Bunda Maria Guadalupe yang menampakkan diri sebagai ibu hamil adalah ibu semua ibu

1
5050
Antoine Mekary | ALETEIA | I.Media
Antoine Mekary | ALETEIA | I.Media

Theresa Civantos Barber | ALETEIA |

Dalam bulan-bulan kehamilan, khususnya, Bunda Maria berjalan di samping kita sehingga kita tahu bahwa kita tidak sendiri

Hampir 500 tahun lalu, seorang wanita cantik berkulit gelap menampakkan diri kepada Santo Juan Diego, di sebuah bukit di luar Mexico City, dan memintanya dalam bahasa aslinya, Nahuatl, untuk membangun gereja di situs itu.

Selama berabad-abad, Bunda Maria dari Guadalupe tidak hilang dari ingatan tetapi menjadi semakin penting bagi umat Katolik di seluruh dunia, terutama bagi orang-orang Meksiko, yang menjadikannya simbol identitas budaya yang berharga. Dan sebagai Pelindung Amerika, sejak penampakannya, tak terhitung pengaruhnya bagi banyak generasi yang tinggal di Amerika Utara, Selatan, dan Tengah.

Wajahnya berbeda dari penampakan lain, bahkan dari gambaran Bunda Maria yang paling artistik. Perbedaan-perbedaan ini menjadikan Bunda Maria dari Guadalupe sebagai perantara alami dan simpatik bagi wanita-wanita hamil, pendamping dan pemandu yang benar-benar bisa menjalani bulan-bulan kehamilan bersama ibu-ibu hamil. Kedua alasan ini secara khusus menjelaskan mengapa para ibu bisa memalingkan doa mereka kepada “La Guadalupana.”

Bunda Maria dari Guadalupe tampil sebagai seorang wanita hamil, yang mungkin hampir melahirkan (mengingat penampakannya terjadi hanya beberapa minggu sebelum Natal). Kehamilannya terlihat jelas, bukan hanya karena perutnya yang membulat, tetapi karena selempang hitam yang dia kenakan di pinggangnya, yang menandakan bahwa dia sedang mengandung.

Saat ini masih jarang terlihat gambar Bunda Maria sedang hamil. Maria biasa ditampilkan setelah melahirkan. Saat itu bahkan lebih jarang lagi. Pilihan Maria untuk tampil sebagai calon ibu adalah aksi yang sangat penting bagi semua wanita hamil.

Ketika ibu-ibu hamil melihat gambar Bunda Maria dari Guadalupe, secara harafiah mereka melihat seseorang yang berjalan mengenakan sepatu mereka. Kehamilan penuh rasa sakit dan nyeri, terutama bulan-bulan terakhir. Bunda Maria dari Guadalupe sangat memahami apa yang dialami wanita hamil, baik ketidaknyamanan fisik maupun pergolakan emosional yang sering muncul (berkat hormon kehamilan yang mengganggu itu!).

Selain kelelahan dan gangguan fisik yang menyertai kehamilan, Bunda Maria harus lakukan perjalanan panjang dan sulit segera sebelum melahirkan. Dia harus tinggalkan keluarga dan kampung halamannya untuk melahirkan bayinya jauh dari rumah. Kalau ada orang bisa bersimpati dengan keprihatinan dan ketidakpastian yang melanda wanita hamil, terutama selama pandemi ini saat begitu banyak hal tampak kocar-kacir, itulah wanita bijak dan lembut di Bukit Tepeyac.

Tentu saja tanggapannya terhadap kesulitan-kesulitan ini jadi inspirasi bagi kita semua. Dia mempertahankan kedamaian batin dan kepercayaannya kepada Allah sepanjang semua kesulitan yang dia hadapi. Dengan meneladaninya, semua umat Kristen, terutama wanita hamil, bisa berpaling kepada perantaraannya di saat menghadapi persoalan-persoalan yang menguji ketenangan dan iman. Kita bisa memohon kepadanya untuk membagikan damai sejahtera itu kepada kita.

Kalau anak-anakku yang masih kecil jatuh dan terluka, atau panik karena suara keras truk sampah, aku punya ungkapan untuk menenangkan mereka, “Kau aman. Aku disini.” Mereka tahu, tugas mama adalah membuat mereka tetap aman dan menghibur mereka dari hal-hal menakutkan dalam hidup.

Kadang-kadang, aku bertanya-tanya, siapa yang bersimpati dan menghibur kita, orang dewasa? Orang tua, dan siapa pun yang merawat anak-anak, dipanggil untuk menjadi sumber ketenangan dan kestabilan emosi bagi anak-anak kecil dalam hidup kita, tetapi pekerjaan ini bisa melelahkan. Kadang-kadang (terutama di tahun 2020!), rasanya seperti tidak ada orang yang bisa kita andalkan.

Aku sedang memikirkan hal ini ketika saya menemukan pesan Bunda Maria dari Guadalupe kepada anak-anaknya, yang disampaikan kepada Santo Juan Diego:

Dengarkan, masukkanlah ke dalam hatimu, anakku yang terkecil dan tersayang, tidak ada yang membuatmu takut dan sakit: Jangan biarkan itu mengganggumu… Bukankah aku di sini, aku yang adalah Ibumu? Apakah kau tidak di bawah bayangan dan perlindunganku? Bukankah aku sumber kegembiraanmu? Apakah kau tidak berada dalam rongga mantelku, dalam rangkulan tanganku? Ada lagi yang kau butuhkan? Jangan ada hal lain membuatmu khawatir atau mengganggumu.

Pesannya, yang meyakinkan anak tercintanya untuk tidak takut karena dia ada, adalah pesan akrab bagi semua ibu. Berapa banyak kali kita sendiri mengucapkan kata-kata seperti itu? Tetapi mendengar kata-kata itu dikatakan kepada kita, bukan oleh kita, untuk tahu seberapa dalam dan secara pribadi kita dikasihi, tidak hanya oleh Kristus tetapi juga oleh ibu-Nya yang terkasih, sudah cukup untuk membuat kita menarik nafas.

Dalam kehamilan dan keibuan, dan memang di hampir semua bidang kehidupan, hampir pasti bahwa sesuatu tidak akan berjalan sesuai rencana dan harapan. Melalui semua ini, Bunda Maria dari Guadalupe meyakinkan kita, dengan berkata, “Jangan takut. Aku disini.” Dalam masalah-masalah dan kesedihan, dalam ketakutan dan kebingungan, seperti anak-anak yang gelisah dan bergantung pada perlindungan yang pasti, kami menemukan kenyamanan dalam pelukannya.(Diterjemahkan oleh PEN@ Katolik/pcp)

Paus Fransiskus merayakan Misa untuk Pesta Bunda Maria dari Guadalupe di Basilika Santo Petrus 12 Desember 2020
Paus Fransiskus merayakan Misa untuk Pesta Bunda Maria dari Guadalupe di Basilika Santo Petrus 12 Desember 2020

1 komentar

  1. Shaloom.

    Mohon tulisan nya dapat di copy paste Romo.

    Agar kami dapat share tulisan2 di Pena Katolik ke group2 WA dengan tetap menyebut sumber nya. Semoga semakin banyak orang dijangkau oleh tulisan2 Pena Katolik.

    Terima kasih atas pertimbangan dan persetujuan nya.

    Hormat kami

    Edi Jani

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here