas murid itu dan mengutus mereka berdua-dua. Ia memberi mereka kuasa atas roh-roh jahat, dan berpesan kepada mereka supaya jangan membawa apa-apa dalam perjalanan mereka, kecuali tongkat, rotipun jangan, bekalpun jangan, uang dalam ikat pinggangpun jangan, boleh memakai alas kaki, tetapi jangan memakai dua baju.

Kata-Nya selanjutnya kepada mereka: “Kalau di suatu tempat kamu sudah diterima dalam suatu rumah, tinggallah di situ sampai kamu berangkat dari tempat itu. Dan kalau ada suatu tempat yang tidak mau menerima kamu dan kalau mereka tidak mau mendengarkan kamu, keluarlah dari situ dan kebaskanlah debu yang di kakimu sebagai peringatan bagi mereka.”

Lalu pergilah mereka memberitakan bahwa orang harus bertobat, dan mereka mengusir banyak setan, dan mengoles banyak orang sakit dengan minyak dan menyembuhkan mereka.

Demikianlah Sabda Tuhan.

U. Terpujilah Kristus

Kasih dan Kesabaran

HELEN Keller mengalami kerusakan penglihatan dan pendengaran pada saat ia berusia 2 tahun. Hal itu menjadi suatu bencana yang memisahkannya dari dunia. Bencana itu menyebabkan ia berada dalam keadaan liar dan sukar dikendalikan. Saat ia merasa tidak nyaman ia akan menendang, mencakar, mengeluarkan teriakan tertahan dari orang bisu. Hal tersebut membuat orang tuanya bersedih dan putus harapan.  Helen tetap liar dan tanpa harapan. Tetapi pada suatu hari di tanggal 3 Maret 1887 seluruh hidupnya berubah.

Pada tanggal itu Nona Anne Mansfield Sullivan, datang untuk menjadi guru Helen Keller dan mulai mengajarnya dengan kasih sayang dan kesabaran yang luar biasa, yang secara total mengubah kehidupan Helen Keller. Sentuhan kasih nona Sullivan itu, dapat menyentuh hati dan pikiran Helen Keller. Dalam waktu 3 tahun Ia berhasil mengajak Helen membaca dan menulis huruf Braille. Saat berusia 16 tahun Helen dapat berbicara dengan baik dan masuk ke sekolah persiapan untuk meneruskan kuliah ke perguruan tinggi. Pada tahun 1904, Helen lulus dengan Cum Laude, dengan segala keterbatasannya. Suatu peristiwa luar biasa yang mengguncangkan dunia. Ia lalu mencurahkan sisa hidupnya untuk membantu orang buta dan bisu tuli, seperti yang telah dilakukan oleh gurunya dengan skala yang jauh lebih besar.

   Sentuhan kasih sayang dan kesabaran Nona Sullivan mampu masuk ke dalam hati dan pikiran Helen, mengubah Helen yang buta, bisu, tuli dan tanpa harapan menjadi Helen Keller yang luar biasa. Helen Keller mampu mengguncangkan dunia dengan kasih dan kepeduliannya kepada mereka yang buta dan bisu tuli. 

   Sentuhan yang paling berarti di dunia adalah sentuhan manusia. Bagi suatu hati yang terluka, sentuhan tangan kita jauh lebih berarti daripada tempat berteduh, roti dan madu. Saat malam berlalu, tempat berteduh tidak diperlukan dan roti dapat habis hanya untuk makanan 1 hari, tetapi sentuhan tangan dan suara yang lembut selamanya akan terus bernyanyi dalam jiwa kita. Mari kita luangkan waktu untuk memberikan sentuhan kehangatan bagi setiap jiwa yang terluka. Tuhan Yesus memberkati.

Doa

Tuhan Yesus, berkatilah hati dan tanganku, sehingga menyerupai hati dan tangan-Mu sendiri, agar setiap sentuhan yang kuberikan kepada orang yang terluka, berbeban, sakit dan menderita dapat memberikan kesembuhan, kelegaan dan damai sejahtera di hati mereka. Amin. (Dod).

Selamat pagi dan berkiprah dihari Kamis.Tuhan Yesus Yang Maharahim dn Sang Raja Damai membentengi kita sekeluarga dn umat manusia dimuka bumi yang berserah padaNya dengan para malaikat yang kudus dan menutup bungkus dengan DarahNya Yang Mahakudus serta melindungi kita sekel dan manusia diseluruh dunia yang berserah padaNya dari pandemi Covid 19 serta memberi kesejahteraan dn kesehatan prima sepanjang tahun 2022.Amen.

+BDGY

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini