Senin, Desember 23, 2024
26.7 C
Jakarta

Gereja dedikasikan ‘Rabu Merah’ 2020 untuk korban pandemi dan petugas garis depan

Gereja Baclaran mengikuti perayaan "Rabu Merah" untuk meningkatkan kesadaran akan penderitaan umat Kristen yang dianiaya di seluruh dunia tanggal 27 November 2019. FOTO OLEH ELMARC LIM
Gereja Baclaran mengikuti perayaan “Rabu Merah” untuk meningkatkan kesadaran akan penderitaan umat Kristen yang dianiaya di seluruh dunia tanggal 27 November 2019. FOTO OLEH ELMARC LIM

Selain mengenang umat Kristen yang teraniaya di dunia, “Rabu Merah” tahun ini akan didedikasikan untuk mendoakan negara, karena pandemi virus corona terus memakan korban. The Aid to the Church in Need (ACN) Filipina mengatakan, perayaan 25 November bertujuan untuk menghidupkan kembali harapan di tengah “kegelapan”.

Tidak dapat disangkal, kata Presiden ACN Filipina Uskup Agung Socrates Villegas, “kita hidup dalam masa sulit di mana harapan tampak begitu jauh… iman mungkin melemah… dan cinta sulit ditemukan.” Mgr Villegas mengajak semua keuskupan, paroki, dan institusi Gereja lainnya untuk ikut dalam acara yang dijuluki “Merah berarti cinta: Satu Gereja melawan Covid-19.”

Rabu Merah yang merupakan prakarsa ACN, yayasan amal kasih kepausan bagi umat Kristiani yang teraniaya, adalah acara global mengenang orang-orang yang tidak bisa bebas mempraktikkan iman di seluruh dunia. Acara itu pertama diselenggarakan di Inggris Raya tahun 2016 dan Filipina mulai mengikutinya tahun berikutnya. Saat itu, bangunan-bangunan gereja diterangi lampu berwarna merah, yang Gereja asosiasikan dengan kemartiran.

Tanggal 25 Januari 2020, Konferensi Waligereja Filipina resmi melembagakan perayaan tahunan Rabu Merah di semua keuskupan. Tapi Mgr Villegas mengatakan, krisis kesehatan “memaksa kami melihat wajah baru penderitaan.” Lockdown, lanjut Mgr Villegas, sangat mempengaruhi umat yang dilanda kemiskinan. Yang terinfeksi virus itu sekarang terhitung jutaan. Dan itu terus merenggut nyawa tanpa hukuman,” lanjutnya.

Uskup Agung itu mengatakan, warna merah juga berkonotasi cinta yaitu keberanian, kesabaran dan kasih sayang. “Itulah keberanian orang-orang di garis depan, kesabaran para penyintas Covid, dan di atas semua itu, belas kasihan Tuhan yang diwujudkan melalui Gereja dan umat-Nya,” tegas Mgr Villegas.

ACN Filipina juga akan merayakan Rabu Merah dengan konser rekoleksi online pukul 19:30 di halaman Facebook-nya.(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan CBCP News)

Artikel terkait

Gereja-gereja dan bangunan-bangunan di Filipina menyala merah untuk orang Kristen teraniaya

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini