Dalam sebuah pernyataan di media sosial Twitter, Presiden Prancis Emmanuel Macron menulis bahwa “Setelah Notre Dame, Katedral Santo Petrus dan Santo Paulus di pusat kota Nantes, terbakar.” Presiden pun meminta agar “Mendukung petugas pemadam kebakaran kami yang mengambil semua risiko untuk menyelamatkan permata Gotik kota ini.” Namun, petugas pemadam kebakaran menepis perbandingan dengan Katedral Notre Dame di Paris, yang atap dan menara utamanya terbakar April 2019. Namun kebakaran katedral abad ke-15 di Nantes itu membawa kembali ingatan akan kobaran api dahsyat yang mengancam akan menumbangkan monumen itu di abad pertengahan. Kebakaran saat ini terjadi setelah katedral ini mengalami kebakaran hebat tahun 1972. Walikota Nantes Johanna Rolland menyebut bangunan itu sebagai bagian dari sejarah dan warisan Prancis. Kebakaran di hari Sabtu itu menghancurkan jendela-jendela kaca patri dan asap hitam keluar dari antara menara-menara itu. Petugas pemadam kebakaran setempat mengatakan atap itu tidak terpengaruh oleh kebakaran yang berkobar Sabtu pagi. Kobaran api itu “terkendali,” tegas mereka. Pada hari yang sama pihak berwenang memulai penyelidikan, siapa yang diduga mencoba membakar keajaiban arsitektur itu dan mengapa. Perdana Menteri Prancis yang baru diangkat Jean Castex dan Menteri Dalam Negeri Prancis Gerald Darmanin adalah dua orang yang akan mengunjungi situs itu Sabtu malam.(PEN@ Katolik/pcp berdasarkan Stefan J. Bos/Vatican News)