Home MANCANEGARA Dewan Kepausan Persatuan Kristen berduka atas kematian Patriark Irinej, model iman dan...

Dewan Kepausan Persatuan Kristen berduka atas kematian Patriark Irinej, model iman dan dialog

0
Patriark Ortodoks Serbia Irinej (ANSA)
Patriark Ortodoks Serbia Irinej (ANSA)

Hanya tiga minggu setelah memimpin pemakaman Metropolitan Ortodoks dari Montenegro, Patriark Ortodoks Serbia Irinej meninggal di sebuah rumah sakit di Beograd, 20 November, karena virus corona. Dia berusia 90 tahun. Setelah kematiannya, lonceng-lonceng gereja berdentang di seluruh Serbia, dan banyak umat datang ke gereja untuk menyalakan lilin dan berdoa untuk istirahat Patriark Irinej. Tanggal pemakaman Patriark belum diumumkan.

Irinej, yang lahir dengan nama Miroslav Gavrilović, terpilih sebagai Patriark Serbia tahun 2010. Umat Kristen adalah mayoritas di Serbia, sebagian besar anggota Gereja Ortodoks Serbia yang dipimpin oleh Irinej. Gereja itu memiliki yurisdiksi gerejawi di Serbia, Bosnia dan Herzegovina, Montenegro, dan Kroasia. Jemaat lainnya berada di diaspora Serbia.

Setelah mendengar berita tentang kematian patriark itu, Dewan Kepausan untuk Persatuan Umat Kristen mengeluarkan pernyataan yang mengatakan, “Sepanjang pelayanannya, Yang Mulia tetap menjadi teladan iman dan dialog, rendah hati dan gembira, dan sepenuhnya mendedikasikan hidupnya bagi Tuhan dan ikut mengembangkan semangat persekutuan di dalam Gereja Ortodoks Serbia.”

Presiden Dewan Kepausan itu, Kardinal Kurt Koch, mengirim surat belasungkawa kepada Uskup Agung Sarajevo, Locum tenens dari Tahta Patriark. “Dalam surat itu dia mengenang dengan rasa terima kasih pertemuannya dengan patriark itu, serta keramahtamahan yang hangat dan penuh persaudaraan dari Yang Mulia.”

Miroslav Gavrilović, calon Patriark Irinej, lahir 28 Agustus 1930 di desa Vidova, dekat Čačak, di Kerajaan Yugoslavia (sekarang Serbia). Di usia muda ia masuk Seminari Prizren dan lulus dari Fakultas Teologi di Beograd.

Setelah menyelesaikan dinas militer, dia diangkat sebagai guru di Seminari Prizren. Sebelum jadi guru besar tahun 1959, dia menjalani tonsura, atau pencukuran rambut sebagian atau seluruh rambut di kulit kepala sebagai tanda pengabdian atau kerendahan hati, sebagai seorang rahib di Biara Rakovica dengan nama Irinej.

Pada Jumat Agung di tahun itu, dia ditahbiskan sebagai Ieromonakhos di gereja Ružica di Kalemegdan. Ieromonakhos adalah rahib sekaligus imam dalam Gereja Ortodoks Timur dan Gereja-Gereja Katolik Timur yang ditahbiskan imam atas permintaan atasannya. Dia kemudian dikirim ke Athena untuk studi pascasarjana.

Setelah diangkat sebagai kepala sekolah biara di Ostrog tahun 1969, ia kemudian kembali ke Prizren sebagai rektor di seminari “miliknya”. Tahun 1974 ia menjadi Vikaris Patriark Serbia dengan gelar Uskup Moravica, dan tahun 1975 menjadi Uskup Niš, posisi yang dipegangnya selama 35 tahun.

Setelah kematian Patriark Pavle, November 2009, Irinej terpilih sebagai Patriark ke-45 Serbia, 22 Januari, dan juga Uskup Agung Peć (kursi biara patriarkal) dan Metropolitan Beograd dan Karlovci. Tanggal 28 Agustus , dalam rangka ulang tahun ke-80, Patriark Irinej menerima pesan dan ucapan selamat dari banyak pemimpin agama Ortodoks, termasuk Patriark Moskow (Kirill), Patriark Konstantinopel (Bartholomeus); dan Patriark Rumania (Daniel), serta dari Paus Fransiskus, seperti yang dilaporkan oleh situs Patriarkat Serbia.(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan Vatican News)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version