Direktur Kantor Pers Takhta Suci, Matteo Bruni, mengatakan kepada para wartawan Jumat pagi, 6 Maret 2020, bahwa layanan kesehatan Vatikan telah ditutup untuk sementara guna membasmi kuman pada fasilitas-fasilitas yang digunakan untuk layanan rawat jalan, namun unit gawat darurat tetap terbuka.
Langkah-langkah itu, kata Bruni, diambil setelah sehari sebelumnya seorang pasien dites positif terjangkit virus corona atau Covid-19. “Direktorat Kesehatan dan Kebersihan sedang menginformasikan hal itu kepada pihak berwenang Italia yang kompeten dan, sementara itu, protokol kesehatan yang direncanakan telah dimulai,” lanjutnya.
Dalam pengarahan singkat 5 Maret 2020 kepada media, Bruni juga menjelaskan bahwa Paus Fransiskus berangsur sembuh dari flu biasa yang dideritanya. “Demam, yang sesuai diagnosa diderita Bapa Suci, mendapat perawatan tepat waktu. Paus terus merayakan Misa Kudus setiap hari dan mengikuti retret, seperti yang telah kami laporkan dalam beberapa hari terakhir.”
Bruni juga mengatakan kepada wartawan bahwa Vatikan sedang mempertimbangkan cara untuk menghindari penyebaran virus corona.
“Sehubungan dengan kegiatan di hari-hari mendatang dari Bapa Suci, Tahta Suci, dan Negara Kota Vatikan, langkah-langkah sedang dipelajari untuk mencegah penyebaran Covid-19,” kata Matteo Bruni seraya menjelaskan bahwa setiap tindakan yang diambil akan dilakukan dalam koordinasi dengan langkah-langkah yang ditetapkan oleh otoritas Italia.
Dijelaskan, Keuskupan Roma telah membatalkan semua “kegiatan non-sakramental” hingga tanggal 15 Maret 2020, termasuk kelas katekese atau pelajaran agama, kursus persiapan pernikahan, retret, ziarah, dan sebagian besar kegiatan kelompok lainnya.
Namun, Perayaan Ekaristi berlanjut secara normal di gereja-gereja Roma. Tetapi para imam tidak disarankan untuk mengajak umat beriman untuk saling memberikan salam damai dan wadah-wadah tempat air suci juga harus dikosongkan.
Terlepas dari tindakan pencegahan itu, Caritas Roma mengatakan tindakan amal Gereja terhadap orang miskin tidak akan berhenti. Gereja-gereja lokal didorong untuk tetap membuka dapur umum dan menyediakan tempat perlindungan bagi para tunawisma dan pengungsi, seraya menghormati arahan kebersihan dan sanitasi Italia.(PEN@ Katolik/paul c pati berdasarkan Vatican News)
Artikel Terkait:
Terkait virus corona, Mgr Rubi ajak umat tidak cium salib saat Penghormatan Jumat Agung
KAJ bolehkan umat bawa salib sendiri untuk Penghormatan Salib di Jumat Agung