34 C
Jakarta
Friday, May 3, 2024

Ulang Tahun Imamat Kardinal Suharyo, Ia Ditahbiskan Dua Kardinal

BERITA LAIN

More
    Kardinal Suharyo bersama dengan Paus Fransiskus dalam sebuah sinode di Roma. IST

    JAKARTA, Pena Katolik – Hari ini, Uskup Agung Jakarta memperingati ulang tahun Imamat nya yang ke 46. Imam kelahiran Sedayu, Yogyakarta 9 Juli 1950 ini ditahbiskan imam pada 26 Januari 1976. Kardinal Suharyo menerima tahbisan dari Uskup Agung Semarang kala itu, Kardinal Justinus Darmojuwono.

    Kardinal Suharyo lahir dari pasangan ayah Florentinus Amir Hardjodisastra, seorang pegawai di Dinas Pengairan Daerah Istimewa Yogyakarta dan ibu Theodora Murni Hardjadisastra. Ia adalah anak ketujuh dari sepuluh bersaudara. Kakaknya, yakni RP. Suitbertus Ari Sunardi OCSO, adalah rahib imam di Pertapaan Santa Maria Rawaseneng di Kabupaten Temanggung, Jawa Tengah. Sementara dua orang saudarinya menjadi biarawati, yakni Suster Christina Sri Murni, FMM dan Suster Maria Magdalena Marganingsih, PMY.

    Kardinal Suharyo awalnya menjalani pendidikan dasar di SD Kanisius, Gubuk, Sedayu, dan pada kelas IV ia pindah ke SD Tarakanita, Bumijo, Yogyakarta. Ia kemudian melanjutkan pendidikannya di Seminari Kecil Mertoyudan, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah sejak tahun 1961. Kardinal Suharyo menjalani pendidikan menengah atas di Seminari Menengah Mertoyudan dan lulus pada tahun 1968.

     Ia kemudian melanjutkan studi di IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta, dan pada tahun 1971 ia mendapatkan gelar Sarjana Muda bidang Filsafat/Teologi, serta pada 1976 mendapatkan gelar Sarjana Filsafat/Teologi. Kardinal Justinus Darmojuwono kemudian menugaskan Kardinal Suharyo untuk belajar di Roma, Italia. Ia menyelesaikan studi Doktoral Teologi Bibilis di Universitas Urbaniana, Roma, Italia pada tahun 1981.

    Jejak Panggilan

    Dalam perjalanan panggilannya, Kardinal Suharyo ditahbiskan oleh dua orang Kardinal. Ketika menjadi imam, ia ditahbiskan oleh Kardinal Damojuwono. Sedangkan saat menjadi uskup, Misa pentahbisannya juga dipimpin seorang Kardinal, yaitu Kardinal Yulius Darmaatmaja SJ.

    Kardinal Suharyo ditahbiskan menjadi Imam pada 26 Januari 1976 di Kapel Seminari Tinggi Santo Paulus, Kentungan, Kabupaten Sleman, Yogyakarta, bersama dengan almarhum Romo Yohanes Bardiyanto.

    Setelah kepulangannya dari Roma, Italia, Kardinal Suharyo menjadi pengajar di Sekolah Tinggi Filsafat Kateketik Pradnyawidya, Yogyakarta sejak tahun 1981 hingga 1991. Pada tahun 1983 hingga 1993, ia menjadi Ketua Jurusan Filsafat dan Sosiologi di IKIP Sanata Dharma, Yogyakarta.

    Uskup Agung Semarang

    Kardinal Suharyo ditunjuk menjadi Uskup Agung Semarang pada 21 April 1997 oleh Paus Yohanes Paulus II. Ia ditahbiskan pada 22 Agustus 1997 di Gedung Olahraga Jatidiri, Semarang, Jawa Tengah. Ia memilih semboyan “Serviens Domino Cum Omni Humilitate” (Kis 20:19), yang artinya “Aku Melayani Tuhan dengan Segala Rendah Hati”.

    Pada tahun 2000, Kardinal Suharyo terpilih menjadi Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia, untuk masa jabatan 3 tahun hingga tahun 2003, di mana Kardinal Julius menjadi Ketua Presidium. Pada 8 November 2003, Kardinal Suharyo kembali terpilih menjadi Sekretaris Jenderal Konferensi Waligereja Indonesia. Pada Mei 2004, Kardinal Suharyo menjadi Guru Besar bidang teologi Universitas Sanata Dharma, Yogyakarta.

    Pada 2 Januari 2006, Kardinal Suharyo ditunjuk menjadi Uskup Ordinariat Militer Indonesia, menggantikan Kardinal Julius Kardinal Darmaatmadja, S.J.. Pada 16 November dalam tahun yang sama, Kardinal Suharyo terpilih menjadi Wakil Ketua I Konferensi Waligereja Indonesia, sementara Ketua Presidium dijabat oleh Uskup Padang, Mgr. Martinus Dogma Situmorang, O.F.M. Cap.

    Pernah Ingin Jadi Polisi

    Suatu hari di masa kanak-kanaknya, Surayo kecil pernah mengatakan kalau ia ingin menjadi Polisi. Namun, perjumpaan dengan imam yang berkarya di parokinya kemudian “mengubah” keinginannya. Imam itu menghampiri Suharyo dan bertanya apakah dia mau menjadi pastor atau tidak. Suharyo menyatakan “iya” kepada pastor tersebut.

    Itulah, awal panggilan Kardinal Suharyo. Setelah lulus SMP, ia melanjutkan Pendidikan di Seminari Menengah St. Petrus Kanisius Mertoyudan Jawa Tengah. Ia kemudian memilih menjadi imam Diosesan Keuskupan Agung Semarang.

    Setelah menjadi Uskup Semarang hingga tahun 2009, ia ditunjuk menjadi Uskup Agung Jakarta. Ia menggantikan seniornya, dan sosok yang dulu menahbiskannya menjadi Uskup, yaitu Kardinal Darmaatmaja. Kardinal Suharyo mulai menjalankan tugas sebagai uskup Agung Jakarta sejak 29 Juni 2010.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI