Apakah kita sudah bersyukur dengan apa yang kita miliki? Apakah kita sudah merasa bahagia dengan apa yang kita dapatkan? Apakah kita ingat berterima kasih kepada Tuhan atas segala kebaikan-Nya? Terkadang pertanyaan-pertanyaan ini baik kita tanyakan pada diri sendiri setelah mengalami banyak hal dalam hidup ini. Terkadang, karena terlalu sibuk dengan kegiatan, kita pun lupa akan momen dan hal-hal sederhana, tetapi memiliki makna luar biasa. Terkadang kita hanya melihat bahwa hidup yang dijalani ini normal dan biasa-biasa saja sehingga kita lupa bahwa sebenarnya hidup ini adalah karunia yang Tuhan berikan kepada kita. Terkadang kita pun kehilangan makna dalam hidup ini karena hanya menjalaninya sebagai rutinitas semata.
Injil Lukas 17:11-19 (11 November 2020, Peringatan Santo Martinus dari Tours), tentang pengalaman satu orang kusta yang kembali dan berterima kasih kepada Yesus, mengajari kita untuk sungguh mensyukuri setiap momen yang kita miliki dalam hidup. Ketika hidup jadi rutinitas dan kita mulai kehilangan maknanya, kita harus ingat bahwa hidup yang dijalani adalah rahmat yang Tuhan berikan. Ketika mulai merasa berat dan sulit jangan lupa kembali kepada sang empunya hidup untuk memohon kekuatan dan pertolongan, karena kita sadar kita tidak mampu menjalaninya sendirian. Orang kusta yang kembali kepada Yesus menyadari bahwa hidupnya diselamatkan dan ia sadar bahwa Yesus yang menjadi andalannya. Maka, ia bersyukur atas kebaikan yang ia alami. Ini yang juga harus kita ingat dalam hidup, bahwa Yesus dengan cara-Nya mau menyapa dan menolong kita.
Sahabat, mari kita ingat hal-hal sederhana, saat-saat Tuhan ikut ambil bagian dalam hidup kita. Mari juga bersyukur dan mensyukuri segala yang kita alami dalam hidup ini. Kalau kita bisa bersyukur maka hidup ini sungguh miliki makna dan arti luar bisa dan akhirnya kita bisa melihat bahwa hidup yang kita alami adalah hidup penuh kasih dari Allah untuk kita, sehingga kita pun sungguh mampu memaknai setiap langkah kita.(FRAY.EL.OP)