Jumat, November 22, 2024
33.6 C
Jakarta

Bacaan dan Renungan Harian Jumat 29 Oktober 2021, Pekan Biasa XXX, Warna Liturgi Hijau

Bacaan Pertama: Roma 9:1-5

Aku rela terkutuk demi saudara-saudaraku.

SAUDARA-saudara, demi Kristus aku mengatakan kebenaran, aku tidak berdusta. Suara hatiku turut bersaksi dalam Roh Kudus, bahwa aku sangat berdukacita dan selalu bersedih hati. Bahkan aku rela terkutuk dan terpisah dari Kristus demi saudara-saudaraku, kaum sebangsaku menurut daging. Sebab mereka itu adalah orang Israel.

Mereka telah diangkat menjadi anak Allah, telah menerima kemuliaan dan perjanjian-perjanjian, hukum Taurat, ibadat dan janji-janji. Mereka itu keturunan bapa-bapa leluhur, yang menurunkan Mesias sebagai manusia, yang mengatasi segala sesuatu. Dialah Allah yang harus dipuji selama-lamanya. Amin.

Mazmur: 147:12-15.19-20

Ref. Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem.

  • Megahkanlah Tuhan, hai Yerusalem, pujilah Allahmu, hai Sion! Sebab Ia meneguhkan palang pintu gerbangmu, dan memberkati anak-anak yang ada padamu.
  • Ia memberikan kesejahteraan kepada daerahmu dan mengenyangkan engkau dengan gandum yang terbaik. Ia menyampaikan perintah-Nya ke bumi; dengan segera firman-Nya berlari.
  • Ia memberitakan firman-Nya kepada Yakub, ketetapan dan hukum-hukum-Nya kepada Israel. Ia tidak berbuat demikian kepada segala bangsa, dan hukum-hukum-Nya tidak mereka kenal.

Bait Pengantar Injil: Yohanes 10:27

Domba-domba-Ku mendengarkan suara-Ku, sabda Tuhan, Aku mengenal mereka, dan mereka mengikuti Aku.

Injil: Lukas 14:1-6

Siapakah yang anak atau lembunya terperosok ke dalam sumur tidak segera menariknya keluar meski pada hari Sabat?

PADA suatu hari Sabat Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin dari orang-orang Farisi untuk makan di situ. Semua orang yang hadir mengamat-amati Dia dengan seksama. Tiba-tiba datanglah seorang yang sakit busung air berdiri di hadapan Yesus.

Lalu Yesus bertanya kepada para ahli Taurat dan orang-orang Farisi, “Bolehkah menyembuhkan orang pada hari Sabat atau tidak?” Tetapi mereka semua diam saja.

Lalu Yesus memegang tangan si sakit itu dan menyembuhkannya serta menyuruhnya pergi. Kemudian Ia berkata kepada mereka, “Siapakah di antara kalian yang anak atau lembunya terperosok ke dalam sumur, tidak segera menariknya ke luar, meski pada hari Sabat?” Mereka tidak sanggup membantah-Nya.

Demikianlah Injil Tuhan.

Kebijaksanaan

DI suatu masa hiduplah seorang bapak tua yang terkenal di seluruh negeri karena kebijaksanaannya. Suatu hari seorang anak muda ingin mengetes apakah bapak tua itu benar-benar bijaksana. Kemudian anak muda itu menemui sang bapak tua  dan berkata kepadanya, “Pak tua yang bijak. Aku punya seekor burung di tanganku. Dapatkah engkau mengatakan kepadaku apakah burung yang aku pegang tersebut hidup atau mati?” Orang tua bijak itu berpikir sejenak, kemudian ia menjawab, “Anak muda, mati dan hidupnya burung tersebut ada di dalam tanganmu. Jika engkau menginginkan burung itu mati, maka ia akan mati. Sebaliknya, jika engkau mau ia tetap hidup, maka ia pun akan hidup.” Anak muda itu pun mengakui  bahwa orang tua tersebut benar-benar bijak.

  Kisah di atas menjadi gambaran bagi kehidupan kita. Di tangan kitalah terdapat keputusan yang akan menentukan apa jadinya kita di masa depan nanti. Jika kita memutuskan untuk mematikan harapan-harapan kita, atau membiarkan orang lain mematikannya, maka harapan-harapan itupun akan mati. Jika kita memutuskan untuk tetap menjalani hidup yang bergelimang dosa, maka kita akan menuai kebinasaan kekal karena dosa tersebut.

Sebaliknya jika kita memutuskan untuk membelokkan arah hidup dengan membenahi kekeliruan-kekeliruan dan dosa selama ini, maka kehidupan yang lebih baik akan menjadi milik kita. Jika kita memutuskan untuk membiarkan kondisi kerohanian kita menjadi tidak bergairah, maka lama kelamaan kerohanian kita akan menjadi kering dan akhirnya mati. Tetapi jika kita memutuskan untuk terus bertumbuh dalam iman kepada Yesus, maka kita akan menikmati kehidupan yang diberkati dan kita pun akan menghasilkan buah yang semakin banyak.

  Secara jelas Tuhan memberikan tuntunan kepada manusia melalui firman-Nya. Tuntunan-Nya itu berguna baik untuk menjalani kehidupan kita sekarang ini, maupun untuk memasuki kehidupan kekal nanti. Kita tahu apa yang benar dan apa yang salah, kita tahu apa yang harus kita lakukan untuk menikmati kehidupan yang diberkati. Masalahnya sekarang keputusan apa yang harus kita ambil. Jangan pernah salahkan orang lain atas keadaan kita sekarang, karena kita sendiri yang menentukan hidup kita. Tuhan Yesus memberkati.

Doa

TUHAN Yesus, berikanlah aku ketetapan hati untuk mengambil keputusan yang baik di dalam hidupku dengan mengikuti tuntunan-Mu. Amin. (Dod).

Selamat pagi dan berkiprah dihari Jumat.Tuhan Yesus Yang Maharahim dn Sang Raja Damai membentengi kita sekeluarga dn umat manusia dimuka bumi yang berserah padaNya dengan para malaikat yang kudus dan menutup bungkus dengan DarahNya Yang Mahakudus serta melindungi kita sekel dan manusia diseluruh dunia yang berserah padaNya dari pandemi Covid 19 serta memberi kesejahteraan dn kesehatan prima sepanjang tahun 2021.Amen.

+BDGY.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini