Home MANCANEGARA Uskup dan klerus menentang proyek pembangkit listrik tenaga batu bara

Uskup dan klerus menentang proyek pembangkit listrik tenaga batu bara

0
Masyarakat menggelar protes terhadap usulan proyek pembangkit listrik tenaga batu bara di Atimon, Quezon, 1 September 2018. CARITAS FILIPINA
Masyarakat menggelar protes terhadap usulan proyek pembangkit listrik tenaga batu bara di Atimon, Quezon, 1 September 2018. CARITAS FILIPINA

Pemerintah harus menghentikan pembangunan semua pembangkit listrik tenaga batu bara di provinsi Quezon, Filipina, karena tidak sejalan dengan upaya mitigasi perubahan iklim, kata pejabat gereja setempat.

Uskup Lucena, Filipina, Mgr Mel Rey Uy, beserta klerus Keuskupan Lucena, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembangkit listrik “harus dihentikan” jika hanya untuk membantu mencegah dampak perubahan iklim. Pembatalan proyek itu, menurut mereka, juga berarti penolakan atas semua praktik intensif karbon dan tidak berkelanjutan tidak hanya di Quezon tetapi di seluruh negeri.

“Kami menentang pembangkit listrik tenaga batu bara ini juga karena sepenuhnya tidak konsisten dengan perawatan rumah kita bersama yang sangat dibutuhkan saat ini,” kata mereka dalam rilis yang dibacakan 1 September 2020, saat Gereja memulai perayaan tahunan “Musim Ciptaan.”

Karena permintaan energi di negara itu terus meningkat, pemerintah terus menyetujui pembangkit listrik tenaga batu bara baru, dan kekhawatiran “akan meningkatnya degradasi lingkungan dan risiko kesehatan di wilayah kami” semakin besar.

Para pemimpin Gereja mengacu pada dua pembangkit listrik tenaga batu bara yang diusulkan oleh SMC Global Power Holdings untuk dibangun di kota Pagbilao. Mereka juga kembali menegaskan penolakan pembangunan pembangkit listrik tenaga batu bara Meralco di kota Atimonan.

Keuskupan itu mengimbau para pendukung batu bara “untuk mendengarkan jeritan bumi dan membatalkan rencana mendirikan sumber energi yang kotor, mematikan dan mahal ini.” Mereka menambahkan, “Kami menghimbau pemerintah lokal dan nasional serta instansi-instansi masing-masing, untuk mendengarkan teriakan masyarakat Quezon dan melarang proyek-proyek ini serta pembangkit batu bara lainnya di provinsi tercinta kami.”

Keuskupan juga memerintahkan para pemrakarsa proyek untuk menempatkan upaya dan sumber dayanya dalam mengembangkan sumber-sumber energi yang dapat diperpanjang di Quezon bukan “pembangkit listrik ketinggalan zaman, yang berorientasi keuntungan, dan yang membuat pencemaran lingkungan.”(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan CBCP News)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Pesan

Please enter your comment!
Please enter your name here

Exit mobile version