Website resmi Pusat Ordo Dominikan di Roma menulis, “Para Biarawan Dominikan berterima kasih atas pengertian semua orang yang penuh iman datang berdoa di Basilika Santa Sabina dan juga kepada yang mengunjungi basilika itu karena nilai sejarahnya yang luar biasa.”
Dikatakan, kita sedang menjalani tanggung jawab bersama untuk kesehatan, “dan karena alasan ini kita tidak ingin membuat orang terpapar virus yang sifat dan penyebarannya masih belum diketahui.”
Website itu pun menurunkan Keputusan Vikaris Keuskupan Roma Kardinal Angelo De Donatis, 12 Maret 2020, yang menetapkan bahwa sampai Jumat, 3 April 2020, “semua umat beriman dilarang memasuki gereja-gereja paroki dan non-paroki di Keuskupan Roma yang terbuka untuk umum (Kanon 1214), dan lebih umum gedung-gedung ibadah apapun yang terbuka untuk umum. Hanya kapel-kapel kecil untuk ibadat pribadi milik komunitas-komunitas yang didirikan secara permanen (religius, monastik, dll.: lihat. Kanon 1223) yang tetap bisa diakses, namun terbatas pada komunitas yang sama yang terbiasa menggunakannya karena mereka tinggal dan hidup bersama di dalamnya, dengan larangan akses bagi umat beriman yang bukan anggota tetap komunitas ini.”
“Akibatnya, umat beriman dibebaskan dari kewajiban untuk memenuhi pedoman perayaan seperti tertulis dalam Kanon 1246-1248.”
“Terserah pada para imam yang bertanggung jawab atas pelaksanaan ibadah di berbagai tempat (pastor paroki, rektor, kapelan, dll.) untuk mengambil langkah-langkah guna menindaklanjuti ketentuan ini, dengan pertama-tama menutup ruang-ruang ibadah dan menggunakan inisiatif lain yang sesuai efek ini.”
“Ingatlah bahwa ketentuan ini adalah untuk kebaikan bersama. Kita menyambut baik kata-kata Yesus yang mengatakan, “Sebab, di mana dua atau tiga orang berkumpul dalam nama-Ku, di situlah aku ada di tengah-tengah mereka.” (Matius 18:20). Di saat ini, rumah-rumah kita adalah gereja-gereja rumah.”
“Saya memberkati kalian, seraya kembali percaya pada perantaraan Maria Bunda Cinta Ilahi,” tulis Kardinal Angelo De Donatis.(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan op.org)
