Nama misionaris SVD asal Indonesia diabadikan sebagai nama jalan di Argentina

1
14213

 

Pastor Amans Laka SVD dari Indonesia berdiri di sebuah ujung jalan yang gunakan namanya di Argentina (Ist)
Pastor Amans Laka SVD dari Indonesia berdiri di sebuah ujung jalan yang gunakan namanya di Argentina (Ist)

Ternyata bukan hanya nama Presiden Joko Widodo yang diabadikan sebagai nama jalan di luar negeri. Nama seorang imam dari Indonesia pun bisa. Kalau nama presiden itu diabadikan di sebuah jalan di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA), nama Pastor Amans Laka SVD asal Kota Kefamenanu Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur diabadikan di salah satu jalan yang jaraknya lebih 1 kilometer di Kota Esperanza, Argentina.

Pastor Amans berkiprah Esperanza, Propinsi Misiones, Argentina, selama 20 tahun (1996-2016). Imam itu dikenal di Argentina sebagai pastor yang berjasa membangun beberapa sekolah, perkebunan dan peternakan, dan bekerjasama dengan kedutaan Indonesia dan Jerman.

Jebolan STFK Ledalero tahun 1994, yang juga mengenal baik Paus Fransiskus waktu beliau masih menjabat sebagai uskup di sana, kini beralih tugas di Cuba dan keseharian hidupnya lebih banyak terlibat dengan petani.

Menjawab pernyataan PEN@ Katolik lewat WhatsApp, 23 Oktober 2020, Pastor Amans menceritakan dari Cuba alasan namanya diabadikan di ruas jalan raya di Puerto Esperanza.

Minggu 28 Desember 2007 atau 13 tahun silam, kisahnya, “Bupati dan Anggota DPR di Puerto Esperanza memberikan apresiasi kepada saya dengan nama jalan raya Padre Amana Laka SVD hampir 4 kilometer.”

Menurut Pastor Amans, apresiasi semacam itu  biasanya diberikan untuk para pahlawan dan tokoh- tokoh negara Argentina. Namun, alasan penerimaan apresiasi itu sederhana saja, kata imam asal Indonesia yang mengaku suka “mengumpulkan anak-anak muda khususnya dari kampung-kampung supaya mereka bisa menikmati pendidikan, sehingga tidak terjerumus dalam droga, narkoba juga mariwana.”

Hal itu dilakukannya “agar mereka tidak meninggalkan kampung atau kebunnya, karena setelah selesai studi bisa olah lahannya sendiri,” demikian alasan Pastor Amans.

Menurut Pastor Amans, pendidikan di sana agak lain. “Anak-anak tinggal di asrama putra dan putri. Dua minggu sekolah, dua minggu tinggal di rumah.”

Tahun 2003, Pastor Amans mendirikan dua sekolah EFA (Escuela Familia Agricola) yang artinya Sekolah Keluarga Petani. Dua Sekolah itu adalah EFA San Arnoldus Yanssen SVD dan EFA San Josef Freinadametz SVD. Selain itu, imam itu mendirikan Sekolah Republik Indonesia di mana Negara Indonesia menjadi asuhan.

“Pemerintah setempat sangat senang dengan karyaku untuk anak muda dan bisa dirikan sekolah pertanian dan perkebunan. Untuk mengenang jasaku Pemerintah di Puerto Esperanza mengabadikan nama jalan raya P Amans Laka SVD,” tulis imam itu lewat WA.(PEN@ Katolik/Yuven Fernandez)

Amans

1 komentar

Leave a Reply to Laurensius Todo Batal

Please enter your comment!
Please enter your name here