PESHAWAR, Pena Katolik – Beberapa orang bersenjata membunuh seorang imam Katolik dan melukai seorang lainnya. Kedua imam itu ditembaki saat sedang pulang dari gereja di Kota Peshawar, Pakistan pada hari Minggu, 30 Januari 2022. Dalam peristiwa ini, Pendeta Pendeta William Siraj seketika meninggal. Keduanya adalah pendeta Gereja Pakistan, yaitu persekutuan Gereja yang di dalamnya termasuk Anglikan dan juga Metodish.
Saat itu, dua penyerang dengan sepeda motor melepaskan tembakan ke mobil yang dikendarai dua imam itu di jalan lingkar kota. Dalam peristiwa ini, Pendeta Patrick Naeem, yang ada di dalam mobil bersama Pendeta William juga tertembak. Beruntung nyawanya masih dapat diselamatkan.
Tidak ada yang segera mengklaim bertanggung jawab atas penembakan di sebuah kota di mana puluhan orang tewas dalam bom bunuh diri kembar di luar sebuah gereja pada tahun 2013 lalu, yang dinilai sebagai salah satu serangan paling mematikan terhadap minoritas Kristen Pakistan.
Uskup Azad Marshall, uskup paling senior di Gereja Pakistan, mengutuk serangan itu. Dalam cuitan di Twitter, Mgr Azad menuntut pengusutan kasus ini. “Kami menuntut keadilan dan perlindungan orang Kristen dari Pemerintah Pakistan.”
Daerah perbatasan barat laut Pakistan Afghanistan telah menyaksikan peningkatan serangan militan terhadap pasukan keamanan dalam beberapa hari terakhir. Banyak dari mereka menamakan diri Tehreek-e-Taliban Pakistan (TTP), sebuah kelompok yang mengasosiasikan dirinya dengan Taliban Afghanistan.
Dalam sebuah tayangan TV, beberapa orang menggotong jenazah Pendeta William dari mobil, dan meneriakkan “Hidup Yesus Kristus”. Perarakan jenazah itu berjalan melalui jalan-jalan di kota itu di mana para pelayat saling berpelukan dan menangis tersedu-sedu. Saat ini, Pastir Patrick yang juga menjadi korban serangan ini masih dirawat di Rumah Sakit Lady Reading di kota itu.
