“Semoga acara ini mendorong kita untuk menceritakan dan berbagi cerita konstruktif yang membantu kita memahami bahwa kita semua adalah bagian dari sebuah cerita lebih besar dari diri kita sendiri, dan untuk bisa menatap masa depan dengan harapan kalau kita benar-benar saling peduli sebagai saudara dan saudari.”
Paus Fransiskus berbicara saat doa Regina Coeli, Minggu 24 Mei 2020, saat mengenang pesannya untuk Hari Komunikasi Sedunia yang dirayakan di hari yang sama dengan tema bercerita (storytelling).
Untuk menandai kesempatan itu, Dr Paolo Ruffini, Prefek Dikasteri untuk Komunikasi (organisasi induk dari Vatican News), merilis pesan video, dan merefleksikan pesan Paus Fransiskus untuk Hari Komunikasi Sedunia. Kunci dari pesan itu, kata Ruffini, adalah “berbagi” pengalaman, yang memungkinkan kita membuat cerita baru “dalam perspektif Penebusan.”
Pengalaman baru-baru ini tentang isolasi dan social distancing karena lockdown Covid-19, katanya, mengajarkan kita untuk menyadari bahwa Allah menyediakan persekutuan yang lebih dalam untuk mengikat kita. “Dalam pengalaman pemisahan, kita memahami hati dari persekutuan,” katanya. “Tanpa kemampuan menemukan kesatuan dalam pengalaman kita, tidak ada kebijaksanaan atau pengetahuan. Semuanya diperkecil menjadi daftar fakta tanpa cerita yang mempersatukan.”
Pandemi, kata Ruffini, memberi pilihan, “percaya semata pada teknologi atau memberinya jiwa.” Berita palsu, lanjutnya, juga berkembang biak. “Semua tergantung pada tempat di mana kita mendasarkan harapan.” Kita punya kesempatan untuk “menanggapi persatuan tidak sehat karena pandemi dengan persatuan sehat karena niat baik.”
Pandemi juga memberi kesempatan menemukan keberanian untuk membangun komunitas yang mau menerima dengan senang hati berdasarkan bentuk-bentuk komunikasi yang baik. “Komunikasi,” kata Ruffini, “perlu diakarkan kembali dalam jaringan global dan lokal, digital dan nyata. Komunikasi berfungsi untuk menyatukan, bukan memecah belah; memberi, bukan jual beli. Kita harus memberikan dimensi transenden pada teknologi.”
Perjumpaan, kata Prefek itu, memberikan dasar untuk komunikasi sejati. Maka, kita perlu temukan cara-cara penggunaan internet guna mempertahankan “hubungan inkarnasi antarsesama” seraya membangun “ekonomi berbagi”. Dengan visi ini, kata Dr Ruffini, semua orang harus didorong berperanserta memberikan waktu, bakat, uang, dan doanya.
Gereja yang keluar (outgoing Church), kata Ruffini, dapat membantu “membangun persekutuan di semua sarana komunikasi.” Juga dikatakan, “Sudah tiba saatnya untuk berpikir tentang komunikasi sebagai cara mendistribusikan kembali kelebihan barang, pengetahuan, dan cinta.”
Setiap kita, tegas Ruffini, “bisa menjadi senyuman dari orang-orang yang telah mendahului kita. Setiap cerita bisa ditata dan dipulihkan dengan berbagi senyuman yang menjadi cerita.” (PEN@ Katolik/pcp berdasarkan Vatican News)
Artikel Terkait:
Pesan Hari Komsos 2020: Paus ajak wartawan menulis dengan gaya storytelling