Sabtu, Juli 27, 2024
30.6 C
Jakarta

Selasa, 21 September 2021; Pesta St. Matius, Rasul dan Penulis Injil

St Matius Pengarang Injil. (Pena Katolik

Ef 4:1-7, 11-13

Sebab itu aku menasihatkan kamu, aku, orang yang dipenjarakan karena Tuhan, supaya hidupmu sebagai orang-orang yang telah dipanggil berpadanan dengan panggilan itu. Hendaklah kamu selalu rendah hati, lemah lembut, dan sabar. Tunjukkanlah kasihmu dalam hal saling membantu. Dan berusahalah memelihara kesatuan Roh oleh ikatan damai sejahtera: satu tubuh, dan satu Roh, sebagaimana kamu telah dipanggil kepada satu pengharapan yang terkandung dalam panggilanmu, satu Tuhan, satu iman, satu baptisan, satu Allah dan Bapa dari semua, Allah yang di atas semua dan oleh semua dan di dalam semua. Tetapi kepada kita masing-masing telah dianugerahkan kasih karunia menurut ukuran pemberian Kristus.

Dan Ialah yang memberikan baik rasul-rasul maupun nabi-nabi, baik pemberita-pemberita Injil maupun gembala-gembala dan pengajar-pengajar. Untuk memperlengkapi orang-orang kudus bagi pekerjaan pelayanan, bagi pembangunan tubuh Kristus, sampai kita semua telah mencapai kesatuan iman dan pengetahuan yang benar tentang Anak Allah, kedewasaan penuh, dan tingkat pertumbuhan yang sesuai dengan kepenuhan Kristus.

Mzm 19:2-3; 4-5

  • Hari meneruskan berita itu kepada hari, dan malam menyampaikan pengetahuan itu kepada malam.
  • Tidak ada berita dan tidak ada kata, suara mereka tidak terdengar;
  • tetapi gema mereka terpencar ke seluruh dunia, dan perkataan mereka sampai ke ujung bumi. Ia memasang kemah di langit untuk matahari,
  • Yang keluar bagaikan pengantin laki-laki yang keluar dari kamarnya, girang bagaikan pahlawan yang hendak melakukan perjalanannya.

Mat 9:9-13

Setelah Yesus pergi dari situ, Ia melihat seorang yang bernama Matius duduk di rumah cukai, lalu Ia berkata kepadanya: “Ikutlah Aku.” Maka berdirilah Matius lalu mengikut Dia. Kemudian ketika Yesus makan di rumah Matius, datanglah banyak pemungut cukai dan orang berdosa dan makan bersama-sama dengan Dia dan murid-murid-Nya. Pada waktu orang Farisi melihat hal itu, berkatalah mereka kepada murid-murid Yesus: “Mengapa gurumu makan bersama-sama dengan pemungut cukai dan orang berdosa?” Yesus mendengarnya dan berkata: “Bukan orang sehat yang memerlukan tabib, tetapi orang sakit. Jadi pergilah dan pelajarilah arti firman ini: Yang Kukehendaki ialah belas kasihan dan bukan persembahan, karena Aku datang bukan untuk memanggil orang benar, melainkan orang berdosa.”

Tiga Orang Mahasiswa

Sebuah film Bollywood bercerita tentang tiga orang mahasiswa yang menjalin persahabatan dan senantiasa berusaha hadir serta saling membantu dan memotivasi di dalam setiap suka dan duka yang mereka alami. Sebuah ungkapan yang selalu menjadi andalan bagi mereka jika di antara mereka berada di dalam kesulitan hidup ialah all is well.

Ungkapan tersebut memang sederhana, namun sangat berpengaruh di dalam hidup mereka masing-masing. All is well berarti semuanya baik-baik saja. Hal tersebut memang bisa dikatakan sebagai bentuk sugesti yang positif bagi mereka di dalam menghadapi persoalan atau tantangan. Tidak jarang ketika mereka masing-masing mengalami persoalan, ungkapan tersebut mendorong mereka untuk bertahan, bahkan membuat mereka menjadi lebih tenang sehingga bisa mengambil tindakan yang benar.

Perasaan khawatir, kehilangan, gagal, kecewa, putus asa dan sebagainya, adalah hal-hal yang seringkali dihadapi oleh setiap orang dalam kehidupannya. Beratnya persoalan yang dihadapi oleh seseorang akan sangat berpengaruh terhadap psikologis atau kejiwaan orang itu. Tidak jarang orang tersebut akan merasa menemukan jalan buntu di dalam permasalahannya.

Pikiran dan perkataan kita dalam menghadapi setiap persoalan sangat berpengaruh bagi diri kita. Hal tersebut akan memengaruhi bagaimana sikap kita di dalam menghadapi permasalahan tersebut. Amsal 24:10 tertulis, “Jika engkau tawar hati pada masa kesesakan, kecillah kekuatanmu.” Di sini jelas dikatakan bahwa ketika kita tawar hati atau patah semangat dan terus terpuruk oleh keadaan tersebut, maka kita tidak akan mendapat kekuatan dan pengharapan.

Kunci yang dapat menjadi pegangan di dalam menghadapi setiap persoalan yang ada adalah percaya kepada Tuhan, kemudian diam, berarti tetap tenang dan bertahan di dalam setiap tantangan. Selanjutnya setia yang berarti taat di dalam melakukan apa yang menjadi kehendak Tuhan dan bergembira karena Tuhan, hal ini berarti tetap bersukacita walau bagaimanapun kondisi kita dalam menghadapi tantangan yang ada. Percaya, tenang, taat serta tetap bersukacita merupakan bentuk penyerahan diri kita secara total di dalam Tuhan. Kita akan melihat Tuhan bertindak di saat kita menyerahkan keberadaan kita sepenuhnya kepada-Nya. Semua akan baik-baik saja karena Tuhan mampu memberikan yang terbaik bagi kita. Tuhan Yesus memberkati.

Doa

Tuhan Yesus, mampukan aku untuk bertahan di dalam menghadapi setiap tantangan dan masalah yang ada, dan ajarilah aku untuk terus berharap kepada-Mu. Amin. (Dod).

Selamat pagi dan berkiprah dihari Selasa..Tuhan Yesus Yang Maharahim dn Sang Raja Damai membentengi kita sekeluarga dn umat manusia dimuka bumi yang berserah padaNya dengan para malaikat yang kudus dan menutup bungkus dengan DarahNya Yang Mahakudus serta melindungi kita sekel dan manusia diseluruh dunia yang berserah padaNya dari pandemi Covid 19 serta memberi kesejahteraan dan kesehatan prima sepanjang tahun 2021.

Amen.

+BDGY.

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini