Pasti kita pernah mengalami rasa putus asa, atau merasa tidak mempunyai harapan lagi, memilih menyerah dan tidak memiliki semangat dan daya juang lagi, merasa keterpurukan atau kejatuhan menjadi akhir dari segalanya. Semuanya sudah selesai dalam pemikiran kita. Tetapi kita lupa, orang beriman memiliki pengharapan dan dalam pengharapan itu kita memiliki sesuatu yang indah yang terkadang kita tidak tahu. Di sinilah kita baru sadar bahwa iman yang kita miliki menuntun kita pada pengharapan yang membuat kita terus bersemangat.
Santo Paulus mengingatkan dalam Flp 1:18b-26 bahwa perjuangan hidup kita bukan semata-mata untuk diri sendiri. Yesus yang menjadi tumpuan dan fondasi hidup kita. Yesuslah yang menjadi kekuatan dan harapan kita. Terkadang kita melupakan Yesus yang ada dan hadir untuk kita, merasa diri mampu melakukan segala hal. Kita bersama-sama diajak untuk menyadari bahwa Yesus tidak akan meninggalkan kita karena Ia selalu ada dan menyertai setiap langkah dan setiap peristiwa hidup kita. Terkadang kegagalan dan kesusahan yang kita alami sebenarnya mengajak kita untuk semakin berserah dan merasakan betapa besar dan luar biasa kasih dan rahmat Tuhan dalam hidup ini.
Sahabat terkasih, di masa-masa sekarang ini mari kita bersama-sama sungguh memohon rahmat-rahmat yang cukup dan sesuai dengan yang kita butuhkan dalam menjalani hidup ini. Tuhan Allah tahu apa yang baik, dan kita mohonkan rahmat dari Allah untuk mampu menerima dan menanggapi rencana Allah dalam hidup kita. Ingat sahabatku, Allah tidak pernah meninggalkan kita sendiri dan dalam kesusahan Dia tahu bagaimana membentuk dan membuat kita semakin kenal dengan Dia, sang empunya hidup. (FRAY.EL.OP)