BAHRAIN, Pena Katolik – Raja Bahrain Hamad Bin Isa Al-Khalifa Akan Meresmikan Gereja Katolik Terbesar di Dunia Arab. Rencananya peresmian ini akan diadakan pada 9 Desember 2021. Sehari setelahnya, Prefek Kongregasi Evangelisasi Bangsa-Bangsa, Kardinal Luis Antonio Tagle akan menahbiskan Katedral Maria Ratu Arab (Cathedral of Mary Queen of Arabia) pada 10 desember 2021.
Terletak di Awali, sebuah kota kecil di pusat Bahrain, Katedral Maria Ratu Arab akan mampu menampung 2.300 jamaah. Katedral ini dimaksudkan sebagai pusat Vikariat Apostolik Arab Utara, yang meliputi Bahrain, Kuwait, Qatar, dan, secara resmi, Arab Saudi.
Vikariat Apostolik tersebut kini dipimpin oleh Kardinal Tagle sebagai Vikaris Apostolik Arabia Selatan. Kardinal Tagle memegang kepemimpinan sementara di wilayah Gerejawi ini setelah meninggalnya Mgr. Camillo Ballin, Vikaris Apostolik sebelumnya. Mgr Ballin adalah pendukung utama di balik proyek tersebut. Katedral ini akan menjadi yang kedua di vikariat setelah Katedral Keluarga Kudus yang berada di Kuwait.
Katedral ini didedikasikan setelah santo pelindung Katolik yang diproklamirkan di Semenanjung Arab, Maria Bunda Arab yang secara resmi diakui oleh Vatikan pada tahun 2011. Menurut Vatican News, pembangunan gereja dimulai pada Februari 2013 ketika Raja Hamad menyumbangkan 9.000 meter persegi tanah kepada komunitas Katolik setempat.
Saat ini, umat Kristen merupakan sepuluh persen dari populasi kerajaan Teluk, termasuk sekitar 80.000 umat Katolik, yang sebagian besar adalah pekerja migran dari India dan Filipina.
Menyusul normalisasi tahun lalu dengan Israel, pada bulan September Bahrain mengadakan kebaktian doa publik Yahudi pertamanya dalam beberapa dekade di satu-satunya sinagog di negara itu yang direnovasi setelah dihancurkan selama kerusuhan Manama 1947 setelah konflik di Palestina.
Sebelumnya, Paus Fransiskus juga secara resmi diundang untuk mengunjungi Kerajaan Bahrain oleh Raja Hamad bin Isa al Khalifa. Undangan raja disampaikan kepada Paus oleh Sheikh Khalid bin Ahmed bin Mohammed Al Khalifa, penasihat Raja untuk urusan diplomatik, yang diterima di Vatikan pada hari Kamis 25 November 2021 oleh Paus dan Kardinal Sekretaris Negara Pietro Parolin.
Hal ini dilaporkan oleh kantor berita negara Kerajaan. Selama kunjungan ke Vatikan, utusan Raja Bahrain juga menyampaikan salam raja kepada Paus, yang “memainkan peran mendasar dan utama dalam menciptakan dan mempromosikan dialog antaragama dan pemahaman antara budaya dan peradaban yang berbeda, serta dalam menyebarkan nilai-nilai persaudaraan manusia dan koeksistensi semua.