Beberapa jam sebelum kunjungan Paus Fransiskus yang terkasih ke Irak, kami ingin menegaskan kembali kepada kalian komitmen kami untuk berdoa bagi semua penduduk negara kalian. Di Tahun Yubileum dies natalis bapa kita Santo Dominikus, lebih khusus kami percayakan kepada perantaraan pendiri Ordo Pewarta, kalian yang mengemban tanggung jawab penting di Irak, dalam kapasitas sebagai uskup agung dan pemimpin komunitas Dominikan, dan kalian, para biarawan, suster dan awam dari Keluarga Dominikan di Irak yang sedang berjuang melalui kesaksian-kesaksian kalian untuk menjadi pembangun perdamaian bagi mereka yang kalian temui.
Demikian alinea pertama surat dari Master Ordo Pewarta Pastor Gerard Francisco Timoner III OP, dan Socius-nya Pastor Alain Arnould OP, bertanggal 3 Maret yang dikirim sebelum kunjungan Paus Fransiskus kepada Keluarga Dominikan di Irak.
Secara khusus surat itu dikirim kepada Mgr Youssif Thomas Mirkis OP (Uskup Agung Kirkuk dan Sulaimanya), Mgr Michael Najeeb OP (Uskup Agung Khaldea dari Mosul dan Akra), Suster Clara Nas OP (Superior Jenderal Suster-Suster Santa Katarina), Suster Bernadette Youssef OP (Wakil Provinsial Timur Tengah Suster-Suster Santa Perawan Maria Dipersembahkan kepada Allah), Pastor Rami Simon OP (Pemimpin Rumah Epifani di Baghdad), Pastor Najeeb Sarmad OP (Pemimpin Rumah Santo Dominikus di Erbil), dan para anggota Persaudaraan Dominikan Awam di Irak.
Bersama saudara-saudara di Santa Sabina, lanjut surat itu, “kami berdoa agar kunjungan ini menjadi kesempatan untuk pertemuan persaudaraan yang bisa berkontribusi untuk meletakkan fondasi baru bagi rekonsiliasi dan perdamaian abadi di negara kalian, yang diliputi oleh kekerasan.”
Bersama Paus Fransiskus, saudara-saudara itu memohon kepada Tuhan “untuk mempersiapkan hati kami untuk menjumpai saudara dan saudari kita, sehingga kita sanggup mengatasi perbedaan yang berakar pada pemikiran politik, bahasa, budaya dan agama. Marilah kita memohon kepada-Nya untuk mengurapi seluruh umat manusia dengan balsem belaskasihan, yang menyembuhkan segala luka yang disebabkan oleh kesalahan, kesalahpahaman dan perselisihan” (Fratelli Tutti, 254)
Nabi Yesaya, tulis surat itu, pernah bersukacita dan mengatakan dalam Yesaya 52: 7-8, “Betapa indahnya kelihatan dari puncak bukit-bukit kedatangan pembawa berita yang mengabarkan berita damai dan memberitakan kabar baik, yang mengabarkan berita selamat dan berkata kepada Sion, ‘Allahmu itu Raja’!”
Master Ordo berharap, “Semoga Tuhan menyertai Paus kita, utusan perdamaian, kabar baik dan keselamatan selama kunjungannya. Semoga kesaksian persekutuan gerejawi ini memberi kepada kalian harapan dan kegembiraan abadi! Semoga Tuhan memberkati kalian secara melimpah, dengan semua belas kasihan dan kebijaksanaan-Nya, karena telah menemani rakyat Irak di jalan Keadilan dan Perdamaian.
Surat dengan tembusan kepada Pastor Nicolas Tixier OP sebagai Provinsial Ordo Pewarta Provinsi Prancis itu diakhiri dengan menyatakan persaudaraan dan persekutuan Master Ordo dengan keluarga Dominikan di Irak, terutama selama kunjungan apostolik Paus Fransiskus itu.(PEN@ Katolik/paul c pati/op.org)