32.5 C
Jakarta
Friday, April 26, 2024

Refleksi Tahun Baru

BERITA LAIN

More

    Pena Katolik – Dahulu kala di India, ada seorang Raja yang mempunyai banyak gajah di istananya. Dari sekian banyak gajah tersebut, ada seekor gajah yang sangat kuat, patuh, dan memiliki keterampilan bertarung yang sangat hebat. Karenanya, sang Raja sering membawanya dalam medan peperangan dan selalu kembali dengan kemenangan, sehingga gajah tersebut menjadi gajah kesayangan sang raja.

    Waktu pun berlalu dan gajah itu mulai menjadi tua, karenanya sang raja tidak lagi mengirimnya ke medan perang. Meski demikian, sang raja tetap menyayangi dan merawat gajah itu dengan sangat baik. Hingga suatu ketika, si gajah pergi ke danau untuk minum, namun kakinya terperangkap di dalam lumpur dan ia berusaha untuk keluar dari lumpur tetapi tidak bisa, dan ia pun mulai tenggelam dan berteriak.

    Para pengawal yang mendengar teriakannya berusaha untuk menolong gajah malang itu, tetapi karena gajah itu terlalu besar, mereka pun tidak dapat menariknya.
    Peristiwa ini pun segera terdengar di telinga sang raja. Sang raja yang sangat mengasihi gajah itu pun menjadi panik, namun ia berusaha tetap tenang agar bisa mencari jalan keluar. Lalu sang raja memerintahkan panglima perang untuk membunyikan genderang perang di sekitar danau. Meskipun terasa janggal, namun para prajurit tetap melakukan perintah sang raja.

    Begitu genderang perang mulai berbunyi, tiba tiba terjadi perubahan pada sang gajah. Dengan tenaga yang tersisa, si gajah itu pun mulai berdiri dan menarik dirinya sendir keluar dari lumpur. Semua orang yang melihatnya pun sangat terkejut.
    Ternyata, gajah itu masih tetap kuat dan ia hanya butuh untuk membangkitkan semangat dan antusiasme dan semuanya dapat terselesaikan.

    Sahabat terkasih, melalui kisah ini ada pesan moral yang sekiranya dapat kita petik, yaitu: kita harus selalu menumbuhkan dan mempertahankan antusiasme (semangat) dalam hidup dengan memfokuskan pikiran kita pada tujuan dan jangan biarkan putus asa mendominasi pikiran kita.

    Dimana, pesan inilah yang juga dapat kita renungkan bersama melalui bacaan Injil hari ini (Lukas 2: 36-40) yang mengisahkan tentang antusiasme, kesabaran dan keteguhan hati dari seorang nabi perempuan yang bernama Hana.
    Nabi Hana sudah berumur 84 tahun dan tidak pernah meninggalkan Bait Allah. Siang malam ia beribadah dengan berpuasa dan berdoa untuk menantikan kedatangan sang Mesiah Anak Allah, hingga akhirnya tujuan hidupnya itu tercapai dan ia dapat bertemu dan melihat Anak itu (Yesus).

    Semoga, semua ini dapat menginspirasi agar dalam hidup ini kita pun mau senantiasa menjaga dan menumbuhkan antusiasme dalam diri kita supaya kita dapat menjalani hidup ini dengan ringan dan mencapai tujuan yang kita inginkan, yaitu dengan berada di tempat dan di antara orang-orang yang tepat. Seperti si gajah dalam kisah di atas, kita pun perlu untuk menempatkan diri kita di antara orang-orang yang tepat agar kita bisa mendengar suara genderang perang yang membuat kita menjadi lebih bersemangat. Dan, seperti nabi Hana, kita pun perlu berada di tempat yang tepat (bait/ hadirat Allah), sehingga ketika Tuhan datang, kita dapat bertemu dengan-Nya face to face.

    Oleh karena itu, “apa yang menjadi antusiasme anda di tahun 2022?”Selamat menyambut tahun baru 2022 dengan penuh antusias dan rasa syukur, sebab Tuhan Yesus itu baik dahulu, sekarang dan sampai selamanya 🙏🏻😇

    frater Agustinus Hermawan, OP

    RELASI BERITA

    Tinggalkan Pesan

    Please enter your comment!
    Please enter your name here

    - Advertisement -spot_img

    BERITA TERKINI