Patung Yesus berusia berabad-abad tiba di paroki asalnya di Provinsi Leyte Selatan, 28 November, setelah dicuri lebih dari tiga dekade. Patung itu disambut dengan prosesi keliling dan Misa syukur di Paroki Santo Niño di kota Malitbog. Sebelum prosesi, diadakan upacara sederhana di Katedral Maasin bersama Uskup Prescioso Cantillas dan Francis Ong, yang berperan penting untuk kembalinya patung itu. “Sungguh dengan penuh kegembiraan dan rasa syukur kami menyambut kembali Santo Niño de Malitbog,” kata Mgr Cantillas. Uskup menambahkan, penting bahwa patung itu dikembalikan pada perayaan 500 tahun Agama Kristen di Filipina. “Seperti Allah menemukan kita kembali, umat-Nya, sehingga mulai sekarang kita akan memperbarui iman kita kepada-Nya,” kata uskup. Dari katedral, patung itu tiba di gereja Malitbog sekitar pukul 11.00 dan disambut dengan tepuk tangan meriah dan teriakan “Viva Señor Santo Niño”. Banyak orang berbaris di rute iring-iringan mobil untuk sekilas memandang patung itu dalam perjalanannya ke Malitbog. Keuskupan itu mengatakan, patung anak Yesus yang dihormati itu lenyap dan dinyatakan hilang tahun 1988, setelah perayaan-perayaan Sinulog di Kota Cebu. Menurut cerita umat paroki, banyak benda gereja juga hilang dalam waktu yang hampir bersamaan dengan hilangnya patung itu. Bulan September, Tuan Ong, kolektor barang antik, menemukan salah satu patung koleksinya adalah patung Malitbog yang hilang. Dia langsung putuskan mengembalikan patung kayu itu ke Keuskupan Maasin. Patung itu juga diperbaiki sedikit di sebuah studio di Manila sebelum dibawa ke Malitbog.(PEN@ Katolik/pcp/CBCP News)
