Sabtu, Juli 27, 2024
30.6 C
Jakarta

Mgr Agus berkati wajah baru Gua Maria Anjongan, namun menutupnya di Bulan Maria

 

Mgr Agus memberkati altar Gua Maria yang baru diperbaiki (PEN@ Katolik/sam)
Mgr Agus memberkati altar Gua Maria yang baru diperbaiki (PEN@ Katolik/sam)

Untuk menghormati Bunda Maria, Uskup Agung Pontianak Mgr Agustinus Agus mempersembahkan Misa Pembukaan Bulan Maria di Gua Maria Ratu Pencinta Damai, Anjongan, 2 Mei. Dalam Misa itu Mgr Agus memberkati tempat ziarah yang kini nampak berbeda, lebih tertata dan lebih teduh dari sebelumnya, dan menetapkan bahwa tempat ziarah itu ditutup selama Bulan Maria ini.

Kini, altar di Gua Maria bukan lagi dari seng tetapi sudah permanen, tenda-tenda diganti menjadi gazebo yang sesuai nuansa alam, serta perubahan dalam instalasi air, sound system, jembatan penghubung, kolam aliran air gunung serta bangku-bangku.

Namun Mgr Agus mengakui masih perlu pembenahan dan penataan bagian depan tempat ziarah itu dengan menyediakan tempat lilin dan tempat pembakaran intensi, “karena setiap orang yang datang ke Gua Maria selalu membawa intensi dan berdoa dengan cara yang berbeda-beda.”

Usai homili dalam Misa yang didampingi Pastor Matius sebagai Pastor Rekan Paroki Sungai Pinyuh itu, Mgr Agus memberkati altar yang baru. Uskup mengatakan, pemberkatan itu dimaksudkan agar lokasi yang baru dibenahi dan ditata itu bisa dipakai dengan aman, dan “pemberkatan berarti usaha kerja manusia tanpa arti kalau tidak diserahkan kepada Tuhan.”

Mgr Agus juga memberkati rumah ganti dan penginapan para imam yang akan memimpin Misa di Gua Maria itu. Di rumah itu ada dua kamar, satu kamar dengan empat tidur, dan Sakristi untuk menyimpan vestimentum seperti alba, stola, kasula dan perabot Misa. “Agar imam yang datang untuk Misa tidak usah membawa apa pun,” kata uskup.

Dan dalam pengumuman Misa itu, Mgr Agus secara resmi mengumumkan penutupan sementara tempat ziarah itu selama Bulan Maria 2021 terkait pembatasan aktivitas selama masa pandemi sesuai imbauan dari Pemerintah Kalimantan Barat.

Dalam Misa dengan peserta terbatas itu, Mgr Agus harapkan hadirnya pastor baru yakni Pastor Indra Lubis Pr “bisa membenahi Gua Maria dengan wajah baru. Apa lagi, Gua Maria Ratu Pencinta Damai Anjongan adalah Gua Maria keramat dan paling tua di Kalimantan Barat.” Gua Maria itu berdiri sejak 1973. “Saya sudah bicara dengan Pastor Indra Lubis, supaya setiap bulan Maria hendaknya dibentuk panitia ziarah yang diharapkan mengelola ziarah itu,” harap uskup agung itu.

Mgr Agus itu sudah datang ke Anjongan sejak Sabtu, 1 Mei, untuk memantau aktivitas pembersihan Gua Maria menjelang persiapan Minggu Pertama dalam Bulan Mei. Mengaku bahwa Bunda Maria banyak berperan dalam hidupnya, prelatus itu mengatakan, “saat datang untuk membangun Rumah Retret Santo Johanes Paulus II (yang terletak di bukit di atas Gua Maria itu), saya merasa tidak pantas kalau tempat ziarah ini hanya begitu-begitu saja.(PEN@ Katolik/Samuel)

Suasana Misa (PEN@ Katolik/sam)
Suasana Misa (PEN@ Katolik/sam)
Anjongan 1
Wajah baru Tempat Ziarah Gua Maria Anjongan (PEN@ Katolik/sam)

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini