Paus Fransiskus mengunjungi Palazzo Pio, gedung yang berisi stasiun Radio Tahta Suci yakni Radio Vatikan, dan surat kabar harian Negara Kota Vatikan yakni L’Osservatore Romano. Kunjungan 24 Mei itu dilakukan karena tahun ini Radio Vatikan merayakan ulang tahun ke-90 dan L’Osservatore Romano merayakan ulang tahun ke-160. Ini adalah kunjungan pertama Paus Fransiskus ke radio itu.
Radio Vatikan dan L’Osservatore Romano adalah bagian dari Dikasteri Komunikasi Tahta Suci. Dikasteri itu juga memiliki Pusat Televisi Vatikan, Rumah Penerbitan Vatikan, Kantor Pers Takhta Suci, Layanan Fotografi, Layanan Internet Vatikan dan Percetakan Vatikan.
Dalam kunjungan selama satu jam itu, Paus, yang didampingi Prefek Dikasteri Komunikasi Paolo Ruffini bertemu para wartawan Radio Vatikan, yang berjejer di koridor untuk menyalami Paus, dan para fungsionaris lain yang terkait dengan Dikasteri untuk Komunikasi.
Dalam kunjungan ke kantor L’Osservatore Romano, Paus bertemu beberapa jurnalis surat kabar itu dan kepada Paus dipresentasikan beberapa edisi harian itu dalam berbagai bahasa. Paus juga mampir ke kantor multimedia Radio Vatikan. Di sana Paus menerima laporan singkat tentang cara kerja departemen teknis.
Paus Fransiskus kemudian melanjutkan ke kapel dan menghabiskan beberapa saat dalam doa …, “Tuhan, ajari kami untuk keluar dari diri kami sendiri, dan berangkat pergi mencari kebenaran. Ajari kami untuk pergi dan melihat, ajari kami mendengarkan, bukan menumbuhkan prasangka, bukan terburu-buru menarik kesimpulan.…,” doa Paus.
Paus bahkan menyisihkan waktu untuk “siaran langsung” di “Radio Vaticana Italia” dan mengobrol singkat dengan beberapa jurnalis tentang menjangkau sebanyak mungkin pendengar dan pembaca.
Sepanjang kunjungannya, Paus berjabat tangan dan saling memberi salam ramah, serta memberikan kata-kata nasihat dan dorongan, bahkan berhenti di lantai empat Palazzo untuk minum teh Mate yang menyegarkan, minuman tradisional Amerika Selatan.
Paus lalu pergi ke “Sala Marconi” di Palazzo Pio. Di sana Paus secara singkat berbicara dengan sekelompok jurnalis Vatikan, dan mendesak mereka untuk bekerja sama lebih efisien dan menghindari fungsionalisme.(PEN@ Katolik/paul c pati/Vatican News)
