Minggu, November 24, 2024
32.1 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Hari Selasa 14 Desember 2021; Selasa Masa Adven III; PW St. Yohanes dari Salib, Imam dan Pujangga Gereja

Bacaan I: Zef 3:1-2.9-13

Keselamatan dijanjikan kepada semua orang yang hina-dina.

BEGINILAH firman Tuhan, “Celakalah si pemberontak dan si cemar, kota yang penuh penindasan! Ia tidak mau mendengarkan teguran siapapun dan tidak mempedulikan kecaman. Ia tidak percaya kepada Tuhan dan tidak menghadap Allahnya.

Tetapi Aku akan memberikan bibir lain kepada bangsa-bangsa, yakni bibir yang bersih, supaya mereka sekalian menyerukan nama Tuhan, dan bersama-sama beribadah kepada-Nya. Orang-orang yang memuja Aku, yang terserak-serak, akan datang dari seberang sungai-sungai negeri Etiopia dan membawa persembahan kepada-Ku.

Pada hari itu, engkau tidak akan mendapat malu karena segala perbuatan durhaka yang kaulakukan terhadap-Ku.

Sebab pada waktu itu Aku akan menyingkirkan dari padamu orang-orangmu yang angkuh dan congkak, dan engkau takkan menyombongkan diri lagi di gunung-Ku yang kudus. Di tengah-tengahmu akan Kubiarkan hidup suatu umat yang rendah hati dan lemah, yang akan mencari perlindungan pada nama Tuhan.

Mereka itulah sisa Israel. Mereka tidak akan melakukan kelaliman atau berbicara bohong. Dalam mulut mereka tidak akan terdapat lidah penipu. Sebaliknya seperti kawanan domba mereka akan merumput dan berbaring dengan tenang, dan tak ada orang yang mengganggu mereka lagi.”

Mazmur Tanggapan: Mzm 34:2-3.6-7.17-18.19.23

Ref: Orang yang tertindas berseru, dan Tuhan mendengarnya.

  • Aku hendak memuji Tuhan setiap waktu; puji-pujian kepada-Nya selalu ada di dalam mulutku. Karena Tuhan jiwaku bermegah; biarlah orang-orang yang rendah hati mendengarnya dan bersukacita.
  • Tujukanlah pandanganmu kepada-Nya maka mukamu akan berseri-seri, dan tidak akan malu tersipu-sipu. Orang yang tertindas ini berseru, dan Tuhan mendengarnya;Ia menyelamatkan dia dari segala kesesakannya.
  • Wajah Tuhan menentang orang-orang yang berbuat jahat untuk melenyapkan ingatan akan mereka mereka dari muka bumi. Apabila orang benar itu berseru-seru, Tuhan mendengarkan; dari segala kesesakannya mereka Ia lepaskan.
  • Tuhan itu dekat kepada orang-orang yang patah hati, Ia menyelamatkan orang-orang yang remuk jiwanya. Tuhan membebaskan jiwa hamba-hamba-Nya, dan semua yang berlindung pada-Nya tidak akan menanggung hukuman.

Bacaan Injil: Mat 21:28-32

Yohanes Pembaptis datang dan orang-orang berdosa percaya kepadanya.

YESUS berkata, kepada imam-imam kepala dan pemuka-pemuka bangsa Yahudi, “Bagaimana pendapatmu? Ada orang mempunyai dua anak laki-laki. Ia pergi kepada yang sulung dan berkata, ‘Anakku, pergilah bekerja di kebun anggur hari ini.’

Jawab anak itu, ‘Baik, Bapa.’ Tetapi ia tidak pergi. Lalu orang itu pergi kepada anak yang kedua dan berkata demikian juga. Dan anak itu menjawab, ‘Tidak mau.’ Tetapi kemudian ia menyesal lalu pergi juga.

Siapakah di antara kedua orang anak itu yang melakukan kehendak ayahnya?” Jawab mereka, “Yang kedua.”

Maka berkatalah Yesus kepada mereka, “Aku berkata kepadamu, sesungguhnya pemungut-pemungut cukai dan pelacur-pelacur akan mendahului kalian masuk ke dalam Kerajaan Allah.

Sebab Yohanes Pembaptis datang menunjukkan jalan kebenaran kepada kalian, dan kalian tidak percaya kepadanya. Dan meskipun kalian melihatnya, namun kemudian kalian tidak menyesal, dan kalian tidak juga percaya kepadanya.”

Demikianlah Injil Tuhan

Jalan Kristus, Jalan Salib

DALAM Bacaan Pertama dikisahkan bahwa Nabi Zefanya menggambarkan hukuman terhadap Yerusalem karena banyak umatnya yang tidak setia kepada ALLAH: para nabinya ceroboh, imam-imam menajiskan tempat yang kudus, orang-orangnya meninggalkan TUHAN dan tidak menyembah-NYA lagi. Meski demikian, rencana penyelamatan ALLAH terhadap umat manusia tetap berjalan. ALLAH tetap mencintai umat-NYA.

IA akan memilih sebagian kecil umat yang masih setia menyembah -NYA. Kepada sebagian kecil umat Israel itulah keselamatan dijanjikan-NYA. Mereka itu umat yang rendah hati, lemah lembut dan tidak berbicara dusta serta tidak melakukan kelaliman. Kepada mereka inilah TUHAN telah menyingkirkan hukuman-NYA. Dengan demikian ALLAH tetap setia memenuhi janji keselamatan bagi bangsa yang telah dipilih-NYA, walaupun bangsa itu tidak setia kepada-NYA.

Dalam masa Adven ini, cobalah kita mawas diri, apakah kita termasuk pada sebagian besar jemaat yang tidak setia pada-NYA atau termasuk sebagian kecil yang tetap konsisten dan konsekuen taat pada perintah-NYA?

Orang yang konsekuen adalah mereka yang selalu memegang kata-kata atau janjinya. Apa pun kondisinya ia akan tetap setia memenuhi dan mematuhi apa yang telah dikatakannya. Antara kata dan perbuatan haruslah seiring! Kita jangan mengobral kata-kata dan janji manis – demi pencitraan belaka, menjelang Pilpres atau juga Pemilu; namun tidak satu pun direalisasikan. Omongannya hanya NOL Besar demikian maka orang seperti itu termasuk pemimpin salon, artinya yang suka memoles mukanya sampai klimis sampai-sampai tidak dikenali lagi wajahnya yang asli, sehingga perbuatannya dianggap tidak perlu lagi ditampilkan.

Dalam Perikop Injil hari ini, TUHAN YESUS  menampilkan dua model manusia: pertama, adalah model orang yang mudah mengatakan “OK Boss”, “Siaaapp Bapak”, “Baik akan kukerjakan”, tetapi ternyata gembos, tidak terbukti dan tidak melaksanakan janjinya. Type pertama ini dimiliki kakaknya dalam perumpamaan itu.

Kedua, adalah model orang yang suka protes atau mudah mengatakan “tidak mau”, “bosan, ach”, tetapi beberapa saat kemudian ia menyesal atas sikapnya itu, dan kemudian melaksanakan apa yang diperintahkan kepadanya. Bila disuruh memilih di antara dua type itu, memang model kedua lebih baik. Namun akan lebih baik lagi bahkan sempurna bilamana mulutnya mengatakan “ya” dan memang benar-benar dikerjakan. Atau sebaliknya, bila dikatakan “tidak”, maka hal itu tidak akan dikerjakan sama sekali, sekali pun diiming-imingi suap.

Pada masa sekarang, masyarakat dan bangsa kita membutuhkan orang-orang terutama para pemimpin yang punya integritas, keseriusan, watak yang kuat dan teguh imannya, orang yang konsekuen antara perkataan dan perbuatannya serta konsisten dalam mengambil sikap atas suatu peristiwa, sehingga tidak kesana-kemari sikap dan pendiriannya. Dengan kata lain, kita membutuhkan pemimpin yang berwatak, nasionalis sejati, berpendirian, kuat dalam pribadinya, jujur dan bersih dalam tingkah -lakunya, berbudi/beretika dalam tindakannya, serta mau berkorban dan bekerja keras. Hanya dengan pemimpin yang berkualifikasi demikian, maka diharapkan dapat menuntun masyarakat dan bangsa ini menuju pada cita-citanya, yaitu satu bangsa yang kuat dalam satu negara yang bersatu, berdaulat dan berkepribadian nasional, serta masyarakat bhinneka yang tetap bersatu-padu tanpa diskriminasi apa pun. Dan landasan filosofis bangsa ini tetap Pancasila serta berlandaskan UUD 1945. Sanggupkah kita turut terus mempersiapkan para kader calon pemimpin muda untuk tetap belajar terus meningkatkan kemampuan, ilmu pengetahuan dan wawasannya serta berani hidup dalam masyarakat, serta bersifat berani, jujur, berintegritas, mencintai Tanah Air dan bangsanya?

Hari ini Gereja memperingati Santo Yohanes dari Salib (1542-1591) yang terdorong oleh semangat permbaharuan yang dilancarkan oleh Santa Teresa dari Avila, ia mulai pembaharuan di Ordo Karmelit, tempat ia bergabung. Tetapi usaha baiknya itu mengakibatkan ia dibuang dalam “ penjara biara” dan diperlakukan dengan kejam. Namun Yohanes tetap gembira dan terus menulis sajak serta tulisan-tulisan rohani yang berisi pengalaman mistik rohaninya. Kelak ia dihormati sebagai Pujangga Gereja. Dua kalimat dari orang kudus ini yang bisa kita renungkan  dan laksanakan: “Salib menuntun kepada kebangkitan dan penyangkalan diri”. “Jangan mencari KRISTUS, tanpa Salib”

Meneladan hidup St. Yohanes dari Salib, kita saat ini sangat membutuhkan orang-orang yang berani “tampil beda” bukan karena tampilan fisiknya, tetapi karena ide pembaharuan serta sikap yang konsisten dalam hidupnya. Kita sangat rindu munculnya “nabi-nabi zaman digital” yang berani lawan arus dengan membawa panji-panji kebenaran, keadilan, keadaban, kesejahteraan yang merata, kedamaian, kejujuran ditopang oleh semangat pengorbanan yang tulus untuk kepentingan bersama tanpa ada yang diistimewakan.

Apakah diri kita sendiri berani membawa suara kenabian, sekurang-kurangnya dalam kelompok kecil kita?

Doa

Ya YESUS, ajarilah aku untuk belajar rendah hati, bersikap jujur, berani dan mencintai masyarakat dan bangsaku, hingga kelak dapat mengemban tugas-tugas nasional ke depan di manapun aku berada. Kuatkanlah aku dengan ROH KUDUS-MU. Santo Yohanes dari Salib, doakanlah aku. Amin.

Selamat pagi. Selamat beraktivitas sesuai Prokes. AMDG. Berkat TUHAN.

PK/hr.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini