Bacaan Injil Hari Minggu 17 Oktober 2021; Minggu Pekan Biasa XXVIX

0
1476

Bacaan I : Yesaya 53:10-11

Apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban silih, ia akan melihat keturunannya, dan umurnya akan lanjut.

TUHAN berkehendak meremukkan hamba-Nya dengan kesakitan. Tetapi apabila ia menyerahkan dirinya sebagai kurban penebus silih, ia akan melihat keturunannya, umurnya akan lanjut, dan kehendak Tuhan akan terlaksana karena dia.

Sesudah kesusahan jiwanya, ia akan melihat terang dan menjadi puas. Sebab Tuhan berfirman: Hamba-Ku itu, sebagai orang yang benar, akan membenarkan banyak orang oleh hikmatnya, dan kejahatan mereka dia pikul.

Mazmur Tanggapan: Mzm 33:4-5.18-19.20.22

Ref. Perlihatkanlah kepada kami kasih setia-Mu, ya Tuhan.

SEBAB Firman Tuhan itu benar, segala sesuatu dikerjakan-Nya dengan kesetiaan, Ia senang kepada keadilan dan hukum; bumi penuh kasih setia-Nya.

Sungguh, mata Tuhan tertuju kepada mereka yang bertakwa, kepada mereka yang berharap akan kasih setia-Nya. Ia hendak melepaskan jiwa mereka dari maut dan memelihara hidup mereka pada masa kelaparan.

Jiwa kita menanti-nantikan Tuhan. Dialah Penolong kita dan perisai kita! Kasih setia-Mu, ya Tuhan, kiranya menyertai kami, seperti kami berharap kepada-Mu.

Bacaan II: Ibrani 4:14-16

Marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian.

SAUDARA-saudara, kita sekarang mempunyai seorang Imam Agung, yang telah melintasi semua langit, yaitu Yesus, Anak Allah, baiklah kita teguh berpegang pada pengakuan iman kita. Sebab Imam Agung yang kita punya, bukanlah imam agung yang tidak dapat turut merasakan kelemahan-kelemahan kita.

Sebaliknya Ia sama dengan kita! Ia telah dicobai, hanya tidak berbuat dosa. Sebab itu marilah kita menghampiri takhta kerahiman Allah dengan penuh keberanian supaya kita menerima rahmat dan menemukan kasih karunia untuk mendapat pertolongan pada waktunya.

Bait Pengantar Injil:Markus 10:45

ANAK manusia datang untuk melayani dan memberikan nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang.

Bacaan Injil: Markus 10:35-45

Anak manusia datang untuk melayani dan untuk memberanikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.

SEKAALI peristiwa Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, mendekati Yesus dan berkata kepada-Nya, “Guru, kami harap Engkau mengabulkan suatu permohonan kami!” Jawab Yesus kepada mereka, “Apa yang hendak Kuperbuat bagimu?”

Mereka menjawab, “Perkenankanlah kami ini duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, seorang di sebelah kanan-Mu dan seorang lagi di sebelah kiri-Mu.” Tetapi kata Yesus kepada mereka, “Kamu tidak tahu apa yang kamu minta.

Sanggupkah kamu meminum cawan yang harus Kuminum dan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima?” Jawab mereka, “Kami sanggup.” Yesus lalu berkata kepada mereka, “Memang, kamu harus meminum cawan yang harus Kuminum, dan akan dibaptis dengan baptisan yang harus Kuterima.

Tetapi hal duduk di sebelah kanan atau kiri-Ku, Aku tidak berhak memberikannya. Itu akan diberikan kepada orang-orang yang baginya telah disediakan.” Mendengar itu, kesepuluh murid yang lain menjadi marah kepada Yakobus dan Yohanes.

Tetapi Yesus memanggil murid-murid-Nya lalu berkata, “Kamu tahu bahwa orang-orang yang disebut pemerintah bangsa-bangsa memerintah rakyatnya dengan tangan besi, dan pembesar-pembesarnya menjalankan kuasanya dengan keras atas mereka. Tetapi janganlah demikian di antara kamu!

Barangsiapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi pelayanmu, dan barangsiapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu, hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Sebab Anak Manusia pun datang bukan untuk dilayani melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang.”

Demikianlah Injil Tuhan.

Alkitab dari Ibu

ADA seorang ibu, ketika anaknya meninggalkan kampung halamannya untuk masuk universitas, dia membekalinya dengan sebuah Alkitab yang ditulisi nama anaknya dan sebuah kutipan ayat Alkitab. Kehidupan anaknya selama kuliah di kota ternyata merupakan permulaan gaya hidup yang mendukakan hati sang ibu yang saleh itu.

Suatu ketika karena kesulitan uang, anak itu menjual Alkitab kenangan dari ibunya demi membeli sebotol minuman keras. Meskipun demikian, sang ibu tidak pernah berhenti mendoakan anaknya bahkan sampai ia meninggal dunia. Setelah kepergian ibunya, sang anak berhasil menjadi seorang dokter di sebuah rumah sakit.

Suatu hari seorang pasien yang sekarat minta diambilkan buku kesayangannya. Setelah pasien itu meninggal, sang dokter ingin tahu buku apakah yang sangat berharga bagi pasiennya itu, sehingga ia masih mengingatnya walau dalam keadaan sekarat. Dia lalu mencari tahu dan dia sangat terkejut karena ternyata buku tersebut adalah Alkitab yang pernah dijualnya beberapa tahun silam.

Dia pergi ke ruang kantornya dan memeriksa kembali tulisan di bagian dalamnya yang sangat dikenalnya. Ia memerhatikan halaman yang ayat-ayatnya diberi garis bawah oleh ibunya. Akhirnya ia berlutut dan berdoa kepada Allah atas belas kasih-Nya kepadanya. Pada akhirnya sang dokter menjadi pelayan Tuhan.

Alkitab yang pernah dijualnya itu kini menjadi harta miliknya yang paling berharga. Ternyata meskipun ibunya telah meninggal, kuasa doanya masih menyertai anaknya. Benarlah apa yang dikatakan seseorang, yaitu, “Saya sendiri sangat yakin, doa seorang ibu yang baik tidak pernah mati.”

  Firman yang diberikan oleh malaikat kepada Zakharia dalam bacaan di atas adalah tentang kelahiran Yohanes Pembaptis sebagai jawaban atas doa Zakharia. Kata “doamu” dalam ayat 13 tidak menunjuk pada doa Zakharia saat itu, tetapi pada doa-doanya yang lalu pada saat ia meminta anak. Ini menunjukkan bahwa doa yang lama sekali belum dijawab bukannya tidak didengar atau ditolak Allah. Tetapi Allah mau kita untuk tetap tekun berdoa walau doa kita belum dijawab. Ketika Allah seolah tidak menjawab doa kita, bukan berarti Allah diam dan tidak bekerja, tetapi Dia memberi kita waktu untuk memersiapkan diri agar siap menerima jawaban doa dari-Nya.

  Sebelum Allah menjawab doa kita, Dia akan bekerja terlebih dahulu dalam diri kita. Hal ini sama seperti Abraham yang menunggu selama 25 tahun sejak Allah menjanjikan seorang anak sebelum Ishak lahir dan Musa menggembalakan domba di padang gurun selama 40 tahun sebelum Allah berbicara kepadanya dalam semak duri yang menyala. Daftar tersebut dapat terus diperpanjang dan mungkin sampai kepada anda dan saya. Tuhan Yesus memberkati.

Doa

Tuhan Yesus, aku percaya Engkau adalah Allah yang menjawab doa. Berilah kesabaran di hatiku kalau sampai saat ini Engkau belum menjawab doaku. Aku percaya saat ini Engkau sedang melatihku untuk bersabar dan sedang memersiapkan diriku untuk menerima kejutan dari doa-doaku yang selama ini tertunda jawabannya. Amin.

Selamat pagi dan merayakan ibadah suci Minggu secara off line.Tuhan  Yesus Yang Maharahim dn Sang Raja Damai membentengi kita sekeluarga dn umat manusia dimuka bumi yang berserah padaNya dengan para malaikat yang kudus dan menutup bungkus dengan DarahNya Yang Mahakudus serta melindungi kita sekel dan manusia diseluruh dunia yang berserah padaNya dari pandemi Covid 19 serta memberi kesejahteraan dn kesehatan prima sepanjang tahun 2021.Amen.

+BDGY.

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here