Sabtu, Juli 27, 2024
30.6 C
Jakarta

Bacaan Injil Hari Jumat 12 November 2021; Jumat Pekan Biasa XXXII; PW St. Yosafat Kunzewich, Uskup dan Martir

Bacaan I: Keb 13:1-9

Jika mereka mampu menyelidiki jagat raya,mengapa mereka tidak menemukan penguasa semuanya itu?

SUNGGUH tolol karena kodratnya semua orang yang tidak mengenal Allah sama sekali; mereka yang tidak mampu mengenal Dia yang ada dari barang-barang yang kelihatan! Walaupun berhadapan dengan karya-karya-Nya mereka tidak mengenal Senimannya.

Sebaliknya yang mereka anggap sebagai allah penguasan jagat raya ialah api atau angin ataupun badai, gugusan bintang-bintang atau air yang bergelora, atau pun penerang-penerang yang ada di langit.

Jika dengan menikmati keindahannya mereka sampai menganggapnya allah, maka seharusnya mereka mengerti betapa lebih mulianya Penguasa kesemuanya itu. Sebab Bapa dari keindahan itulah yang menciptakannya.

Jika mereka sampai terpesona oleh kuasa dan daya, maka seharusnya mereka menjadi insaf karenanya, betapa lebih kuasanya Pembentuk semuanya itu. Sebab orang dapat mengenal Pencipta dengan membanding-bandingkan kebesaran dan keindahan ciptaan-ciptaan-Nya.

Namun demikian dalam hal ini mereka hanya sedikit saja salahnya, sebab mungkin mereka hanya tersesat, tetapi mereka mencari Allah dan berusaha menemukan-Nya. Karena sibuk mengamati karya-karya Allah dan menyelidikinya,mereka hanya terpukau oleh apa yang mereka lihat, sebab memang indahlah semua yang kelihatan itu.

Tetapi bagaimanapun mereka tidak dapat dimaafkan. Sebab jika mereka mampu mengetahui sebanyak itu, sehingga dapat menyelidiki jagat raya, mengapa mereka tidak terlebih dahulu menemukan Penguasa kesemuanya itu?

Mazmur Tanggapan: Mzm 19:2-5

Ref: Langit menceritakan kemuliaan Allah.

  • Langit menceritakan kemuliaan Allah, dan cakrawala memberitakan karya tangan-Nya; hari yang satu mengisahkan kepada hari yang lain, dan malam yaang satu menyampaikan pengetahuannya kepada malam berikut.
  • Meskipun tidak berbicara, dan tidak memperdengarkan suara, namun di seluruh bumi bergaunglah gemanya, dan amanat mereka sampai ke ujung bumi.

Bait Pengantar Injil: Luk 21:28

Angkatlah mukamu, sebab penyelamatmu sudah mendekat.

Bacaan Injil: Luk 17:26-37

Kapan Anak Manusia akan menyatakan diri.

PADA suatu ketika Yesus bersabda kepada murid-murid-Nya, “Sebagaimana halnya pada zaman Nuh, demikian pula kelak pada hari Anak Manusia. Pada jaman Nuh itu orang-orang makan dan minum, kawin dan dikawinkan, sampai pada hari Nuh masuk ke dalam bahtera. Lalu datanglah air bah dan membinasakan mereka semua.

Demikian pula yang terjadi pada zaman Lot. Mereka makan dan minum, membeli dan menjual, menanam dan membangun, sampai pada hari Lot pergi dari Sodom. Lalu turunlah hujan api dan belerang dari langit dan membinasakan mereka semua. Demikianlah halnya kelak pada hari Anak Manusia menyatakan diri.

Pada hari itu barangsiapa sedang ada di peranginan di atas rumah, janganlah ia turun untuk mengambil barang-barangnya di dalam rumah. Demikian pula yang sedang di ladang, janganlah ia pulang. Ingatlah akan isteri Lot! Barangsiapa berusaha memelihara nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, dan barangsiapa kehilangan nyawanya, ia akan menyelamatkannya.

Aku berkata kepadamu: Pada malam itu kalau ada dua orang di atas ranjang, yang satu akan dibawa dan yang lain ditinggalkan. Kalau ada dua orang wanita yang sedang bersama-sama mengilang, yang seorang akan dibawa dan yang lain akan ditinggalkan.”Para murid lalu bertanya, “Di mana, Tuhan?”Yesus menjawab,”Di mana ada mayat, di situ berkerumun burung nasar.”

Demikianlah Injil Tuhan

Kesedihan dan Derita Wanita Tua

DI sebuah ruang pengadilan duduk seorang wanita berusia sekitar 70 tahun dan di wajahnya tergambar goresan penderitaan dan kesedihan yang dialaminya selama bertahun-tahun. Sementara di kursi terdakwa duduk Van der Broek, pria berdarah dingin yang telah menbunuh anak laki-laki dan suaminya. Kekejaman pria itu kembali bermain di pikirannya. Beberapa tahun yang lalu Van der Broek datang ke rumahnya.

Dengan paksa, ia mengambil anak laki-lakinya, kemudian menembak dan membakarnya. Beberapa tahun kemudian Van der Broek kembali untuk menculik suaminya. Wanita itu hidup dalam ketidak pastian, apakah suaminya masih hidup atau sudah tewas terbunuh. Dua tahun kemudian penculik itu kembali dan mengajaknya ke tepi sebuah sungai.

Di sana, ia melihat suaminya diikat, disiksa dan berdiri di tumpukan kayu kering yang sudah disiram bensin. Api yang berkobar pun memisahkan mereka dengan diiringi tangis dan air mata yang seolah tidak mau berhenti. Teriakan suaminya, “Bapa, ampunilah mereka,” masih terngiang di telinganya.

  Akhirnya polisi berhasil menangkap Van der Broek. Di pengadilan ia terbukti bersalah dan harus menerima hukuman sesuai dengan keputusan hakim. Sebelum memutuskan hukumannya, hakim bertanya, “Nyonya, menurut anda apa yang harus dilakukan pengadilan terhadap orang yang secara brutal telah menghabisi keluarga anda?” Wanita negro yang renta itu perlahan bangkit berdiri kemudian berkata, “Yang mulia, saya menginginkan tiga hal. Pertama, saya ingin ia dibawa ke pinggir sungai di mana suami saya terbunuh.

Saya akan mengumpulkan debunya dan menguburkannya secara terhormat. Yang kedua saya ingin Van der Broek menjadi anak saya. Saya ingin dia datang dua kali sebulan  ke tempat saya dan melewatkan waktu sehari bersama saya sehingga saya dapat mencurahkan kasih sayang saya kepadanya.

Dan yang ketiga, saya ingin Van der Broek tahu bahwa saya telah mengampuninya, karena Yesus mati untuk mengampuninya dan alasan lainnya karena permintaan terakhir suami saya. Yang Mulia, bolehkah saya meminta seseorang membantu saya maju ke depan untuk memeluk Van der Broek sebagai bukti bahwa saya benar-benar telah mengampuninya?” Hakim tidak tahu harus berkata apa selain menganggukkan kepalanya tanda setuju. Kemudian seorang petugas menuntun wanita itu berjalan ke hadapan Van der Broek. Semua orang dalam ruangan itu terharu, termasuk Van der Broek yang jatuh pingsan saat akan dipeluk wanita berhati emas itu.

  Pengampunan menjadi kesaksian yang nyata bagi dunia bahwa kita mewarisi kemuliaan hati Kristus. Mengampuni adalah kesempatan emas bagi kita. Saat pengampunan dilepaskan, beban berat kita lenyap seketika kemudian digantikan oleh sukacita dan sorak kemenangan. Di sisi yang lain, pengampunan akan meluluhkan kekerasan hati dari orang yang memusuhi kita. Tuhan Yesus memberkati.

Doa

Tuhan Yesus, saat ini aku mau mengampuni seseorang yaitu … Ia selama ini telah melukai hatiku dengan sikap dan perkataannya. Kini bebaskan aku dari rasa dendam itu. Dan dalam nama Yesus aku melepaskan pengampunan untuknya. Amin. (Dod).

Selamat pagi dan berkiprah dihari Jumat.Tuhan Yesus Yang Maharahim dn Sang Raja Damai membentengi kita sekeluarga dn umat manusia dimuka bumi yang berserah padaNya dengan para malaikat yang kudus dan menutup bungkus dengan DarahNya Yang Mahakudus serta melindungi kita sekel dan manusia diseluruh dunia yang berserah padaNya dari pandemi Covid 19 serta memberi kesejahteraan dn kesehatan prima sepanjang tahun 2021.Amen.

+BDGY

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini