Kongres Ekaristi Internasional di Budapest, Hongaria, akan dibuka September 2021 dengan paduan suara berkekuatan 1000 penyanyi serta Komuni Pertama dengan jumlah “besar”, demikian pengumuman Penyelenggara Kongres Ekaristi Internasional ke-52 saat merilis rincian baru program acara 5-12 September itu. Kongres itu semula dijadwalkan berlangsung tahun 2020 tetapi ditunda hingga 2021 karena pandemi virus corona.
Pada konferensi pers 13 Mei di ibu kota Hongaria itu, tuan rumah menekankan pentingnya keputusan Paus Fransiskus untuk merayakan Misa penutupan di Lapangan Pahlawan kota. “Ada pesan kuat kunjungan Bapa Suci karena 21 tahun lalu terakhir kali Paus, yang saat itu, Santo Paus Yohanes Paulus II, menghadiri Kongres Ekaristi Internasional di Roma,” tegas pernyataan pers itu.
“Tahta Suci biasanya diwakili duta atau wakil apostolik pada acara global semacam itu, dan paus biasa menyapa para peziarah dalam pesan video,” demikian pernyataan itu seraya menambahkan bahwa kongres itu akan dimulai hari Minggu, 5 September, pukul 15.00 waktu setempat, di Lapangan Pahlawan dengan upacara pembukaan termasuk penampilan paduan suara dengan 1000 penyanyi itu.
Menurut penyelenggara, Misa pembukaan, yang akan dirayakan oleh wakil kepausan pukul 16.00 di lapangan itu untuk menghormati para pemimpin nasional Hongaria, akan dihadiri para siswa dari sekolah Katolik Hongaria dan “banyak orang akan ambil bagian dalam Komuni Pertama” dalam Misa itu.
Senin, 6 September, acara lima hari itu akan dimulai di tempat kongres utama, Pusat Pameran dan Kongres Hungexpo Budapest. Program acara itu mencantumkan para kardinal dari lima benua sebagai pemimpin kongres untuk doa pagi, katekese, kesaksian, dan lokakarya.
Pembicara yang sudah dijadwalkan adalah Kardinal Charles Maung Bo dari Burma, pensiunan Kardinal Robert Sarah dari Vatikan, Kardinal Louis Raphaël Sako dari Irak, Kardinal Oswald Gracias dari India, Kardinal John Onaiyekan dari Nigeria, dan Kardinal Gérald Lacroix dari Kanada. Pembicara yang akan menempuh jarak paling jauh untuk datang ke acara itu, menurut penyelenggara, adalah Uskup Agung Cebu Mgr José Palma, yang akan terbang dari Filipina.
Hongaria memiliki populasi 9,8 juta, 62% di antaranya beragama Katolik. Negara yang berbatasan dengan Austria, Serbia, Kroasia, Slovenia, Rumania, Ukraina, dan Slovakia itu terakhir kali menjadi tuan rumah Kongres Ekaristi tahun 1938.
Akan ada juga banyak acara lain di sekitar kongres. Simposium teologi akan berlangsung 2-4 September di Esztergom, kota di Hongaria utara yang merupakan tempat kedudukan Primata Hongaria. Tanggal 4 September, konser yang merayakan dialog Yahudi-Kristen akan diadakan di Sinagoga Jalan Dohány Budapest. Sejumlah konser malam akan berlangsung selama kongres.
Penyelenggara menyoroti tata perayaan perdana Misa dalam bahasa Romani yang akan berlangsung dalam Misa di Basilika Santo Stefanus. Tata perayaan Misa itu diciptakan oleh komposer muda Patrik Gergő Oláh. Orang Romani yang nomaden secara tradisional adalah minoritas terbesar di Hongaria.
Pameran bertema penganiayaan anti-Kristen juga akan dibuka bekerja sama dengan Hungary Helps, program bantuan kemanusiaan negara itu untuk umat Kristen yang teraniaya, dan Museum Nasional Hongaria. Acara-acara di Hungexpo akan berlangsung menjelang akhir pekan 11-12 September, pada dua hari terakhir kongres itu.
Hari Sabtu, Kardinal Péter Erdő dari Esztergom-Budapest akan rayakan Misa di Lapangan Kossuth, tempat Gedung Parlemen Hongaria yang spektakuler berdiri. Misa itu akan diikuti prosesi cahaya lilin ke Lapangan Pahlawan. Kardinal itu mengatakan kepada CNA di bulan Februari bahwa dia yakin kongres itu akan menjadi “tanda harapan besar bagi umat Katolik di seluruh dunia” menyusul pandemi.
Paus Fransiskus dijadwalkan menjadi selebran utama Misa penutupan di Lapangan Pahlawan, pukul 11:30, 12 September.
“Selain orkestra Opera Hongaria beranggotakan 120 orang, akan juga tampil Paduan Suara Opera dan Paduan Suara Besar dengan 2.080 penyanyi yang datang dari seluruh penjuru Hongaria,” kata penyelenggara.(PEN@ Katolik/paul c pati/Catholic News Agency)