Senin, November 11, 2024
25.6 C
Jakarta

Tidak ada Damai Tanpa Keadilan

NEW YORK, Pena Katolik – Dalam rangka merayakan Hari Perdamaian Internasional, Selasa 21 September 2021, perwakilan Ordo Dominikan di PBB menyelenggarakan Seminar dengan tema: “Bincang-bincang Para Pejuang Keadilan Sosial dan Perdamaian”. Ada 5 pembicara dalam webinar ini dari berbagai negara, yaitu: Dr. Hugo Slim, dari Institut Las casas di Blackfriars, Oxford yang menyampaikan pidato utama.; Sr. Marceline Koch, OP. suster Dominikan dari Springfields, Illinois – Amerika yang pernah 2 periode menjabat sebagai perwakilan JPCC dari  Dominican Sisters Internasional (DSI); Sr Celestina Velosso, OP. mantan perwakilan JPCC dari DSI juga yang tinggal di Spanyol; Sr. Rose Mary Kinne, OP. dari kongregasi suster-suster Dominikan Australia, dan Mr. Thierry N Zeng, OP aktivis Persaudaraan Dominikan Awam untuk Keadilan & Perdamaian, khususnya tentang Hak Asasi Manusia dan Keutuhan Ciptaan dari Afrika.

Fr. Anieti Okure, OP. perwakilan tetap Ordo Dominikan di UN (PBB) sebagai moderator dalam webinar ini memperkenalkan para pembicara serta tujuan penyelenggaraan Seminar bagi para Dominikan ini, diharapkan dalam ikatan Kekeluargaan dan Persaudaraan, kita bisa saling memberikan informasi, khsususnya akan persoalan-persoalan serta perkembangan JPCC di berbagai tempat, khususnya di tempat kita masing-masing. Fr Anieti juga mengaharapkan adanya kerjasama yang baik, sehingga Ordo dapat menjalankan fungsinya dengan baik, melalui perwakilan tetap yang ada di PBB (UN) di kantornya

Dr. Hugo Slim menekankan terjadinya berbagai perubahan dalam dunia belakangan ini, yang membawa banyak perubahan juga di hampir semua sektor. Perubahan Iklim dan cuaca yang banyak menimbulkan bencana alam, perubahan teknologi khususnya di bidang digital yang memacu berbagai negara untuk berlomba-lomba menguasai teknologi informasi, namun juga memudahkan hubungan dan komunikasi sehingga dunia semakin terbuka akan berbagai keadaan. Perubahan-perubahan kekuasaan, termasuk juga bergesernya kekuatan “super power”. Maka semua itu mengharuskan kita untuk semakin berani terbuka, berani mengupayakan adanya Kebenaan sejati yang terjadi di dunia ini, dan sebagai Dominikan, kita diajak selalu siap mewarta, menuju kearah perubahan-perubahan yang lebih baik bagi dunia.

Sr. Rose Mary Kinne, OP mengemukakan tentang kerjasaama baik bersama dengan Las Casas, khususnya dalam menanggapi makin banyaknya migrasi penduduk antar negara, misalnya dari Filipina, Salomon, Afganistan, dsb. Semuanya itu akan membawa juga pertukaran budaya, bahkan mungkin konflik-konflik terjadi karena berbedaan budaya dan keyakinan. Semakin kritisnya kita harus menanggapi isu-isu SARA, yang tentu saja merupakan persoalan-persoalan dalam JPCC. Hendaknya kita selalu bijak dalam menanggapi perbedaan, siap mewarta dengan segala kerendahan hati, melayani dan berjuang demi keselamatan jiwa-jiwa.

Sr. Celestina Velosso, OP menggaris-bawahi tentang Pewartaan Dominikan haruslah selalu memihak kepada kaum miskin dan tersingkir. Bahkan di negaranya (Spanyol) pun masih ada keterbelakangan teknologi, ada satu daerah dimana komunikasi masih amat sulit! Disana hanya ada telepon darat, belum ada GSM, listrikpun belum memadai, maka seperti diungkapkan oleh Dr Hugo Slim, karena pesatnya perkembangan dunia, memang akan banyak terjadi kesenjangan juga. Banyak yang tertinggal dan sulit mengikuti perkembangan dunia. Melihat keteladanan Salamanca, Kita harus tetap memperjuangkan kaum marjinal, berani menyapa dan membantu kaum miskin dan juga para imigran dalam kapasitas kita masing-masing untuk memperjuangkan Keadilan Sosial dan Perdamaian di mana saja. Bagaimana kita bisa menjalin kerjasama yang lebih baik lagi dengan memperhatikan 5W & 1H. Krisis Iklim tidak menawarkan kepada kita banyak pilihan, kita harus menghadapi dan menyesuaikan diri. Bagaimana kita bisa menjadi pewarta yang beradaptasi. – Kita semua, masing-masing punya meja, duduk di meja yang sama untuk berperan-serta, dimana kita akan di utus!

Bagaimana dengan peran kaum muda? – Kaum muda hendaknya terlebih dahulu semakin mengenal Yesus, sehingga semakin menjadi serupa dengan-Nya.

Mr. Thierry N’Zeng, OP mengatakan: “Kita punya banyak tantangan dalam memperjuangkan JPCC, khususnya kami yang berada di Afrika.” – Perubahan iklim, konflik dan perang, perkembangan teknologi dan dunia digital, serta yang kini masih terjadi yaitu pandemi Covid19 yang kita hadapi. Namun masalah terbesar di Afrika adalah kemiskinan. Afrika tidak mempunyai banyak Sumber Daya Alam. Kita ingin melaksanakan kesepakatan yang ada dalam Perjanjian Paris, dimana beberapa negara akan membantu dengan penyediaan dana dan support. Namun, kendala terbesar di negara kami adalah pemerataan distribusi serta kesenjangan kekayaan penduduk. Begitu besar kesenjangan yang tejadi! – Bagaimana kami harus bertahan terhadap berbagai tekanan dari negara-negara maju itu? – siapakah yang bisa dipersalahkan? Namun kami punya saudara-saudari dalam Dominikan yang amat baik. Yang mau membawa kita duduk di meja yang sama ini, maka pesan kami adalah … janganlah meninggalkan kami. Keluarga dan Persaudaraan Dominikan menjadi harapan besar bagi kami.

Sr. Marcelline Koch, OP (dari Amerika Utara) Marilah kita memperhatikan juga Keadilan Alam Ciptaan, termasuk juga isu tentang Aborsi! – saya ingin menyerukan kepada semua saudaraku Dominikan, agar kita tetap menggalakkan ‘Laudato Si’ sesuai anjuran Paus Fransiskus, yang juga telah menjadi kesepakatan kita bersama, kesepakatan dalam gereja Katolik. Kita berharap akan semakin menghayati kebijakan injil dengan selalu menganalisa situasi dan memperhatikan realita yang tejadi di sekitar kita. Bukankah hal ini amat berkorelasi dengan pilar Studi kita sebagai Dominikan? – Mungkin sekarang ini kita memerlukan Demokrasi Ekonomi yang bisa memperhatikan implikasi apa saja yang akan berpengaruh terhadap kita semua, khususnya di tempat masing-masing: pemerataan penghasilan, bagaimana mengatasi krisis iman, pendidikan yang cukup bagi generasi penerus, dsb – dsb.

St. Katarina Siena juga menyatakan bahwa pemikiran sejati akan membawa kita kepada Kebenaran. Panggilan bagi kita semua, dalam segala aktivitas kita, hendaknya rasa keadilan dan perdamaian menjadi dasar perbuatan, tindakan dan aktivitas yang kita selenggarakan!

Demikianlah pesan-pesan yang disampaikan para pembicara dalam seminar yang berlangsung selama hampir dua jam dan dihadiri dengan penuh antusias oleh ratusan anggota Keluarga Dominikan dari berbagai negara.

Theo A. Atmadi, OP. – Koordinator JPCC Persaudaraan Dominikan Awam Asia Pasific

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini