33.2 C
Jakarta
Sunday, April 28, 2024

Bacaan dan Renungan Hari Minggu 9 Januari 2022

BERITA LAIN

More

    Bacaan Pertama: Yesaya 40:1-5.9-11

    “Kemuliaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya.”

    TUHAN bersabda, “Hiburkanlah, hiburkanlah, umat-Ku, tenangkanlah hati Yerusalem dan serukanlah kepadanya, bahwa penghambaannya sudah berakhir, bahwa kesalahannya telah diampuni, sebab ia telah menerima hukuman dari tangan Tuhan dua kali lipat karena segala dosanya. Ada suara yang berseru-seru, “Di padang gurun persiapkanlah jalan untuk Tuhan, di padang belantara luruskanlah jalan raya bagi Allah kita!

    Setiap lembah harus ditutup dan setiap gunung dan bukit diratakan, tanah yang berbukit-bukit harus menjadi tanah yang rata, dan tanah yang berlekuk-lekuk menjadi dataran; maka kemulaan Tuhan akan dinyatakan dan seluruh umat manusia akan melihatnya bersama-sama; sungguh Tuhan sendiri telah mengatakannya.”

    Hai Sion, pembawa kabar baik, naiklah ke atas gunung yang tinggi. Hai Yerusalem, pembawa kabar baik, nyaringkanlah suaramu kuat-kuat, nyaringkanlah suaramu, jangan takut! Katakanlah kepada kota-kota Yehuda, “Lihat, itu Allahmu!” Lihat, itu Tuhan Allah, Ia datang dengan kekuatan dan dengan tangan-Nya Ia berkuasa. Lihat mereka yang menjadi upah jerih payah-Nya ada bersama-sama Dia, dan mereka yang diperoleh-Nya berjalan di hadapan-Nya. Seperti seorang gembala Ia menggembalakan kawanan ternak-Nya dan menghimpunkannya dengan tangan-Nya; anak-anak domba dipangku-Nya, induk-induk domba dituntun-Nya dengan hati-hati.

    Demikianlah Sabda Tuhan

    U. Syukur Kepada Allah.

    Mazmur Tanggapan: Mzm 104:1b-2.3-4.24-25.27-28.29-30

    Ref. Pujilah Tuhan, hai umat Allah, pujilah Tuhan, hai umat Allah!

    • Tuhan, Allahku, Engkau sungguh besar! Engkau berpakaian keagungan dan semarak, berselimutkan terang ibarat mantol. Engkau membentangkan langit laksana tenda.
    • Engkau mendirikan bangsal-bangsal megah di atas air; awan-awan Kaujadikan kendaraan dengan bersayapkan langit! Engkau melayang-layang; Angin Kaujadikan suruhan, dan api menyala Kaujadikan pelayan.
    • Betapa banyak karya-Mu, ya Tuhan, semuanya Kaubuat dengan kebijaksanaan, bumi penuh dengan ciptaan-Mu. Lihatlah laut itu, besar dan luas wilayahnya, di situ bergerak binatang-binatang kecil dan besar, tidak terbilang banyaknya.
    • Semuanya menantikan Engkau, untuk mendapatkan makanan pada waktunya. Apabila Engkau memberikannya, mereka memungutnya; apabila Engkau membuka tangan-Mu, mereka kenyang oleh kebaikan.
    • Apabila Engkau menyembunyikan wajah-Mu, mereka kebingungan, apabila Engkau mengambil Roh-Mu, matilah mereka dan kembali menjadi debu. Apabila Engkau mengirim Roh-Mu, mereka tercipta kembali, dan Engkau membaharui muka bumi.

    Bacaan Kedua: Titus 2:11-14.3:4-7

    “Kita diselamatkan berkat permandian kelahiran kembali dan berkat pembaruan yang dikerjakan oleh Roh Kudus.”

    SAUDARAKU terkasih, karena kasih karunia Allah yang menyelamatkan semua manusia sudah nyata. Ia mendidik kita supaya kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keingina duniawi dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini dengan menantikan penggenapan pengharapan kita yang penuh bahagia dan penyataan kemuliaan Allah yang Mahabesar dan Juruselamat kita Yesus Kristus, yang telah menyerahkan diri-Nya bagi kita untuk membebaskan kita dari segala kejahatan dan untuk menguduskan bagi diri-Nya suatu umat, kepunyaan-Nya sendiri, yang rajin berbuat baik.

    Tetapi ketika nyata kemurahan Allah, Juruselamat kita, dan kasih-Nya kepada manusia, pada waktu itu Dia telah menyelamatkan kita, bukan karena perbuatan baik yang telah kita lakukan, tetapi karena rahmat-Nya oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh Roh Kudus, yang sudah dilimpahkan-Nya kepada kita oleh Yesus Kristus, Juruselamat kita, supaya kita, sebagai orang yang dibenarkan oleh kasih karunia-Nya, berhak menerima hidup yang kekal, sesuai dengan pengharapan kita.

    Demikianlah Sabda Tuhan

    U. Syukur Kepada Allah.

    Bait Pengantar Injil: Markus 9:6

    Ref. Alleluya, Allelya

    Langit terbuka, dan terdengarlah suara Bapa, “Inilah Anak yang Kukasihi; dengarkanlah

    Bacaan Injil: Lukas 3:15-16.21-22

    “Ketika Yesus sesudah dibaptis sedang berdoa, terbukalah langit.”

    PADA waktu itu orang banyak sedang menanti-nanti penuh harapan serta bertanya-tanya dalam hati, kalau-kalau Yohanes itu Al-masih. Maka Yohanes menjawab dan berkata kepada semua orang itu, “Aku membaptis kamu dengan air, tetapi Ia yang lebih berkuasa daripadaku akan datang dan membuka tali kasut-Nya pun aku tidak layak. Ia akan membaptis kamu dengan Roh Kudus dan dengan api.

    Ketika seluruh orang banyak itu telah dibaptis dan ketika Yesus juga dibaptis, dan sedang berdoa, terbukalah langit dan turunlah Roh Kudus dalam rupa burung merpati ke atas-Nya. Dan terdengarlah suara dari langit: Engkaulah Anak yang Kukasihi, kepada-Mulah Aku berkenan.

    Demikianlah Sabda Tuhan.

    U. Terpujilah Kristus.

    Mengapa Yesus Mau Dipabtis?

    Hari ini adalah Pesta Pembaptisan TUHAN YESUS. Memang kedengaran agak aneh, bagaimana mungkin TUHAN YESUS Yang Mahakudus itu sampai mau dibaptis oleh Yohanes? Pada awalnya Yohanes juga ragu. Dalam Injil Matius diceritakan bahwa Yohanes mencegah DIA, sambil berkata: “Akulah yang perlu dibaptis oleh-MU, dan ENGKAU yang datang kepadaku?” (Mat. 3: 14). Tetapi YESUS menjawab: “Biarlah hal itu terjadi, karena demikianlah sepatutnya kita menggenapkan seluruh Kehendak ALLAH.” (ayat 15).

    YESUS datang ke dunia ini juga atas Kehendak ALLAH dan untuk memenuhi Kehendak-NYA, yang kadang tidak sesuai dengan kehendak manusia.

    Maka pembaptisan TUHAN YESUS oleh Yohanes Pembaptis merupakan awal dari kehidupan YESUS di depan publik. Pembaptisan ini semacam “proklamasi” atau “deklarasi” siapa sebenarnya YESUS itu: Bahwa YESUS adalah ANAK ALLAH dan sekaligus manusia biasa. Pernyataan BAPA melalui suara dari langit: “ENGKAU-lah ANAK-KU Yang KU-kasihi, kepada-MU-lah AKU  berkenan.” (Luk. 3: 22b), adalah suatu pernyataan resmi dari ALLAH sendiri. DIA-lah Nabi dan Mesias yang selama ini dinanti-nantikan umat manusia.

    Yohanes Pembaptis, yang kehadirannya sudah dinubuatkan oleh Nabi Yesaya (lihat Yes. 40: 3-4 pada Bacaan Pertama) memberi penjelasan bahwa pembaptisan adalah tanda pertobatan. Dan itulah yang kita terima sampai sekarang ini. Namun, YESUS sebagai manusia tidak berdosa. Lalu, mengapa IA minta dibaptis oleh Yohanes? Pembaptisan YESUS melambangkan solidaritas ALLAH kepada manusia: Bahwa ALLAH dengan rendah hati, rela dan sudi berbagi kehidupan dengan manusia biasa dengan segala suka-dukanya.

    Sikap seperti ini lebih menunjukkan suatu karakter ke-ilahi-an daripada kemanusiaan. Ini sekaligus bukti bahwa YESUS sungguh menjadi manusia sama seperti kita kecuali dalam hal dosa. Dengan demikian pembaptisan-NYA bukan tanda untuk bertobat, tetapi kerelaan-NYA disamakan dengan manusia dan pengorbanan-NYA yang tuntas demi keselamatan umat manusia. IA mau merasakan kegelisahan, kerisauan dan penderitaan manusia. Sekaligus IA juga mau menyelamatkan manusia. Karena itu, YESUS tidak bersikap canggung berdekatan dengan manusia berdosa seperti Maria Magdalena, atau Zakeus si koruptor kelas kakap di kantor pajak! YESUS juga mau mendekati dan menjamah orang-orang kusta yang dikucilkan masyarakat, dan menyembuhkannya.

    Karena itu, patutlah kita yakini bahwa pembaptisan manusia bukan sekedar ritual, melainkan suatu tekad dan niat untuk bertobat dan hidup lebih baik di hadapan TUHAN.

    Rasul Paulus dalam Bacaan Kedua mengharapkan agar “kita meninggalkan kefasikan dan keinginan-keinginan duniawi, dan supaya kita hidup bijaksana, adil dan beribadah di dalam dunia sekarang ini.” (Tit. 2: 12). Ia juga menegaskan bahwa TUHAN telah menyelamatkan manusia bukan karena perbuatan baik kita, melainkan karena

    “Rakhmat-NYA oleh permandian kelahiran kembali dan oleh pembaharuan yang dikerjakan oleh ROH KUDUS.” (ayat 5).

    Dengan demikian, pembaptisan kita adalah suatu pemurnian yang membuat manusia memiliki potensi “ke-ilahi-an”. Dengan pembaptisan manusia mengalami kepenuhan kemanusiaannya, sekaligus dalam kemanusiaannya itu disemaikan potensi-potensi “ke-ilahi-an”. Sadarkah kita akan anugerah luar biasa ini?

    Pada pesta Pembaptisan TUHAN hari ini kita diingatkan akan Sakramen Pembaptisan yang sudah kita terima. Apakah janji-janji baptis kita itu sudah kita kerjakan secara konkrit dan kontinyu? Cobalah kita mawas diri kita sendiri.

    Sebagaimana YESUS dibaptis mendapat tugas perutusan untuk mewartakan Kerajaan ALLAH dan kebenaran, demikian juga kita semua yang sudah dibaptis mendapat tugas untuk mewartakan Kerajaan ALLAH, Kabar Gembira dan menyebarkan nilai-nilai kebenaran, keadilan dan semua nilai kebajikan di lingkungan kita masing-masing serta masyarakat pada umumnya. Sudahkah hal ini kita lakukan secara konsisten dan kontinyu?

    Ya TUHAN, aku bersyukur atas Sakramen Pembaptisanku. Berilah aku kekuatan ROH KUDUS-MU agar aku tetap konsekuen dan konsisten menjalankan janji-janji Baptisku untuk mempertahankan kemurnian dan kejujuran hingga mampu jadi terang dan garam dunia. Amin.

    Selamat Merayakan Ekaristi Kudus pada Pesta Pembaptisan TUHAN, secara offline atau online. Selamat berhari Minggu. AMDG. Berkat TUHAN.

    PK/hr.

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI