Rabu, Desember 18, 2024
27.4 C
Jakarta

Allah ciptakan ‘pintu hati kita yang ajaib’ yang hanya bisa dibuka oleh kita sendiri

Pintu Ajaib

Sewaktu saya kecil, saya begitu terkesima dengan ‘pintu ajaib’ yang terdapat dalam film kartun Doraemon. Pintu ajaib ini adalah salah satu alat canggih milik Doraemon yang berupa pintu berwarna pink yang bisa membawa kita ke mana pun sesuai keinginan kita.

Saya pun jadi berandai-andai untuk bisa memilikinya, supaya saya pun bisa pergi ke mana saja. Ya, itulah masa kanak-kanak. Seiring bertambahnya usia, saya tidak lagi kagum pada pintu ajaib milik Doraemon, tetapi kagum dengan sosok Fujiko F Fujio dari Jepang yang menciptakan tokoh Doraemon dan pintu ajaibnya.

Dengan begitu kreatif, ia bisa menciptakan sesuatu yang tidak mungkin di dunia nyata (setidaknya hingga saat ini), tapi justru diinginkan dan bisa menghibur banyak orang terutama anak-anak. Kini, di masa pandemi ini, saya pun kembali teringat dengan pintu ajaib Doraemon. Ah … seandainya saja pintu ini benar-benar ada, kiranya saya bisa pulang ke tanah air atau ke rumah kapan saja tanpa perlu kuatir terpapar covid selama di perjalanan. Dan, kita semua pun bisa bepergian dengan cepat dan aman.

Walaupun ini hanya khayalan belaka, tetapi toh banyak benda atau alat-alat canggih seperti alat transportasi dan komunikasi yang kita gunakan sekarang yang pada awalnya justru hanya sebatas khayalan.

Sahabat terkasih, berbicara tentang pintu ajaib, bacaan Injil hari ini 20 Oktober 2020 (Lukas 12: 35-38) juga berbicara tentang sebuah pintu, “Dan hendaklah kamu sama seperti orang-orang yang menanti-nantikan tuannya yang pulang dari perkawinan, supaya jika ia datang dan mengetok pintu, segera dibuka pintu baginya.”

Salah satu hal yang menarik di sini ialah, ‘mengapa sang tuan rumah perlu mengetuk pintu rumahnya sendiri, bukankah ia seharusnya memiliki kuncinya?’ Tentu, berbeda dengan jaman sekarang saat banyak majikan membunyikan klakson mobilnya ketika pulang, lalu pembantunya keluar dan membukakan pintu pagar.

Tetapi, pada jaman Yesus dulu tentu tidaklah demikian. Sang tuan rumah yang mengetuk pintu rumahnya sendiri melambangkan Tuhan Yesus yang mengetuk pintu hati kita. Hidup kita adalah milik Tuhan, tetapi Ia tidak pernah memaksa untuk masuk ke dalam hidup kita. Ia akan masuk ke dalam hidup kita, apabila kita sendiri yang membukakan pintu bagi-Nya.

Inilah salah satu bukti kebaikan Allah. Ia menciptakan ‘pintu hati kita yang ajaib’, yang hanya bisa dibuka oleh diri kita sendiri. Sehingga, bila kita mau membukanya demi sesuatu yang benar (yang berasal dari Allah), maka hidup kita akan selalu dipenuhi dengan damai, sukacita dan kebahagiaan yang kekal.

Itulah yang juga dikatakan dalam bacaan Injil hari ini. “Berbahagialah hamba-hamba yang didapati tuannya berjaga-jaga ketika ia datang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya ia akan mengikat pinggangnya dan mempersilakan mereka duduk makan, dan ia akan datang melayani mereka.”

Semoga, semua ini menginspirasi agar kita pun mau selalu berjaga-jaga, yaitu rajin berdoa, membaca Kitab Suci dan melakukannya dengan sepenuh hati. Hal ini perlu, supaya kita siap untuk membuka pintu hati kita untuk Tuhan Yesus.

Sebab, seperti ada tertulis, “Lihat, Aku berdiri di muka pintu dan mengetok; jikalau ada orang mendengar suara-Ku dan membukakan pintu, Aku akan masuk mendapatkannya dan Aku makan bersama-sama dengan dia, dan ia bersama-sama dengan Aku” (Wahyu 3:20).

Frater Agustinus Hermawan OP

 

Komentar

Tinggalkan Pesan

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Terhubung ke Media Sosial Kami

45,030FansSuka
0PengikutMengikuti
75PengikutMengikuti
0PelangganBerlangganan

Terkini